Chapter Twenty two : The Deathly Game

4081 Words
( Gill ) ( M. Big hit ) ( Zhoei ) ( Bernie Zarr vs Dragon )  Turnamen Kota Togu, pertandingan babak kedua yang sedang berlangsung di Stadion Amritzer, kini hampir mencapai puncaknya. Dari 8 orang peserta yang akan melangsungkan pertandingan di babak tersebut, 6 peserta telah selesai menjalani pertandingannya, yakni Gill melawan Tatsui, Master Big hit melawan Azter, dan Zhoei melawan Ajora. Pertandingan tersebut masing-masing dimenangkan oleh Gill, Master Big hit, dan Zhoei. Maka dari itu, Mereka bertiga telah berhak untuk maju ke babak selanjutnya.  Sekarang hanya tinggal 2 orang peserta lagi yang akan melangsungkan pertarungan, yakni Dragon melawan Bernie zarr, dan pertarungan mereka juga sekaligus akan mengakhiri rangkaian pertandingan di babak kedua dalam Turnamen Kota Togu, lalu setelah itu pertandingan babak ketiga atau bisa disebut sebagai babak semifinal, akan langsung diselenggarakan pada sore harinya, di hari yang sama. Yang akan mempertemukan 4 orang peserta yang telah berhasil lolos dari babak kedua, di siang hari itu. Ada jeda waktu sekitar 15 menit, sebelum pertarungan antara Dragon dan Bernie zarr akan dimulai.   Setelah beberapa waktu kemudian, sang Pembawa acara mulai mengumumkan bahwa Turnamen telah dimulai kembali. “Pertarungan selanjutnya akan segera dimulai !! Yakni sebuah pertarungan yang akan mempertemukan antara Dragon dan Bernie zarr sebagai lawan. Pertarungan tersebut merupakan pertarungan terakhir dari babak kedua Turnamen Kota Togu yang diselenggarakan pada hari ini ... Tanpa menunggu lebih lama lagi, mari kita saksikan pertarungan antara Dragon melawan Bernie zarr!!” Kata sang Pembawa acara kepada seluruh penonton.  Lalu setelah nama Dragon dan Bernie zarr telah dipanggil untuk memasuki arena pertandingan. Kedatangan mereka berdua langsung disambut oleh tepuk tangan meriah dari para penonton yang ada di Stadion Amritzer. Mereka semua nampak sudah tidak sabar untuk segera menyaksikan pertarungan antara kedua orang tersebut.  Seorang pandai besi yang bisa memunculkan pisau belati tak terbatas, akan menghadapi seorang Penyihir tanaman terkenal, yang dapat menciptakan dan memunculkan berbagai jenis monster tanaman. Semua orang yang sedang menyaksikan pertarungan mereka baik secara langsung maupun dari rumah, tampak begitu penasaran, kira-kira siapa diantara kedua orang itu yang akan keluar sebagai pemenangnya, lalu berhak maju ke babak semifinal?  Dragon dan Bernie zarr sudah berdiri di atas arena pertandingan, mereka berdua saling memperhatikan satu sama lain tanpa mengucapkan sepatah katapun. Karena Bernie zarr adalah tipe orang yang pendiam, sedangkan Dragon merasa canggung untuk memulai suatu obrolan.  Lalu setelah sang Wasit menyatakan bahwa pertandingan mereka telah dimulai, maka Dragon segera memunculkan dua buah pisau belati di tangannya, sedangkan Bernie zarr mulai berbicara kepada Dragon.  “Kekuatan yang kau miliki itu, cukup menarik. Aku merasakan semacam sihir kuno dari lempengan emas yang ada dipundakmu itu. Tapi tetap saja, kekuatan sihirmu itu bukanlah tandingan bagiku ... Aku bisa saja mengalahkanmu dengan sekejap mata, tapi itu tidak mengasyikan. Bagaimana kalau kita buat pertarungan ini menjadi lebih menarik?” Tanya Bernie kepada Dragon.  “Apa?” Dragon kebingungan dengan hal yang barusan dikatakan oleh Bernie zarr.  “Aku akan memunculkan tanaman-tanamanku dari yang terlemah hingga yang terkuat. Dan jika kau bisa mengalahkan semuanya satu-persatu, maka aku akan menyerah. Bagaimana?” Bujuk Bernie zarr.  “Apa kau menganggap bahwa ini lemah?” Tanya Dragon sambil sedikit emosi.  “Justru itu aku membuat permainan Ini, supaya aku bisa mengetes seberapa hebatnya dirimu. Jika kau bisa melewati berbagai tingakatannya, maka kau akan menang.” Kata Bernie sambil tersenyum.  “Tunggu dulu, tapi kau tidak melakukan hal ini terhadap lawanmu sebelumnya kan?"  “Itu karena Chap adalah rivalku sebagai Penyihir monster, sedangkan kau hanyalah seorang pandai besi.” Ucap Bernie dengan entengnya.  “Oh, jadi kau memang meremehkanku ya?”  “Tidak, sudah kubilang aku ingin melihat seberapa hebat dirimu. Apakah kau sudah siap?” Tanya Bernie.  “Oke, baiklah. Ayo mulai !!” Kata Dragon dengan penuh semangat, karena dia tidak mau diremehkan.  “Pertama, akar-akar rambatku.” Kata Bernie sambil melemparkan beberapa biji ke lantai.  Lalu biji-biji tersebut berubah menjadi akar-akar rambat yang siap melilit tubuh Dragon. Akar-akar itu langsung menjulur ke arah Dragon dengan cepat. Tubuh Dragon akan dibelit lalu dibanting, seperti yang telah terjadi kepada Chap blaze, dalam pertandingan kemarin. Namun Dragon segera menggenggam dengan erat kedua pisau belati yang ada di tangannya, untuk selanjutnya dia tebaskan kepada tanaman-tanaman menjalar itu, secara cepat.  Dengan sigap, Dragon terus menerus menebas akar-akar rambat tersebut sambil melakukan gerakan-gerakan menghindar. Membabat tanaman yang menjulur ke arahnya, memang merupakan hal yang mudah bagi Dragon, sehingga dia bisa mengatasi level pertama itu dengan baik. Lalu setelah melihat hal itu, Bernie berkata. “Oke, sekarang ke level yang selanjutnya.”  Bernie mulai melemparkan lagi sebuah biji yang ukurannya sedikit lebih besar dari biji-biji sebelumnya, biji tersebut langsung berubah menjadi tanaman menyerupai meriam yang siap untuk menembakan duri-duri tajam yang beracun.  Namun lagi-lagi Dragon bisa mengatasi serangan dari tanaman milik Bernie tersebut dengan cekatan, dia menangkis setiap duri yang meluncur kepadanya, dengan menggunakan pisau belati di tangannya. Bernie sedikit terpukau dengan keahlian yang dimiliki oleh Dragon, karena Dragon bisa menggerakan tubuhnya secara lincah untuk dapat menangkis serta menghindari serangan-serangan dari tanaman mematikannya.  “Kalau begitu, ke level selanjutnya lagi.” Kata Bernie sambil melemparkan biji ke sampingnya, lalu biji tersebut berubah menjadi kelopak daun berwarna hijau yang ukurannya sangat besar dan lebar.  “Apa-apaan itu?” Ujar Dragon.  “Apakah kau tahu yang dirasakan nyamuk ketika dipukul oleh telapak tangan manusia? Kau akan segera merasakannya!” Tanya Bernie kepada Dragon.  Lalu tanpa sempat Dragon menjawab, kelopak daun itu segera mengibaskan dirinya ke bawah menuju ke arah Dragon sedang berada. Maka dengan cepat, Dragon segera meloncat salto ke belakang untuk menghindari hantaman dari daun tersebut, yang akan menepuk dirinya pada permukaan lantai secara keras, sampai remuk.  Tepukan dari kelopak daun tersebut, mampu menghasilkan gelombang angin yang cukup kuat, sehingga tubuh Dragon jadi tersungkur ke belakang setelah dia bersalto, lalu tubuhnya jadi terdorong dan berguling sampai ke tepian arena. Untungnya Dragon masih bisa selamat dan terhindar dari hantaman langsung kelopak daun raksasa itu, karena jika sekali tepukan saja dapat mengenai tubuhnya, maka Dragon tidak akan bisa melepaskan diri dari himpitan daun besar tersebut, dan akan terus menerima tepukan yang keras di sekujur tubuhnya sampai dia babak belur.  Setelah melihat Dragon yang berhasil selamat, para penonton terus memperhatikan pertarungan itu dengan sangat serius, mereka sangat antusias dan penasaran dengan tanaman-tanaman monster yang akan dikeluarkan oleh Bernie zarr selanjutnya.  Sementara itu, Gill berbicara kepada dirinya sendiri, “Sepertinya memang tidak mudah untuk dapat mendekati Bernie zarr.” Ucap Gill.  Bernie berkata kepada Dragon lagi, “Sudah kuduga kau pasti bisa menghindarinya ... Oh iya, ngomong-ngomong, aku juga punya beberapa tanaman petarung. Kita lanjut ke level berikutnya ya?” Kata Bernie zarr, sambil melemparkan dua buah biji lagi ke hadapannya.  Lalu kedua biji tersebut berubah menjadi tanaman petarung dengan wujud yang berbeda. Yang satu nampak seperti jagung yang memiliki postur tubuh seperti manusia, dengan tangan dan kaki Dari serabutnya, lalu monster yang satunya lagi tampak seperti buah apel yang memiliki tangan dan kaki kekar berotot. Mereka berdua siap untuk memberikan perlawanan terhadap Dragon, dan tentu saja untuk menghajar Dragon hingga babak belur. Kedua monster tanaman itu segera berlari ke arah Dragon untuk memberikan serangan bagi orang yang menjadi lawan dari Tuannya tersebut.  Tanpa basa-basi, Dragon juga segera berlari ke arah mereka, lalu bertarung melawan kedua tanaman tersebut secara sengit, dengan menggunakan pisau belati miliknya. Perlawanan yang diberikan oleh Dragon terhadap kedua tanaman tersebut cukup membuat mereka jadi kerepotan, sehingga tubuh kedua tanaman petarung itu terus mengalami luka-luka sayatan, dan tak lama kemudian Dragon berhasil memotong-motong semua bagian tubuh mereka, sehingga kedua tanaman tersebut langsung benar-benar tumbang dan akhirnya berhasil dikalahkan.  “Aku sudah muak dengan semua tanaman-tanaman ini.” Ucap Dragon, yang telah bertarung dengan susah payah melawan para tanaman monster milik Bernie zarr.  Lalu dengan cepat, Dragon segera melemparkan beberapa pisau belati yang melesat ke arah Bernie zarr. Sehingga hal itu membuat Bernie terperanjat dan kaget. Namun tepukan dari kelopak daun raksasa di samping Bernie, mampu menghalangi lesatan dari pisau-pisau belati tersebut, sehingga tubuh Bernie zarr jadi tertutupi dan terlindungi dari lesatan pisau-pisau belati Dragon.  Kemudian, setelah menerima banyak tusukan dari pisau-pisau belati tersebut, kelopak daun raksasa yang sedang menutupi tubuh Bernie itu, tiba-tiba berubah menjadi layu dan musnah. Setelah itu Bernie berkata.  “Hmm. Kau mencoba untuk curang ya? Bukankah sudah kubilang, jika kau berhasil mengalahkan seluruh monster milikku dari tahapan yang terlemah hingga yang terkuat, maka kau baru boleh menyerangku, dan berkesempatan menang.” Ucap Bernie.  “Kurasa kaulah yang curang. Bukankah kau bilang bahwa kedua tanaman petarung barusan adalah level yang selanjutnya? Maka itu berarti kau tidak boleh menggunakan kelopak daun raksasa itu lagi, karena level itu sudah kulewati.” Kata Dragon.  “Hmm ... Karena secara teknis kau belum mengalahkannya, jadi aku masih bisa menggunakannya untuk melindungiku barusan. Heheh ... Bagus sekali, kini kau sudah mulai masuk ke dalam permainan ya? Ayo kita lebih bersenang-senang lagi. Level selanjutnya!” Bernie berteriak sambil mempersiapkan level selanjutnya. Tanaman yang dia keluarkan di level selanjutnya itu, tampak seperti bunga bangkai. Yang hanya diam disamping Bernie, namun sepertinya bunga itu sudah siap untuk memberikan serangan terhadap Dragon.  Bernie menyebutnya sebagai tanaman penembak mortar. Tanaman tersebut dapat menembakan bola-bola meriam ke atas udara, yang akan langsung jatuh menuju ke target, Atau lebih tepatnya menuju ke arah Dragon sedang berada. Bola meriam yang Ditembakan ke atas udara itu membuat Dragon sedikit terkejut, maka dia segera berlari untuk menghindari bola-bola meriam yang sedang mengarah menuju dirinya itu.  Tak hanya satu bola meriam saja yang ditembakan, namun banyak sekali. Bola-bola meriam tersebut, langsung meledak ketika telah menghantam objek yang dikenainya, sehingga menyebabkan lantai arena pertandingan menjadi hancur berhamburan. Sekarang, arena itu nampak kacau balau, karena Dragon terus menerus dapat menghindari hantaman dari bola-bola meriam yang berjatuhan seperti hujan itu. Namun lama-kelamaan sepertinya Dragon mulai kewalahan untuk dapat menghindarinya, lalu Akhirnya Dragon terkena dampak dari salah satu ledakan bola-bola meriam itu, yang jatuh tepat di dekatnya, sehingga gelombang dari ledakan tersebut membuat dirinya terhempas serta terpental, dan karena saking banyaknya ledakan yang terjadi, maka tubuh Dragon terhempas kesana kemari. Sampai tubuhnya mengalami luka-luka.  Namun beberapa saat kemudian, serangan dari bola-bola meriam itu akhirnya berhenti, karena tanaman penembak mortar yang berada di dekat Bernie, tiba-tiba jadi lembek dan layu. “Hahahah ... Kau beruntung sekali, amunisi dari tanaman ini sudah habis ... tapi aku salut, karena kau adalah satu-satunya orang yang dapat bertahan lama dalam menghadapi tanaman penembak mortar milikku ini.” Kata Bernie.  “Aku tidak peduli.” Kata Dragon, yang sedang dalam keadaan terkapar sambil terengah-engah.  “Setiap tingkatan akan memiliki kesulitan yang semakin berat, dan level yang selanjutnya, saat ini sudah berada di dekatmu.” Ucap Bernie. Sontak saja ucapan tersebut langsung membuat Dragon menjadi kaget.  Lalu tiba-tiba, muncul sebuah tanaman yang menyeruak dari bawah permukaan lantai di dekat tempat Dragon sedang terkapar, sehingga membuat Dragon menjadi sangat terkejut, kemudian dia segera meloncat untuk berdiri.  Tanaman yang muncul di dekat Dragon itu adalah tanaman berjenis kaktus, dengan ukuran sebesar tubuh manusia dewasa, dan dilengkapi dengan duri-duri tajam di sekujur tubuhnya. Sesaat setelah Dragon sudah dalam posisi berdiri, hal yang mengejutkan langsung terjadi lagi, tanaman kaktus tersebut mulai melancarkan sebuah pukulan ke arah Dragon. Namun dengan sigap, Dragon berhasil menghindari serangan tersebut.  “Sambutlah level yang selanjutnya. Yakni, tanaman master kaktus milikku, yang bisa menyerang dengan dua cara.” Ujar Bernie zarr.  “Apa?” Ucap Dragon sambil menghindari pukulan-pukulan dari tanaman kaktus berduri yang sedang berada di dekatnya tersebut.  Lalu Setelah berusaha keras menghindari pukulan-pukulan mematikan dari tanaman kaktus itu, yang bahkan sampai bisa meremukan lantai. Dragon segera bersalto ke belakang untuk menjauh dari tanaman yang cukup merepotkan itu. Namun tiba-tiba, seperti yang diucapkan oleh Bernie zarr tadi, tanaman kaktus itu bisa menyerang dengan dua cara. Yakni dengan cara memukul, dan cara yang satunya lagi adalah dengan menembakan seluruh duri yang ada di sekujur tubuhnya ke arah lawan, yang tidak lain adalah Dragon. Lesatan dari duri-duri itu sangat cepat, sehingga Dragon tidak sempat untuk menghindari semuanya, karena jumlahnya yang cukup banyak.  Dragon hanya pasrah lalu menahan serangan tersebut dengan cara menyilangkan kedua lengannya untuk menutupi wajah. Dan akhirnya tusukan dari duri-duri tersebut mengenai sekujur perut serta tangan Dragon, yang rasanya pasti sangat menyakitkan, hingga tubuh Dragon banyak meneteskan darah. Lalu setelah tanaman Kaktus itu menembakan semua duri-durinya kepada Dragon, maka tubuh kaktus tersebut langsung jadi mengkerut dan layu.  Kemudian Bernie berkata, “Tembakan dari jarak dekat memang sulit untuk dihindari ya? Heheh.” Kata Bernie sambil sedikit tertawa.  Dragon menggeram sambil menahan rasa sakit. Dengan tatapan mata serius yang diarahkannya kepada Bernie. Sepertinya emosi Dragon mulai meningkat. Lalu Bernie melanjutkan perkataannya. “Aku memberimu waktu untuk melepaskan seluruh duri yang menancap di tubuhmu. Setelah itu kau akan menghadapi level selanjutnya. Aku ini baik kan?” Ucap Bernie sambil tersenyum.  Lalu tak lama kemudian, duri-duri yang menancap di tubuh Dragon sudah tercabut semua dan berserakan di sekitar kaki Dragon. Dengan perasaan marah dan sedikit malu, dia terus menatap Bernie seakan-akan sedang menahan amarahnya. Lawan yang sedang dihadapinya saat ini bukanlah lawan yang bisa dikalahkan dengan adu pedang atau adu tehnik bertarung. Kemampuan yang dimiliki oleh Bernie zarr lebih menyusahkan daripada yang dibayangkan oleh Dragon. Karena bahkan Bernie tidak perlu berkeringat sama sekali, untuk membuat Dragon sampai terluka seperti itu. Jika saja Bernie bertarung secara serius dengan Dragon, pasti Dragon akan lebih kesusahan lagi. Begitulah yang ada di pikiran Dragon.  Setelah melihat lawannya sudah selesai mencabuti duri dari tubuhnya, Bernie segera mengeluarkan tanaman yang selanjutnya, yakni Tanaman raksasa yang menyerupai bunga matahari. Tanaman itu benar-benar bisa disebut sebagai monster yang sesungguhnya, dengan kepala dan mulut yang besar mengerikan, juga dengan akar-akar rambat besar yang berfungsi sebagai tangannya. Sekali pukul saja, pasti dapat membuat tubuh lawan sampai terlempar jauh dari arena pertandingan.  Dragon segera menyentuh luka-luka tusukan jarum yang ada di sekujur tubuhnya, lalu cahaya penyembuh mulai mengobati luka-luka tersebut, hingga tubuh Dragon kembali sembuh seperti semula. Disaat melakukan hal tersebut, tatapan mata Dragon terus saja tertuju kepada monster besar yang ada di hadapannya, dia terperangah sambil memperhatikan mahluk yang akan segera dihadapinya tersebut.  Dragon berkata, “Inilah dia monster terkuat miliknya. Mulai dari sekarang, dia tidak akan mengeluarkan monster-monster yang merepotkan lagi seperti tadi. Ini saatnya kita menjalankan rencana itu.” Ucap Dragon kepada Melinda.  “Baik.” Jawab Melinda, yang memahami perkataan dari Dragon tersebut.  Lalu tanpa aba-aba, Tanaman raksasa milik Bernie zarr langsung mengibaskan tangannya ke arah Dragon. Tapi secara cepat, Dragon segera menghindarinya dengan cara melompat ke arah samping. Hantaman dari tangan tanaman raksasa tersebut membuat lantai tempat Dragon berpijak barusan menjadi hancur seketika, seperti baru saja dicambuk, oleh cambuk raksasa. Kemudian cambukan demi cambukan dilayangkan menuju ke arah Dragon lagi, maka dengan bersusah payah, Dragon berusaha untuk menghindari serangan-serangan tersebut, yang akan berakibat fatal jika sampai mengenai tubuhnya. Lantai dari arena tempat mereka bertarung sampai menjadi bubuk setelah menerima serangan cambuk itu secara bertubi-tubi.  Dragon yang mulai kewalahan karena harus terus menerus berlari serta meloncati cambukan-cambukan tersebut, memutuskan untuk segera mengeluarkan tali ajaib dari kantung kecil yang ada di belakang pinggangnya, Tali ajaib itu memiliki kemampuan untuk memanjang dan memendek dengan sendirinya. Dragon mengikatkan tali itu pada gagang pisau belati yang ada di tangannya.  Saat dia akan menerima lagi serangan cambukan dari Tanaman raksasa itu, Dragon segera menghindar lalu menancapkan pisau belati yang sudah diikatkan pada tali ajaibnya itu, pada tangan si Tanaman raksasa. Sehingga, ketika monster Tanaman raksasa itu mulai menarik tangannya kembali, maka otomatis tubuh Dragon langsung terbawa ke atas sampai ke hadapan wajah si monster, yang kemudian menatapnya dengan perasaan senang karena seakan sudah mendapatkan sesuatu untuk dilumat.  “Hahah, apa yang kau lakukan? Kau membuat dirimu sendiri tertangkap.” Kata Bernie zarr kepada Dragon sambil tertawa.  “Dari tadi aku berusaha untuk mendekatimu, tapi gangguannya banyak sekali. Maka sekaranglah saatnya!” Teriak Dragon kepada Bernie.  Bernie sedikit kebingungan, karena jelas-jelas saat ini Dragon sedang dalam keadaan bergelantung, dan sebentar lagi akan dilumat oleh monster miliknya. Lalu suatu hal mulai terpikir dalam benak Bernie. Yakni, mungkin saja Dragon berencana untuk menjatuhkan diri ke dekat Bernie, karena saat ini jelas-jelas Dragon sedang berada di atasnya.  Tapi Walaupun Dragon menjatuhkan diri supaya bisa mendekati Bernie, hal itu percuma saja, karena tangan yang lain dari monster Tanaman raksasa itu akan siap untuk menangkap serta membelit tubuh Dragon, sehingga kecil kemungkinannya bagi Dragon untuk dapat mendekati Bernie.  Tapi, saat Bernie melihat Dragon yang mulai menarik serta mencabut pisau belati yang menancap dari tangan si monster, supaya dirinya jatuh ke bawah, maka Bernie segera memerintahkan monster Tanaman miliknya itu untuk menangkap tubuh Dragon yang sedang dalam keadaan jatuh ke bawah. Lalu Monster raksasa itu segera menuruti perintah dari Tuannya, dia mengaum dengan keras sambil menjulurkan tangan-tangannya yang berupa akar rambat tersebut ke arah Dragon, untuk menangkap serta mencengkram sekujur tubuh Dragon.  Namun ketika tubuh Dragon akan terkena cengkraman dari Monster raksasa itu, secara tiba-tiba lempengan emas di bahunya mengeluarkan cahaya yang menyilaukan mata bahkan sampai ke para penonton. Dan ketika cahaya yang sangat menyilaukan mata itu muncul, posisi tubuh Dragon jadi tidak bisa terlihat oleh semua orang, termasuk Bernie dan monster raksasa miliknya. Sehingga Dragon jadi bisa lolos dari akar-akar rambat yang sedang mengincar tubuhnya itu.  Lalu Bernie segera menyadari suatu hal. Bahwa saat itu, Dragon pasti akan memanfaatkan kebutaan sesaat yang dialami Bernie, untuk melancarkan sebuah serangan terhadap dirinya. Karena saat itu Bernie dan monsternya benar-benar tidak mengetahui dimana posisi Dragon sedang berada, atau apa yang sedang dilakukannya. Maka dari itu Bernie jadi merasa ketakutan dan cemas. Lalu dia segera memerintahkan monster Tanaman raksasa miliknya, untuk segera menutupi serta melindungi tubuhnya menggunakan seluruh tangan yang dimiliki oleh Monster miliknya itu. Supaya tubuh Bernie dapat terlindungi dari serangan kejutan yang kemungkinan akan dilancarkan oleh Dragon terhadap dirinya.  Sebenarnya, sejak awal Dragon memang ingin menggunakan kemampuan cahaya silau yang dimiliki oleh Melinda, lalu mengincar Bernie, sebagai orang yang berperan penting dalam mengendalikan para monster tanaman tersebut, bahkan sebelum Bernie mengajak Dragon untuk mengikuti permainannya, rencana itulah yang ingin Dragon lakukan. Namun terlalu beresiko baginya untuk menggunakan cahaya silau dari Melinda sejak awal bertarung, karena dia masih belum tahu tentang jenis-jenis dari monster tanaman yang akan dia hadapi. Yang ternyata memang cukup merepotkan serta memiliki kemampuan yang tidak dapat diprediksi. Maka dari itu dia menunggu sampai saat yang tepat tiba, yaitu ketika monster tanaman terakhir telah dikeluarkan oleh Bernie. Yang pastinya merupakan senjata pamungkas sekaligus yang paling diandalkan oleh Bernie. Karena sebelumnya dia pernah menggunakan monster itu untuk melawan monster raksasa milik Chap blaze.  Dan sekarang, karena Dragon yakin bahwa monster Tanaman raksasa tersebut merupakan tanaman terakhir yang akan dikeluarkan oleh Bernie zarr, maka dari itu Dragon langsung melancarkan rencananya dengan menggunakan cahaya silau dari Melinda.  Tapi sepertinya rencana Dragon akan gagal, karena Bernie dapat mengantisipasinya dengan cara, menyuruh monster Tanaman raksasa tersebut untuk melindungi dirinya. Sehingga kini tubuh Bernie jadi benar-benar tertutup dan terbalut oleh akar-akar rambat yang besar dan tebal, serta tidak mudah untuk ditembus.  Lalu ketika cahaya yang menyilaukan mata semua orang itu sudah lenyap, maka semua orang dapat melihat kembali pertarungan antara Dragon dan Bernie dengan jelas. Dan ternyata kondisi yang mereka lihat saat itu benar-benar sangat mengejutkan, dan tidak dapat disangka oleh semua orang. Karena rupanya Dragon telah melakukan hal lain, yang lebih ekstrim.  Anggapan bahwa Dragon akan mengincar tubuh Bernie, ternyata salah. Karena setelah mengeluarkan cahaya silau dari Melinda, Dragon malah tidak mengincar tubuh Bernie sama sekali. Sebab dia sudah tahu, bahwa Bernie pasti akan langsung memerintahkan monster Tanaman raksasa itu untuk melindungi tubuh Bernie. Sehingga dengan sigap, monster Tanaman raksasa tersebut langsung menggunakan seluruh tangannya untuk menutupi tubuh Bernie. Maka setelahnya, kepala monster Tanaman raksasa tersebut jadi tidak terlindungi, sehingga Dragon jadi lebih leluasa untuk melangsungkan serangan mematikan dari pisau-pisau belati miliknya pada kepala si monster.  Dia menusuk, menyayat, serta menebas kepala monster Tanaman raksasa itu sampai benar-benar hancur tak karuan. Dengan memanfaatkan keahliannya untuk berayun di sekitar kepala si monster, menggunakan tali yang sudah diikatkan pada salah satu pisau belatinya. Karena monster Tanaman raksasa itu hanya fokus untuk menuruti perintah Tuannya, yakni menutupi serta melindungi tubuh Tuannya, maka dia tidak menghiraukan sama sekali serangan-serangan yang dilancarkan oleh Dragon terhadap kepalanya. Sehingga hasilnya, kepala monster Tanaman raksasa tersebut dibuat hancur oleh Dragon.  Semua orang merasa terpukau saat menyaksikan bangkai si monster yang sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, seluruh anggota tubuhnya segera membusuk dan mengerut, sehingga akar-akar rambat yang menutupi dan melindungi tubuh Bernie pun juga perlahan-lahan menjadi rapuh lalu hancur. Hal itu membuat Bernie sangat terkejut dan merasa kebingungan, karena tanpa dia sadari ternyata monster Tanaman raksasanya sudah dikalahkan. Sehingga kini tubuhnya jadi tidak terlindungi lagi. Dia hanya berdiri terdiam saja sambil melongo, saking terkejutnya atas hal yang baru saja terjadi.  Namun rupanya, Dragon sudah berada di belakang Bernie sambil menodongkan pisau belati ke arah lehernya, maka dari itu Bernie sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, karena dirinya sudah berada dalam posisi sedang terpojok, oleh ancaman dari todongan pisau belati Dragon. Sepertinya Dragon menunggu disana segera setelah berhasil menghancurkan kepala si monster Tanaman raksasa tersebut, dia menunggu sampai akar-akar rambat yang melindungi tubuh Bernie akhirnya lenyap. Setelah itu dengan mudah dia bisa menodongkan senjatanya kepada Bernie. Lalu Dragon berbicara.  “Jadi kau mengira bahwa tadi aku akan mengincarmu?” Tanya Dragon sambil tersenyum.  “I- iya. Sepertinya aku sudah salah perhitungan ... Aku malah menyuruh monsterku untuk melindungi tubuhku menggunakan seluruh tangannya, dan jadinya malah seperti ini.” Kata Bernie menjelaskan.  "Sesuai dengan perkataanmu, aku sudah berhasil melewati setiap tingkatan monster yang kau suguhkan padaku. Jadi itu artinya aku bisa menang, kan?" Tanya Dragon.  "I- iya, memang begitu peraturannya ... Tapi aku tidak menyangka bahwa ternyata kau bisa mengalahkan monsterku yang paling besar dan paling berbahaya Itu." Kata Bernie.  “Kau bilang bahwa monstermu itu besar dan berbahaya? ... Ya, aku setuju. Bahwa monstermu itu memang besar, tapi kalau soal berbahaya ... Diriku ini jauh lebih berbahaya.” Ucap Dragon, secara singkat.  Ternyata Kata-kata dari Dragon tersebut, mampu membuat Bernie jadi merinding. “Ja- jadi apa maumu sekarang? Apakah kau mau supaya aku menyerah?” Tanya Bernie.  “Ya, benar sekali.”  “Tu-tunggu dulu, bukankah tadi kau kuberi kesempatan untuk mencabuti setiap jarum yang menancap di tubuhmu ... Ma- maka dari itu, kau juga seharusnya memberiku kesempatan.” Kata Bernie membujuk Dragon.  Dragon sempat berpikir dulu sejenak, sementara itu Gill bekata di dalam benaknya. “Jangan mau termakan oleh omongannya.”  Kemudian Dragon memutuskan untuk menyetujui permintaan dari Bernie, dan memberikannya kesempatan. Dragon segera menjauhkan pisau belatinya dari leher Bernie, lalu dia memberikan pisau belati tersebut kepada Bernie untuk digunakannya dalam duel senjata tajam. Tetapi tiba-tiba, setelah menerima pisau belati tersebut, Bernie segera menjauhkan dirinya sejauh mungkin dari Dragon, sambil merogoh sesuatu dari saku mantelnya. Lalu dia melemparkan sebuah biji ke lantai di hadapan Dragon, sembari berkata. “Hahahah, bodoh!! Sekarang aku akan mengalahkanmu ... Memangnya Cuma kau saja yang bisa mengganggu pengelihatan lawan?” Kata Bernie dengan nada liciknya.  Biji yang dilemparkan oleh Bernie tersebut, langsung mengeluarkan asap hitam tebal, yang menyelimuti seluruh arena pertandingan, sehingga semua orang jadi tidak bisa melihat apa yang sedang terjadi selanjutnya. Bernie memanfaatkan hal tersebut untuk mengeluarkan lagi banyak monster tanaman miliknya, yang akan dia gunakan untuk melawan Dragon, di tengah pekatnya asap tebal tersebut. Dia mengeluarkan tanaman petarung, kelopak daun besar, penembak mortar, dan tanaman kaktus miliknya. Yang sudah siap untuk bertarung dan mengeroyok Dragon.  Tak lama kemudian secara perlahan, asap tebal yang menyelimuti arena pertandingan tempat mereka bertarung, mulai semakin memudar lalu menghilang sepenuhnya. Dan akhirnya seluruh penonton dapat melihat lagi apa yang sedang terjadi disana. Semua orang benar-benar terkejut karena mereka menyaksikan banyaknya tanaman-tanaman monster di sekeliling Bernie yang sudah siap digunakan untuk melawan Dragon.  Namun hal yang tak kalah mengejutkannya adalah, Dragon ternyata sudah berdiri di belakang Bernie, sambil mendekapnya dengan pisau belati yang sudah dia letakan di dekat leher Bernie. Hal tersebut membuat Bernie jadi tidak bisa berkutik dan berbuat apa-apa lagi. Dirinya benar-benar terlihat pucat serta gemetaran, karena ternyata dirinya tidak berhasil memanfaatkan kesempatan yang sudah diberikan oleh Dragon kepadanya dengan baik, untuk menyerang balik Dragon dengan serangan penuhnya, dan sekarang dirinya malah berada dalam keadaan terpojok lagi untuk kedua kalinya. Sedangkan para monster tanaman yang baru saja dia ciptakan, hanya melongo saja memperhatikan Tuannya yang sedang disandera oleh Dragon.  Kemudian Dragon berbicara sambil masih mendekap tubuh Bernie. “Aku sudah tahu trik semacam itu. Kau pasti akan memanfaatkan kesempatan yang kuberikan untuk berbuat macam-macam, sehingga tanpa pikir panjang, aku langsung mengikuti pergerakanmu setelah kau memunculkan asap tebal yang barusan. Maaf karena aku harus mengatakan ini, tapi ... Pergerakan tubuhmu itu masih kalah cepat dengan pergerakanku.” Ucap Dragon. Yang membuat Bernie zarr menjadi semakin pasrah dan tidak berdaya.  Setelah itu, Bernie zarr segera menyatakan bahwa dirinya menyerah, karena sudah tidak ada lagi hal yang dapat dia lakukan. Dia merasa bahwa dirinya sudah kalah telak dari Dragon. Dirinya yang punya segala tipe monster tanaman berbahaya, akhirnya harus kalah dari Dragon, yang telah berjuang serta berusaha keras untuk menghindari serta melawan setiap serangan dari monster-monster tanaman milikny Walau Bernie zarr tidak mendapatkan luka sama sekali dalam pertarungan tersebut, tapi dia berhasil dikalahkan oleh semangat juang dari Dragon, yang akhirnya berhasil mengatasinya satu persatu dan memberikan ancaman yang sangat menakutkan bagi Bernie.  Semua penonton bersorak atas kemenangan yang telah diraih oleh Dragon Itu, dengan sangat antusias, mereka sangat terkejut juga terkesima oleh aksi yang sudah ditunjukan oleh Dragon. Sang Pembawa acara segera merayakan serta mengumumkan bahwa Dragon telah berhasil lolos dan berhak maju ke babak selanjutnya. Pada babak semifinal nanti, Gill akan melawan Master Big hit, dan Dragon akan melawan Zhoei. Kira-kira siapakah di antara keempat orang itu yang akan menjadi juaranya?  ( Gill ) ( M. Big hit ) ( Zhoei ) ( Dragon )
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD