Chapter Twenty one : Gravitation VS illusion

2121 Words
 Saat ini pertarungan di putaran kedua berlanjut, dengan dipertemukannya antara Zhoei dan Ajora. Mereka berdua memiliki kesamaan, yaitu kakak dari mereka berdua sama-sama telah dikalahkan oleh Master Big hit. Pertama, Kalpen yang dikalahkan dengan satu pukulan. Lalu Azter, yang juga dikalahkan oleh satu pukulan dari Master Big hit, sehingga kini Zhoei dan Ajora sama-sama memiliki ambisi yang besar, untuk bisa lanjut ke babak selanjutnya dan mengalahkan Master Big Hit.  Singkat cerita, pertarungan tersebut akan segera dimulai. Dragon dan Gill sudah terlihat sedang duduk berdampingan di tribun khusus peserta. Hanya ada tiga orang saja disana, yakni Gill, Dragon, dan Bernie zarr yang duduk disamping mereka namun dengan jarak yang cukup jauh.  Azter tidak ada disana untuk menyaksikan pertandingan adiknya tersebut, karena Azter sedang diobati di ruang perawatan, setelah sebelumnya dia dikalahkan oleh Master Big hit, sedangkan Master Big hit juga tidak ada di tribun penonton khusus peserta, karena saat ini dia sedang menemui muridnya yang bernama Rhogi, yang baru saja sembuh.  Glauss menyuruh Gill dan Dragon untuk menonton pertarungan Zhoei dan Ajora, karena ada kemungkinan bahwa salah satu dari mereka akan menjadi lawan bagi Dragon yang selanjutnya, sehingga Dragon harus bisa menganalisa pertarungan itu dengan baik. Sedangkan untuk urusan penjagaan Tatsui (Yang masih belum siuman), sudah diserahkan kepada Glauss, maka Dragon dan Gill bisa tenang serta lebih leluasa untuk menyaksikan pertandingan yang akan segera dilangsungkan tersebut.  Semua orang terlihat begitu tegang ketika nama Zhoei dan Ajora dipanggil untuk menuju ke atas arena Turnamen. Itu karena mereka khawatir jika wanita secantik Zhoei akan dihajar oleh Ajora yang mempunyai kemampuan untuk mengubah dirinya menjadi tak terlihat dan dengan mudah dapat menyerang lawan secara habis-habisan. Seperti yang sudah dilakukan Ajora terhadap Edwin. Tapi para penonton tetap yakin pada kekuatan hebat yang dimiliki oleh Zhoei, yang berupa tarikan Serta dorongan terhadap suatu objek. Kemampuan tersebut membuat Sebagian besar penonton terus mendukung dan memberinya semangat dari tribun, yang kebanyakannya tentu saja adalah para pria.  Kedua orang yang akan bertarung itu, memang tidak memiliki sifat yang bisa disanjung oleh semua orang, namun dari sudut pandang penonton. Zhoei adalah seorang wanita cantik sekaligus petarung yang cukup hebat, terbukti ketika dia telah berhasil mengalahkan Rhogi yang merupakan murid dari Master Big hit, walaupun Rhogi kalah karena dirinya mencoba untuk menggunakan jurus penghancur batasan tubuh yang belum dapat dikendalikannya, sehingga tenaganya terkuras drastis. Namun tetap saja pemenangnya adalah Zhoei, sehingga pamornya menjadi sedikit meningkat.  Sedangkan bagi Ajora yang tidak memiliki rasa hormat terhadap lawannya, sekaligus merupakan seorang Kesatria resmi dari Kerajaan Gold one. Dia Tidak mendapatkan dukungan sama sekali dari para penonton yang ada di tribun, namun malah mendapatkan cemoohan serta sorakan kebencian. Tapi tetap saja dia tidak memperdulikan hal tersebut. Dirinya hanya fokus memandangi wanita yang sedang berdiri di hadapannya, sebagai lawan dalam pertandingan yang sebentar lagi akan dimulai. Dan Zhoei juga menatap Ajora, dengan pandangan sinisnya, mereka berdua sama-sama menunggu aba-aba dari sang wasit disana.  Lalu beberapa saat kemudian, sang Wasit menyatakan bahwa pertarungan mereka telah dimulai. Maka mereka berdua segera bersiap untuk menyerang satu sama lain. Tanpa banyak bicara, Ajora langsung membuat sekujur tubuhnya menghilang, atau menjadi tidak kelihatan. Keberadaannya seakan-akan telah lenyap dari tempat tersebut, semua orang tidak tahu dimana dia sedang berada saat ini.  Zhoei masih terlihat tetap tenang, dia mencoba untuk memeriksa keadaan di sekitarnya dengan cara menengok ke segala arah. Zhoei sangat berhati-hati dalam merasakan keberadaan lawannya, dia tidak mau tiba-tiba diserang dari belakang lalu dihajar habis-habisan seperti yang telah terjadi kepada Edwin.  Lalu tiba-tiba, Zhoei mulai mendengar suara yang berbicara di telinganya, “Halo.” Kata suara yang terdengar di telinga Zhoei tersebut.  “Dimana kau? Tunjukan dirimu!” Teriak Zhoei menyuruh Ajora untuk menampakan dirinya kembali.  Kemudian Zhoei mendengar suara lagi, “Kau beruntung nona, karena aku tidak membawa senjata sama sekali ke dalam pertarungan ini ... Di medan perang, tugasku adalah menghabisi setiap prajurit penting, tanpa ada orang yang mengetahui pelakunya. Aku adalah seorang penyelinap dan pembunuh yang sempurna. Hanya mengalahkan wanita sepertimu saja, bukanlah hal yang sulit bagiku.”  “Aaaaakh!!” Tiba-tiba ada yang menendang perut Zhoei dengan cukup keras, tendangan tersebut tak lain dan tak bukan, berasal dari Ajora yang wujudnya tidak kelihatan. Lalu setelah terkena tendangan itu, tubuh Zhoei langsung terpental ke belakang, lalu terkapar di lantai.  “Beraninya kau.” Kata Zhoei sambil berusaha untuk berdiri kembali. Sementara itu, kakak Zhoei. Yakni Kalpen, yang baru datang dan menyaksikan pertandingan di bangku penonton, terlihat sangat terkejut ketika adiknya mendapatkan serangan pertama dari Ajora tersebut.  “Hahahah ... Kau terlalu fokus mengantisipasi serangan dari arah belakang, sehingga aku bisa menyerangmu dengan mudah dari arah depan.” Kata Ajora yang hanya terdengar suaranya saja.  Lalu tiba-tiba, ketika Zhoei masih dalam posisi berusaha untuk berdiri, sebuah tendangan kembali diterima olehnya, kali ini di bagian punggung hingga tubuhnya terdorong ke lantai dengan cukup keras, dan kini posisi Zhoei menjadi telungkup di lantai.  Zhoei terus berusaha untuk mencari-cari keberadaan dari Ajora dengan cara melambai-lambaikan tangannya ke segala arah, namun tetap tidak ketemu. Lalu ketika Zhoei yang sedang dalam posisi telungkup, mulai mengangkat kepalanya. Secara mengejutkan, dia menerima sebuah tendangan lagi di bagian wajahnya sehingga tubuhnya langsung terhempas jauh dan berguling di atas permukaan lantai tersebut. Hingga membuat seluruh penonton menjadi terkejut.  Kalpen berbicara di dalam benaknya, (“Kalau begini terus, Zhoei bisa kalah ... Tidak, jangan menyerah, adikku.”)  “Apa yang terjadi padanya? Dia tidak melawan sama sekali.” Kata Dragon kepada Gill.  “Itu karena dia tidak dapat menentukan dimana posisi lawannya. Jika saja Perempuan itu bisa mengetahui dimana keberadaan Ajora, maka Perempuan itu pasti bisa menggunakan kekuatannya terhadap Ajora.” Ucap Gill.  "Oh, jadi begitu ... Itu artinya, saat ini dia sedang menghadapi lawan yang bukan tandingannya?” Tanya Dragon.  “Jangan bilang begitu, kita masih belum tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.” Jawab Gill.  Zhoei sudah berdiri kembali, hidung dan mulutnya terlihat mengeluarkan darah. Melihat hal tersebut, kakaknya jadi merasa sangat cemas. Beberapa saat kemudian, Zhoei mulai memejamkan matanya lalu bernafas dalam-dalam, sepertinya ada sesuatu yang akan dia lakukan. Tetapi Ajora tidak akan membiarkan Zhoei mengambil tindakan, dia segera berlari menuju ke arah Zhoei untuk mendaratkan sebuah pukulan ke wajah Zhoei.  Tapi secara mengejutkan, Zhoei berhasil menghindari pukulan yang tidak terlihat itu dengan cara menggeserkan kepalanya ke arah samping, lalu dia segera menyiapkan telapak tangannya untuk menyerang ke depan. Dan ternyata telapak tangannya itu berhasil mengenai tubuh Ajora dengan tepat, yang jelas-jelas tidak kelihatan sama sekali. Lalu setelah menerima sentuhan dari telapak tangan Zhoei, tubuh Ajora langsung terhempas menjauh dari Zhoei. Namun tidak semua orang dapat melihat sosok Ajora yang terhempas, karena yang mereka lihat hanyalah gerakan-gerakan yang dilakukan oleh Zhoei saja.  “Ba- bagaimana bisa kau menghindari seranganku dan menyentuhku?!” Ujar Ajora yang hanya terdengar suaranya saja.  “Tarikan dan dorongan, adalah kekuatanku. Aku bisa menggunakannya terhadap objek yang kulihat atau objek yang kusentuh dengan telapak tanganku ... Awalnya aku tidak bisa menggunakan kekuatanku terhadapmu karena dirimu tidak terlihat, tapi ketika tadi kau menendang wajahku, tanpa kau sadari telapak tanganku telah berhasil menyentuh kakimu. Sehingga aku jadi bisa merasakan keberadaan dari kakimu. Lalu setelah aku berhasil menghindari serangan dari pukulanmu. Secara bersamaan aku juga mendaratkan telapak tanganku ke tubuhmu ... Maka itu artinya, kini aku bisa merasakan keberadaanmu. Kau telah kutandai.” Kata Zhoei sambil tersenyum.  “Yang benar saja?!” Teriak Ajora, seakan-akan tidak percaya.  Lalu tiba-tiba Zhoei melangkah mundur sambil mendongakan kepalanya ke belakang dengan sangat cepat. Setelah itu dia terus melangkah mundur sambil terus menggerakan tubuhnya seperti sedang menghindari sesuatu. Ternyata Ajora sedang berusaha untuk menyerang Zhoei secara terus menerus, dan berharap supaya Zhoei tidak dapat menyadari serangan-serangan darinya itu. Namun sepertinya rencana Ajora tersebut dapat diantisipasi dengan baik oleh Zhoei yang kini sudah dapat merasakan keberadaan dari kaki dan perut Ajora, sehingga dia jadi bisa menghindari serangan-serangan dari Ajora dengan mudah..  Sambil terus berusaha menghindar, Zhoei berkata, “Waah, ternyata kau begitu licik ya? Mendekatiku ketika aku sedang berbicara. Tapi seperti yang kubilang tadi ... Kau sudah kutandai !!” Ujar Zhoei, sambil mengibaskan tangannya ke depan, sehingga tubuh Ajora langsung terhempas menjauh dari dirinya lagi, lalu tersungkur dan terkapar di lantai.  Setelah itu, Zhoei segera meloncat dengan menggunakan kekuatannya, sehingga tubuhnya dapat meloncat lebih tinggi ke atas udara. Kemudian dia segera mengarahkan telapak tangannya ke bawah, dan menentukan dimana posisi Ajora sedang berada. Lalu Zhoei berbicara di dalam benaknya, (“Jika saja ada kakakku, maka aku hanya tinggal menariknya ke arahku, lalu kakak akan memukulnya dengan sangat keras. Tapi kali ini berbeda, aku harus bertarung sendirian. Dan aku tidak boleh sampai dikalahkan ... Tidak oleh orang seperti dia.”)  Zhoei melancarkan jurus Thousand gravity terhadap tubuh Ajora yang sedang terkapar di lantai, Jurus itu merupakan sebuah serangan yang dapat dilancarkan terhadap tubuh lawan yang sedang terkapar di permukaan tanah. Tujuannya untuk menekan tubuh lawan kuat-kuat ke permukaan tanah. Sehingga tubuh lawannya itu serasa ditimpa oleh beban yang sangat berat.  Ajora hanya pasrah karena tidak dapat menghindari serangan tersebut, dirinya ditekan dengan sangat kuat pada permukaan lantai, walaupun tubuhnya tidak terlihat sama sekali, tapi sepertinya para penonton tahu bahwa yang sedang ditekan ke lantai itu adalah Ajora, karena permukaan lantai tempat Ajora sedang terkapar saat itu, mulai terlihat retak dan hancur. Zhoei bergantian menggunakan tangannya yang kiri dan kanan untuk melancarkan jurus Thousand gravity secara beruntun terhadap Ajora, sehingga tubuh Ajora terasa seperti ditimpa berkali-kali. Penggunaan jurus Thousand gravity membuat tubuh Zhoei jadi terhentak ke atas, sehingga dirinya dapat terus bertahan di atas udara dalam waktu yang lama, selama dia masih terus menyerang Ajora dengan jurusnya tersebut.  Lalu lama-kelamaan, Ajora mulai tidak tahan dengan serangan dari Zhoei itu, dia mulai kewalahan dan tidak mampu lagi untuk berbuat apa-apa, sehingga dirinya mulai menampakan wujudnya kembali kepada semua orang. Keadaan Ajora benar-benar terlihat kacau, bajunya sobek-sobek dan terlihat lusuh, sekujur tubuhnya dipenuhi luka lebam dan beberapa giginya rontok. Dia benar-benar telah mendapatkan serangan telak dari Zhoei.  Setelah melihat hal itu, Zhoei segera menghentikan serangannya terhadap Ajora, dia segera kembali mendarat ke lantai. Para penonton terlihat sangat senang ketika melihat hal tersebut, karena Zhoei telah berhasil menghajar Ajora, hingga sang Kesatria dari Kerajaan Gold one itu jadi benar-benar babak belur. Terutama Kalpen yang terlihat sangat sumringah melihat apa yang sudah dilakukan oleh adiknya tersebut.  Namun ketika semua orang sedang merayakan keberhasilan dari Zhoei, tiba-tiba tubuh Ajora kembali menghilang. Dan hal itu membuat semua orang menjadi sangat kaget dan kembali cemas, karena kemungkinan Ajora akan menyerang Zhoei secara mendadak, sehingga Zhoei akan kalah. Tetapi tidak bagi Zhoei. Dia hanya berdiri dengan tenang, sambil menunggu apa yang akan dilakukan oleh lawannya itu.  Tiba-tiba Zhoei menunduk dengan cepat, untuk menghindari tendangan yang diayunkan ke arah kepalanya. Zhoei bisa mengetahui hal itu karena tubuh Ajora sudah ditandai olehnya, sehingga dia dapat menyadari keberadaan dari lawannya tersebut dimanapun dia berada. Lalu setelah Zhoei berhasil menghindari tendangan yang barusan, dia segera berbalik lalu menggunakan kedua telapak tangannya untuk mendorong tubuh Ajora ke atas, sehingga seketika itu juga tubuh Ajora langsung terhempas terbang ke atas udara dengan sangat cepat sampai tinggi sekali.  Lalu setelah tubuh Ajora berada jauh di atas udara, maka Zhoei segera berdiri lalu dia melambaikan tangannya kepada Ajora, untuk kemudian tangannya itu dia hempaskan ke arah belakang dengan cepat. Sehingga dengan seketika tubuh Ajora yang berada di atas, langsung berbalik ke arah bawah seperti ditarik secara paksa, dan melaju ke arah bawah dengan begitu cepat.  Kemudian Zhoei segera melangkahkan kakinya ke samping dengan santai, dan tiba-tiba ada sesuatu yang jatuh menghantam permukaan lantai dengan sangat keras, di dekat tempat Zhoei sedang berada. Benda yang jatuh dengan cukup keras itu merupakan tubuh Ajora yang ditarik dari atas ke bawah oleh Zhoei, rasa dari benturan hebat yang dialami oleh Ajora itu, seakan-akan dirinya mengalami terjun bebas tanpa parasut, lalu jatuh menghantam tanah.  Seketika itu juga, wujud Ajora menjadi nampak kembali, sehingga semua orang dapat melihat dirinya yang sedang dalam kondisi telungkup tak berdaya di tengah arena pertandingan, setelah mengalami jatuh dari ketinggian tersebut. Ajora sudah benar-benar tidak dapat bertarung lagi dan hanya bisa meratapi seluruh rasa sakit di sekujur tubuhnya, dia sudah kalah telak. Maka dari itu sang Wasit segera menyatakan bahwa Zhoei adalah pemenang dari pertarungan tersebut.  Tentunya hal itu membuat seluruh penonton di tribun langsung bersorak kegirangan. Mereka semua turut senang atas kemenangan yang telah diraih oleh Zhoei, Kalpen juga tak kalah bahagianya karena telah menyaksikan adiknya memenangkan pertarungan tersebut. Dia benar-benar merasa bangga pada adiknya itu. Namun di samping perasaan senang para penonton terhadap kemenangan Zhoei, mereka juga merasa senang karena kedua orang Kesatria resmi dari Kerajaan Gold one kini sudah benar-benar dikalahkan.  ( Gill ) ( M. Big hit ) ( Zhoei ) ( Bernie Zarr vs Dragon )  “Waah, sulit juga ya, kalau tubuh kita sampai bisa dikendalikan oleh lawan.” Ucap Dragon.  “Ya, selanjutnya adalah pertandinganmu melawan Bernie zarr. Dan jika kau menang, maka di pertandingan semifinal nanti, kau akan berhadapan dengan Zhoei ... Sekarang bersiaplah.” Kata Gill kepada Dragon.  Kemudian Dragon mengangguk, dan segera menoleh ke samping untuk menatap ke arah Bernie zarr yang sedang duduk dengan posisi cukup jauh di sampingnya, begitupun dengan Bernie zarr, dia juga menoleh ke arah Dragon. mereka saling menatap satu sama lain karena mereka berdua akan dipertemukan dalam pertandingan selanjutnya. Kira-kira siapa di antara mereka berdua yang akan keluar sebagai pemenangnya?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD