Chapter nine : Qualifications of doom

1721 Words
   Pada babak kualifikasi Turnamen Kota Togu, Dragon, Tatsui, dan Gill bersama 100 peserta lainnya akan berhadapan dengan dua orang Kesatria resmi dari Kerajaan Nexus, yang bernama Arci dan Holdi. Mereka merupakan dua orang Kesatria yang tergabung dalam kelompok 3 badai Nexus, salah satu anggotanya yang bernama Rizu tidak bisa hadir disana, dikarenakan saat ini sedang berada di Istana untuk menemani Tuan Putri Reina berlatih memanah.  Jadi saat ini, yang akan menguji seluruh peserta Turnamen di Stadion Amritzer adalah Arci dan Holdi saja. Arci yang memiliki senjata berupa dua buah pedang berwarna kuning dan memancarkan energi listrik, sedangkan Holdi memiliki senjata berupa kapak besar, yang pas dengan postur tubuhnya yang tinggi dan kekar. Mereka berdua berjalan dengan gagah dan santai menuju ke hadapan para peserta Turnamen.  Beberapa peserta ada yang takut dan gemetar ketika melihat mereka berdua, sedangkan Dragon, Gill, Tatsui, dan beberapa orang tertentu, terlihat biasa-biasa saja ketika melihat dua orang Kesatria tersebut. Namun lain halnya dengan para penonton yang berada di tribun. Mereka semua bersorak sorai menyambut kehadiran Arci dan Holdi yang merupakan Kesatria terkuat dan terkenal dari Kerajaan Nexus itu.  Lalu sang Pembawa acara yang sedang duduk di dekat Ratu burung Penyiar, segera mulai menjelaskan mengenai babak kualifikasi yang harus dilewati oleh para peserta Turnamen. Yakni, mereka semua tidak diperbolehkan untuk bergerak jauh dari tempat mereka sedang berdiri saat ini, kecuali hanya untuk menutup wajah atau saling berpegangan tangan, bagi siapapun yang pingsan atau terhempas keluar dari ring, maka akan dianggap gugur.  Babak ini akan berakhir jika para peserta yang tersisa hanya tinggal 16 orang saja, untuk Nantinya akan saling dipasangkan di babak pertarungan nanti. Maka dari itu, Dragon dan para peserta lainnya segera mempersiapkan diri mereka untuk bertahan dari serangan apapun yang akan dilancarkan oleh Arci dan holdi.  “Baiklah, karena para penonton disini sudah terlihat tidak sabar, jadi mari kita mulai saja! Tuan Holdi, silahkan.” Sang Pembawa acara mempersilahkan Holdi untuk memulai serangannya.  Kemudian Holdi berkata. “Akan saya laksanakan, tapi sebelum itu, saya ingin mengucapkan terima kasih atas sambutan yang sangat meriah ini, saya begitu merasa-...”  “Kelamaan. Ayo cepat lakukan saja, Bonggol.” Ujar Arci kepada Holdi.  “Kau itu mengganggu saja! Tidak boleh orang senang ya? Dasar Ranting.” Kata Holdi.  “Apa kau bilang?”  “Kau yang mulai.”  “Grrrt...!” mereka berdua saling menggeram terhadap satu sama lain.  “Kenapa mereka berdua jadi bertengkar?” Kata salah satu peserta yang merasa keanehan melihat hal tersebut.  Arci dan Holdi memang sering bertengkar dimanapun mereka berada, sedangkan Rizu adalah penengah bagi mereka, namun karena saat ini Rizu sedang tidak ada, maka pertengkaran mereka jadi sulit dihentikan, lalu setelah mendengar perdebatan mereka berdua yang cukup alot itu, sang Pembawa acara mulai berbicara kembali kepada mereka.  “Anu-... Tuan Holdi, Tuan Arci, saya mohon jangan bertengkar sekarang, kita masih berada di awal acara.”  Setelah itu mereka menghentikan perdebatannya, dan mulai fokus kembali untuk menguji para peserta Turnamen. Holdi menyuruh Arci untuk mundur dan menjauh darinya jika tidak ingin terluka, lalu dengan wajah yang terlihat acuh, Arci segera menjauhi Holdi. Dia mundur ke belakang sampai ke dekat tribun penonton.  “Hmmm... Baiklah, aku akan langsung mulai saja. Kalian semua bersiap ya!” Ujar Holdi kepada seluruh peserta, sambil bersiap untuk mengayunkan kapaknya.  Dengan perasaan cemas, para peserta bersiap untuk bertahan dari serangan yang akan dilancarkan oleh Holdi, kemudian tanpa aba-aba, Holdi langsung mengayunkan kapaknya dengan begitu kuat, hingga menghasilkan hembusan angin yang sangat besar dan kencang, sampai-sampai sebagian besar peserta Turnamen yang ada di hadapannya itu langsung terhempas dan terlempar jauh keluar dari Arena. Beberapa peserta ada yang terhempas sampai ke tribun penonton, namun hempasan tubuh mereka itu terhenti oleh dinding perisai transparan yang menyelimuti seluruh tribun, jadi rasanya seperti menabrak sebuah dinding tebal dengan cukup keras. Dinding-dinding pelindung itu diciptakan dan dikendalikan oleh para penyihir perisai yang ada disana.  Sementara itu, Dragon, Gill, Tatsui dan beberapa peserta yang tersisa, masih tetap bertahan di tempat mereka berdiri masing-masing, mereka terlihat tidak goyah sedikitpun, sambil terus melindungi wajah dengan tangan mereka masing-masing.  “Yang paling penting untuk mengatasi serangan seperti itu adalah kuda-kuda yang kokoh.” Ucap Master Big hit kepada muridnya.  Lalu tiba-tiba orang yang berada tak jauh disamping mereka menyahut. “Hah? Serangan ini memang tidak ada apa-apanya.” Ucap wanita yang pernah berseteru dengan Dragon dan Tatsui ketika mereka baru tiba di Kota Togu, yakni seorang Pemburu buronan yang bernama Zhoei, dan kakaknya yang bernamaKalpen.  “Senjata yang menarik.” Ucap Gill sambil terus memperhatikan kapak yang barusan diayunkan oleh Holdi.  Dragon dan Tatsui terlihat masih berdiri, dengan ekspresi wajah seperti orang yang sedang bersusah payah menghalau badai. Sekarang ini, jumlah para peserta Turnamen yang masih berdiri di tempatnya masing-masing, masih sekitar 41 orang, termasuk Dragon, Tatsui, dan Gill.  “Waah... Tak disangka, rupanya masih tersisa cukup banyak peserta yang bisa bertahan sampai sejauh ini. Mereka inilah yang benar-benar bukan orang sembarangan!” Ujar sang Pembawa acara. Kemudian dia melanjutkan kalimatnya, "Tapi apakah mereka masih bisa bertahan menghadapi serangan selanjutnya dari Tuan Arci? Kiita akan segera menyaksikannya!"  "Hmm.. Turnamen ini memang tidak diperuntukan bagi orang-orang yang lemah, setiap empat tahun sekali babak kualifikasinya selalu berganti, dan semakin tambah berat saja. Mereka yang mau mendaftar seharusnya sudah tahu tentang hal ini." Ucap Azter kepada saudaranya yang bernama Ajora.  “Tatsui, kau tidak apa-apa?” Tanya Dragon.  “Aku baik-baik saja.” Jawab Tatsui.  “Kau telah berjuang sekuat tenaga untuk bisa menahan serangan itu, jangan lengah, ini belum berakhir. Teruslah bertahan dan berjuang!” Dragon memberi semangat kepada Tatsui.  “Oi kalian berdua, bersiaplah, serangan selanjutnya akan segera datang.” Ucap Gill memperingatkan mereka berdua yang sedang berbincang. Posisi Gill berada di depan Tatsui dan Dragon.  “Sekarang saatnya giliran Tuan Arci yang akan melancarkan serangan!” Teriak sang Pembawa acara.  “Oke, sekarang giliranku.” Ucap Arci.  “Jangan terlalu keras pada mereka, kita harus menyisakan 16 orang saja.” Suruh Holdi kepada Arci.  “Berisik! Aku tahu!! Memangnya siapa yang sudah melemparkan sebagian besar dari mereka keluar dari Arena hah? Itu kau!” Ujar Arci, lalu Holdi hanya diam saja sambil sedikit tersenyum setelah mendengarkan perkataan dari Arci tersebut.  “Rolling Thunder!!!” Arci berteriak sambil menancapkan kedua pedangnya pada permukaan tanah yang ada di depannya. Lalu kedua pedangnya tersebut mengeluarkan energi listrik yang sangat besar, yang menjalar dengan cepat menuju ke arah para peserta Turnamen.  Seluruh peserta nampak kaget ketika aliran listrik yang begitu besar Tersebut meluas dan menjalar Menuju ke arah mereka, kemudian dengan seketika satu-persatu peserta terkena serangan listrik tersebut, yang menjalar ke seluruh tubuh mereka. Saking tingginya tegangan listrik yang menyetrum tubuh mereka itu, rasanya sangatlah menyakitkan, sehingga beberapa orang dari mereka akhirnya langsung pingsan dan jatuh terkapar.  Sedangkan beberapa orang tertentu masih terus bertahan menerima serangan listrik tersebut, seperti Gill, Master Big hit, Azter, Ajora, Glauss, dan yang lainnya. Namun Tatsui terlihat sudah tidak kuat lagi untuk menerima serangan itu, bahkan sepertinya kaki Tatsui sudah tidak lagi sanggup untuk terus berdiri, lalu Dragon memegang tangan Tatsui dengan erat, supaya Tatsui bisa terus bertahan menghadapi kondisi tersebut, walaupun Dragon juga sebenarnya sudah merasa tidak tahan lagi. Tapi mereka berdua berusaha untuk saling menguatkan, dan mencoba untuk lebih membulatkan tekadnya supaya bisa tetap bertahan, karena mereka berdua sama-sama memiliki tujuan yang harus dicapai.  Beberapa saat kemudian Holdi mulai menghitung jumlah para peserta yang masih berdiri, dan yang telah jatuh terkapar. Dia terus mengurangi hitungannya, ketika ada orang yang ambruk.  “19, 18, 17, dan 16. Hey hey... sudah cukup, jumlahnya sudah pas.” Ujar Holdi kepada Arci.  Kemudian Arci segera menghentikan serangannya, sehingga dengan seketika, aliran listrik yang menyetrum para peserta itu langsung menghilang. Setelah itu mereka semua tampak merasa lega ketika serangan listrk yang dilancarkan oleh Arci telah berakhir.  “Ini bukan apa-apa, benar kan Rhogi?” Tanya Master Big hit kepada muridnya, yang berada disamping dirinya. Tapi muridnya itu tidak menjawab sama sekali, karena seluruh tubuhnya masih terasa kaku sehabis disetrum oleh aliran listrik yang cukup besar tersebut.  Sedangkan Zhoei terlihat terkulai lemas dan ambruk ke dekapan kakaknya, yang bernama Kalpen. “Kau tidak apa-apa? Adik. Bertahanlah.” Ucap Kalpen kepada adik kesayangannya itu.  “Kesatria resmi sialan itu, awas saja. Nanti pasti akan kubalas.” Kata Azter dengan nada suara yang terdengar lemah.  Sementara itu, Dragon dan Tatsui masih terlihat sedang berdiri sambil tetap berpegangan tangan. Lalu tiba-tiba mereka berdua ambruk ke belakang secara bersamaan hingga tak sadarkan diri. Tapi karena mereka telah bertahan sampai serangan listriknya dihentikan, maka itu berarti mereka telah berhasil lolos ke babak selanjutnya.  “Ya! Inilah dia ke 16 peserta Turnamen kita yang akan maju ke babak berikutnya. Mereka akan segera melakukan pertandingan, setelah jeda waktu istirahat yang telah ditentukan, jadi para penonton diharap bersabar.” Ucap sang Pembawa acara.  Lalu beberapa saat kemudian para penyihir medis yang jumlahnya sangat banyak, segera datang menghampiri para peserta yang telah terluka, atau kehabisan tenaga. Mereka semua akan dibawa ke ruang pengobatan untuk diberikan Perawatan, ramuan penyembuh, dan ramuan stamina, sehingga nanti kondisi mereka akan kembali pulih seperti semula.  Gill mendekati Dragon dan Tatsui yang sedang terkapar di lantai Arena, sebelum para penyihir medis tiba di tempat mereka berada. Gill menatap mereka berdua sambil berkata.  “Aku tidak meragukan kemampuan kalian sama sekali. Kalian berdua memang hebat karena telah berhasil bertahan sampai sejauh ini, tapi lawan yang akan kita hadapi nanti, kemampuannya jauh diatas yang bisa kita bayangkan. Kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya? Entahlah, mari kita berjuang bersama-sama.” Ucap Gill sambil menengok ke arah para peserta lainnya yang berhasil bertahan disana. Yakni diantaranya adalah Glauss, Bernie zarr, Azter, Ajora, Master Big hit, Zhoei, Kalpen, dan lain-lain.  Sementara itu, Arci dan Holdi terlihat sedang berjalan meninggalkan arena pertandingan, sepertinya mereka berdua mau pulang ke Kerajaan Nexus setelah selesai menyelesaikan tugas mereka disana. Lalu sang Pembawa acara bertanya kepada mereka.  “Tunggu dulu, Tuan Holdi, Tuan Arci. Kalian mau kemana? Tribun khusus bagi tamu penting, bukanlah ke arah sana.” Ucap Pembawa acara memperingatkan.  “Kami mau pulang.” Jawab Arci.  “Ya, menonton di Istana bersama Rizu pasti sangat menyenangkan. Ditambah lagi disana lebih nyaman.” Ujar Holdi.  “Eh, eh ... Baiklah kalau begitu, hati-hati di jalan ya!” Seru sang Pembawa acara kepada mereka, yang dibalas oleh lambayan tangan mereka berdua. Diiringi oleh sorak sorai para penonton.  Lalu setelah satu jam setengah telah berlalu dari saat berakhirnya babak kualifikasi, kini waktunya pertandingan Turnamen Kota Togu dimulai. Para penonton di Stadion Amritzer yang sudah tidak sabar ingin menyaksikan jalannya pertandingan, terlihat sangat antusias menunggu sang Pembawa acara yang akan mengumumkan dimulainya babak pertarungan.  “Oke, baiklah, para hadirin sekalian. Babak pertarungan yang telah ditunggu-tunggu, akhirnya akan segera dimulai. Dan inilah susunan nama-nama peserta yang akan melangsungkan pertandingannya!” Kata sang Pembawa acara yang menunjukan papan susunan nama para peserta yang akan bertarung dalam Turnamen. .   (Gill vs Diamor) (Cobra vs Tatsui) (M. Big hit vs Kalpen) (Azter vs Best knight) (Zhoei vs Rhogi) (Edwin vs Ajora) (Bernie vs Chap Blaze) (Glauss vs Dragon)   Pertandingan akan dimulai sesaat lagi, tepat setelah semua peserta sudah siap dan berada dalam kondisi optimal.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD