Chapter sixteen : Clear hesitation

1874 Words
 Setelah melewati malam yang panjang di kamar penginapannya, Dragon terbangun sambil memeriksa sekujur tubuhnya yang kini sudah dapat kembali digerakan dengan normal. Tenaga serta kondisi tubuhnya juga sudah pulih seperti semula. Kemudian dia segera mengenakan pakaian yang sudah disediakan di meja dekat ranjangnya, yakni pakaian yang kemarin sempat sobek setelah terkena cakaran dari Glauss.  “Wah ... Hanya dalam semalam, pakaianku ini sudah selesai diperbaiki kembali, hebat sekali.” Lalu setelah mengatakan hal tersebut, Dragon melihat secarik kertas yang ada di samping pakaian tersebut. Yakni kertas bon biaya perbaikan baju.  Setelah itu Dragon berteriak, “Hah?! ... Biayanya 8 keping perak!! Mahal sekali.”  Lalu Tatsui mengetuk dan membuka pintu kamar Dragon. “Hei, kau sudah bangun? ... Pakaian itu aku yang membawanya untuk diperbaiki kemarin, maaf karena aku sudah menggunakan uangmu tanpa ijin ya?” Kata Tatsui.  “Oh, tidak apa-apa, aku tidak mempermasalahkannya." Kata Dragon dengan nada canggung, lalu dia melanjutkan perkataannya, "Ngomong-ngomong, jam berapa Turnamen akan dimulai?” Tanya Dragon.  “Turnamen akan dimulai siang nanti ... kita masih punya banyak waktu, tapi sebaiknya kita berangkat sekarang saja, supaya tidak terlambat seperti kemarin.” Ajak Tatsui, Kemudian Dragon mengangguk dan bergegas mengikuti Tatsui untuk pergi menuju ke Stadion Amritzer.  Di sepanjang perjalanan mereka berdua menuju ke Stadion Amritzer, orang-orang banyak yang memandangi mereka dengan tatapan kagum, mereka berdua sepertinya sudah sedikit dikenal oleh para penduduk di Kota Togu yang telah menyaksikan seluruh pertandingan Turnamen babak pertama kemarin. Oleh karena itu Dragon tampak merasa canggung ketika harus berjalan sambil dipandangi oleh banyak orang.  Tak lama kemudian, dalam perjalanan tersebut, mereka berdua melihat adanya kerumunan warga di sebuah tempat makan. Lalu mereka berdua memutuskan untuk singgah disana sambil memeriksa hal apa yang telah membuat orang-orang berkerumun di tempat tersebut.  Ternyata disana ada Gill yang sedang duduk sambil adu panco dengan salah seorang penduduk yang berotot besar. Orang tersebut tampak sedang bersusah payah untuk menjatuhkan tangan Gill dengan mengerahkan seluruh tenaga yang dia miliki, sedangkan Gill tampak sedang minum sebotol penuh arak sampai habis. Lalu beberapa saat kemudian Gill menjatuhkan tangan orang yang sedang adu panco dengannya itu, hanya dengan sekali gerakan mudah, sehingga dia menang.  Semua orang bersorak kegirangan atas kemenangan Gill tersebut, lalu orang yang baru saja dikalahkan oleh Gill, segera membayar sejumlah uang kepada Gill, yang kemudian digunakan oleh Gill untuk memesan sebotol arak lagi. Setelah itu Gill kembali menantang orang-orang yang sedang berkerumun disana untuk mengetes kekuatannya lagi dalam sebuah adu panco, dan tentu saja yang kalah harus bayar.  “Hey, semua orang sudah tahu bahwa kau menggunakan sarung tangan peningkat kekuatan. Itu artinya kau curang.” Kata Dragon, sambil menghampiri Gill.  “Tidak juga, aku tidak curang. Memang benar, aku menggunakan sarung tangan peningkat kekuatan, tapi sebelumnya aku sudah memperingatkan mereka terlebih dahulu, dan bagi siapapun yang mampu mengalahkanku maka akan kuberikan sarung tangan ini Secara gratis, dan bagi yang kalah, biayanya murah kok ... Hanya satu keping perak, untuk diriku membeli makanan.” Kata Gill menjelaskan, lalu seluruh orang disekitarnya mengangguk kepada Dragon.  “Oke kalau begitu, aku mau coba! Aku masih punya ratusan keping perak, aku bisa mencobanya berkali-kali.” Kata Dragon.  “Hey! Kita disini Bukan untuk itu, tapi untuk makan, sebaiknya ajak Gill untuk makan bersama dengan kita.” Ujar Tatsui.  “Hmm ... Boleh juga, aku memang sedang lapar.” Kata Gill.  “Lalu kenapa uang yang kaudapat itu malah kau belikan minuman?!!” Tanya Dragon.  “Itu karena-...” Namun sebelum Gill akan menjawab pertanyaan tersebut, Dragon segera menghentikannya.  “Sudah, tidak perlu kau jelaskan, ayo kita makan. Lalu kita berangkat ke Stadion bersama-sama.” Ucap Dragon.  Setelah itu mereka bertiga mulai memesan makanan, kemudian mereka bertiga mulai berbincang-bincang seputar tempat Gill tidur menghabiskan malam kemarin, yang ternyata dia tertidur di kandang sapi milik salah seorang warga, namun dia tetap tidur dengan nyenyak walaupun kondisi di kandang tersebut sedikit kotor dan bau.  Lalu setelah makanan mereka telah dihidangkan, mereka pun segera menyantapnya dengan sangat lahap, namun diantara mereka bertiga, Tatsui terlihat sedang gundah. Dia terus saja memandangi Gill sambil memikirkan sesuatu di dalam benaknya, dia seakan-akan cemas dengan pertarungan yang akan mereka laksanakan di Stadion Amritzer nanti. Sekarang ini perasaan Tatsui benar-benar sedang bercampur aduk.  Tak lama kemudian, mereka bertiga terlihat sedang berjalan bersama-sama menuju ke Stadion Amritzer, dengan beberapa orang warga yang juga sedang berjalan di sekitar mereka, untuk pergi ke tempat tujuan yang sama. Tempat dimana pertandingan babak kedua dalam Turnamen Kota Togu akan segera diselenggarakan.  Tatsui dan Gill berjalan berdampingan namun mereka tidak saling berbicara dan seakan menghindari interaksi satu sama lain, sedangkan Dragon berjalan di posisi belakang mereka berdua. Dragon memperhatikan keduanya dengan seksama. Dragon sebenarnya ingin ikut berbincang namun dia merasa sedikit canggung, karena tidak tahu apa yang ada di dalam benak kedua orang yang akan segera melangsungkan pertarungan tersebut.  Lalu tiba-tiba, Melinda berbisik kepada Dragon. “Hey, bolehkah aku bertanya?”  “Tentu saja, silahkan.” Ucap Dragon mempersilahkan Melinda untuk bertanya.  “Dari tadi kuperhatikan, sepertinya Tatsui terlihat gelisah. Dia kenapa?” Tanya Melinda.  Kemudian Dragon menjawab pertanyaan tersebut dengan nada berbisik, “Itu karena, mungkin saat ini perasaannya sedang bercampur aduk ... Di satu sisi, dia sangat ingin menang supaya dapat mewujudkan keinginannya untuk memperbaiki Desanya. Namun di sisi lain, dia juga memiliki keraguan saat harus bertarung melawan Gill, karena dia sudah menganggap Gill sebagai teman, sehingga dia mungkin jadi kebingungan dengan apa yang harus dia lakukan ketika Gill dan dirinya nanti sudah berada di atas arena ... Pokoknya, saat ini banyak sekali hal yang sedang dipikirkan di dalam benaknya.”  “Wah, bisa gawat kalau sampai dia ragu-ragu saat menghadapi sebuah pertarungan. Sebaiknya kau nasehati dia.” Ucap Melinda.  “Tidak usah. Dia pasti sudah tahu apa yang harus dia lakukan ketika tiba waktunya untuk melawan Gill.” Kata Dragon sambil menatap kedua orang yang sedang berjalan berdampingan tersebut.  Setelah selang waktu yang cukup lama, Dragon Tatsui, Gill, dan beberapa peserta yang lain sudah terlihat berada di tribun penonton khusus peserta. Mereka semua kini berjumlah 8 orang, yang masing-masing akan melangsungkan pertandingan untuk memperebutkan gelar juara Turnamen Kota Togu.  ( Gill vs Tatsui ) ( M. Big hit vs Azter ) ( Zhoei vs Ajora ) ( Bernie Zarr vs Dragon )  Sang pembawa acara yang berada di dekat ratu burung penyiar, langsung memberikan sambutan kepada para penonton yang sudah hadir di Stadion Amritzer, maupun yang sedang menyaksikan Turnamen di rumah mereka masing-masing. Secara resmi, Turnamen Kota Togu telah dimulai kembali. Tapi sebelum sang Pembawa acara mulai menjelaskan tentang susunan pertandingan yang akan berlangsung pada hari ini, pertama-tama dia memperkenalkan seorang tamu istimewa terlebih dahulu, yakni sang Walikota dari Kota Togu, yang berdiri di dekat ratu burung penyiar untuk memberikan kata-kata sambutan. Kemudian Semua mata tertuju kepada sang walikota.  Sang walikota mulai memberikan kata-kata sambutannya, “Selamat siang semuanya. Selamat datang di Kota Togu, selamat datang di Stadion kebanggaan kita, Stadion Amritzer ... Kota Togu merupakan pusat dari jalur perdagangan menuju ke Kerajaan Nexus, tak hanya itu, Kota Togu juga terkenal akan keindahan kotanya. Dan satu hal lagi yang paling terkenal dari Kota tercinta kita ini. Yaitu, penyelenggaraan Turnamen yang selalu disaksikan oleh jutaan orang di seluruh Negeri ... Terima kasih untuk setiap dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga Turnamen ini bisa terwujud serta dapat berjalan dengan lancar, juga terima kasih kepada para peserta yang telah berpartisipasi dalam Turnamen ini. Kalian adalah bagian terpenting dalam penyelenggaraan acara terbesar yang menjadi kebanggaan dari Kota Togu. Mari kita semua menjadi saksi untuk sejarah yang akan terukir kembali, Kita semua akan menjadi saksi atas terlahirnya sang Juara Turnamen di periode tahun ini. Selamat menyaksikan.” Ucap sang Walikota yang kemudian menundukan kepalanya untuk memberi hormat kepada seluruh penonton dan semua orang yang telah terlibat dalam penyelenggaraan Turnamen Kota Togu.  Lalu setelah sang Walikota pergi meninggalkan tempat itu, Pembawa acara mulai menjelaskan mengenai susunan pertandingan yang akan dlangsungkan hari ini. “Baiklah semuanya! Sekarang akan kita mulai, pertandingan babak kedua dalam Turnamen Kota Togu. Dimana para pemenang dari pertandingan sebelumnya akan saling berhadapan satu lawan satu lagi ... Ada 8 orang peserta yang hari ini akan melangsungkan pertarungan, yaitu Gill akan melawan Tatsui, Master Big hit akan melawan Azter, Zhoei akan melawan Ajora, dan Bernie zarr akan melawan Dragon.”  Nama para peserta mulai terpampang di tengah stadion, lalu sang pembawa acara melanjutkan perkataannya. “Setelah 4 orang telah dinyatakan menang dan lolos ke babak selanjutnya, maka mereka berempat akan langsung lanjut ke pertandingan babak ketiga, atau kita sebut sebaai babak semifinal, yang juga akan dilaksanakan pada hari ini. Sehingga sudah pasti bahwa hari ini akan menjadi hari yang sangat Luar biasa bagi Kita semua ... Lalu setelah babak semifinal telah selesai dilangsungkan, maka para peserta yang tersisa akan menjadi 2 orang saja. Dan Pertandingan final antara 2 peserta tersebut akan digelar besok!! Apakah kalian semua sudah siap?!!” Teriak sang Pembawa acara kepada seluruh penonton.  “Yaaaa!!!”  “Siaaap!!!” Teriak para penonton dari seluruh tribun. Suasananya menjadi semakin meriah disana.  “Baiklah!! Kita langsung saja! Dan yang akan melangsungkan pertandingan pertama adalah ... Gill melawan Tatsui !! ... Beri tepuk tangan yang meriah!”  Beberapa saat kemudian, Gill dan Tatsui sudah terlihat saling berhadapan di atas arena, mereka menatap satu sama lain dengan sangat serius. Akankah mereka menjalani pertarungan dengan sungguh-sungguh disana, ataukah akan ada hal mengejutkan yang terjadi?  “Mereka berdua adalah petarung yang tidak boleh diragukan kehebatannya. Gill yang gesit dan memiliki kekuatan luar biasa dari sarung tangannya ... Tatsui yang tak kalah gesit juga memiliki tehnik-tehnik bertarung yang sangat memukau. Siapakah di antara mereka berdua yang akan keluar sebagai pemenangnya?!” Ucap sang Pembawa acara.  Kemudian sang Wasit menyatakan bahwa pertandingan mereka telah dimulai. Seketika itu juga Tatsui langsung terlihat memasang kuda-kuda, dia sudah siap untuk melawan Gill. Sedangkan di lain pihak, Gill masih terlihat berdiri dengan santai, lalu tiba-tiba dia melepas sarung tangannya.  “Waaa ... Mengapa Gill melepaskan sarung tangannya?!!” Teriak sang Pembawa acara.  Semua orang yang menyaksikan hal itu juga, merasa kaget dan kebingungan atas apa yang sedang dilakukan oleh Gill. Lalu Tatsui bertanya kepadanya, “Kenapa kau melepas sarung tanganmu?”  “Lawan yang akan kuhadapi, tidak memakai senjata apapun sama sekali. Maka aku juga tidak akan menggunakan senjata sama sekali. Oleh karena itu pertarungannya akan menjadi adil kan?” Jawab Gill.  Kemudian Tatsui terdiam sejenak sambil menatap Gill dengan serius, setelah itu dia mulai berbicara kembali. “Inilah yang kutakutkan.” Ucap Tatsui, terdengar lirih.  “Apa?” Gill bertanya-tanya.  “Kau memang orang baik, sehingga aku tidak tahu apa yang harus kulakukan saat berhadapan denganmu disini. Tapi, kumohon jangan remehkan aku. bertarunglah dengan mengerahkan segala kemampuan yang kau miliki.” Ucap Tatsui.  “Ta- tapi ... Kita ini adalah teman kan?” Tanya Gill.  “Ya, kita memang teman. Tapi di atas arena ini, kita berdua adalah petarung ... Tidak boleh ada rasa takut, tidak boleh ada rasa ragu, dan tidak boleh saling meremehkan lawan. Jadi, tunjukan padaku seluruh kemampuanmu, dan jangan menahan diri !!” Teriak Tatsui, sampai Gill tertegun mendengar hal tersebut.  Dragon yang sedang menyaksikan mereka di tribun khusus peserta, mulai berbicara. “Oh, jadi begitu ya ... Semua rasa ketakutan dan semua keraguan, yang menyelimuti hati Tatsui, kini telah berhasil dia kendalikan. Dia memang benar-benar seorang petarung sejati.” Ucap Dragon.  “Aku bangga sekali ... Sampai-sampai jadi ingin menangis.” Kata Melinda.  Setelah itu, sambil kembali memakai sarung tangannya, Gill berkata. “Baiklah kalau itu memang keputusanmu. Inilah hal yang paling kusukai, mari kita bertarung dengan mengerahkan seluruh kemampuan kita ... Tidak ada keraguan, tidak ada penyesalan. Aku sangat senang karena saat ini, yang menjadi lawanku adalah seorang petarung sejati.” Ucap Gill ambil tersenyum. Sementara itu, Master Big hit terlihat sedang tersenyum sambil memperhatikan mereka berdua dari tribun khusus peserta. Lalu kemudian Tatsui mulai berlari ke arah Gill untuk melakukan serangan, begitu juga dengan Gill yang dipenuhi rasa antusias untuk bertarung melawan Tatsui. Kedua petarung tersebut akan saling beradu tehnik satu sama lain. Siapakah di antara mereka berdua yang akan keluar sebagai pemenangnya?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD