Chapter fifteen : Resting time

1885 Words
 Pertandingan babak pertama dalam Turnamen Kota Togu telah resmi berakhir, para pemenang dari babak pertama yang berhak lolos ke babak selanjutnya adalah Gill, Tatsui, Master Big hit, Azter, Zhoei, Ajora, Bernie zarr, dan Dragon. Pertandingan yang berlangsung seharian penuh tersebut telah berhasil memukau para penonton yang menyaksikannya secara langsung, juga telah menjadi hal yang paling diperbincangkan di seluruh penjuru wilayah Kerajaan Nexus. Sebagian besar orang mengungkapkan kekagumannya pada masing-masing peserta yang mereka sukai.  Setiap pertandingan yang dipertontonkan dalam Turnamen tersebut, telah menjadi buah bibir bagi seluruh masyarakat, mereka membicarakannya dari awal Turnamen itu dimulai sampai hari sudah menjelang malam. Dan kini semua orang sudah kembali ke rumahnya masing-masing, begitupun juga dengan Dragon dan Tatsui, mereka berdua sudah kembali ke penginapan tempat mereka bermalam kemarin. Dragon terlihat sedang terbaring di atas ranjang dengan perban yang membalut wajah serta beberapa bagian tubuhnya, dia ditemani oleh Tatsui yang duduk di kursi sambil terlihat sedang melamun.  Tak lama kemudian, Dragon mulai siuman. Dia merasa kebingungan karena dirinya sudah ada di dalam kamar penginapannya tanpa tahu kapan dia dibawa kesana. Hal yang terakhir dia ingat adalah dirinya berteriak di tengah-tengah arena pertandingan setelah berhasil mengalahkan Glauss, setelah itudia kehilangan kesadarannya. Tatsui menjelaskan padanya bahwa setelah Dragon pingsan di arena pertandingan, para Penyihir medis segera membawanya ke ruang perawatan, supaya Dragon bisa mendapatkan pengobatan bagi luka-luka yang ada pada tubuhnya, hingga kondisi tubuhnya sudah kembali pulih seperi semula. Lalu ketika hari sudah mulai sore menjelang malam, Dragon segera dibawa dan dipindahkan ke sini, ke kamar penginapannya. Atas kebijakan dari pengelola Stadion Amritzer, para peserta boleh pulang untuk menyiapkan diri serta segala keperluan yang mereka butuhkan, di sekitar wilayah Kota Togu.  Dragon bertanya kepada Tatsui, "Kenapa aku sudah ada disini?"  “Saat ini kau sedang dalam masa penyembuhan, sebaiknya kau beristirahat. Maka besok pagi tubuhmu akan benar-benar pulih.” Suruh Tatsui kepada Dragon.  “Hebat sekali, luka-lukaku semuanya hampir sembuh, tapi kenapa aku tidak bisa menggerakan tubuhku?” Tanya Dragon.  “Yang diobati itu adalah luka-lukamu saja, sedangkan tenagamu belumlah pulih sepenuhnya. Sudah kubilang padamu untuk beristirahat kan.”  “Ya ... Aku lega atas hal yang sudah terjadi hari ini. Sebagai mantan seorang Prajurit, aku sudah banyak mengalahkan berbagai macam orang. Tapi ini pertama kalinya bagiku bisa mengalahkan seseorang berjuluk Kesatria. Dulu, terakhir kali aku berhadapan dengan orang-orang yang berjuluk Kesatria, aku benar-benar kalah telak.” Ucap Dragon sambil menatap langit-langit. Yang dimaksud Dragon dengan ‘orang-orang berjuluk Kesatria yang pernah dihadapinya’ adalah Batro dan Slasher, ketika mereka dipertemukan dalam perang besar 2 tahun yang lalu, dan Dragon kalah telak.  “Itu mungkin karena sekarang dirimu sudah setara dengan seorang Kesatria.” Ucap Tatsui.  “Aaah, kurasa tidak juga, aku masih jauh dari kata setara dengan seorang Kesatria. Kesatria itu adalah orang-orang yang mendedikasikan hidupnya demi orang lain.” Kata Dragon.  “Aku tidak sependapat denganmu.” Kata Tatsui.  “Kenapa?” Dragon bertanya sambil merasa heran.  “Banyak sekali orang di Negeri ini yang mengatasnamakan diri mereka sebagai seorang Kesatria. Beberapa dari mereka memang ada yang mendedikasikan hidupnya demi menolong serta melindungi orang lain, tapi ada juga beberapa orang yang tidak seperti itu. Contohnya adalah Diamor, orang yang tadi siang bertarung melawan Gill.”  “I- iya, aku ingat.”  “Dia mengatasnamakan dirinya sebagai seorang Kesatria, Tetapi dia selalu menginginkan imbalan untuk setiap jasa yang telah dia kerjakan, namun lain halnya dengan Glauss, dia itu adalah Kesatria luar yang paling terkenal karena dirinya selalu menolong serta melindungi orang lain tanpa meminta upah sama sekali, namun tidak dapat dipungkiri bahwa dia memang tipe orang yang sangat senang bila dipuji serta disanjung.”  “Ya, kau benar ... Memang tidak semua orang-orang yang berjuluk Kesatria, memiliki prinsip yang sama seperti yang tadi kusebutkan.” Kata Dragon.  “Sedangkan para Kesatria resmi seperti Rizu, Arci, dan Holdi adalah orang-orang terpilih yang diakui oleh Raja, serta merupakan orang-orang terbaik diantara seluruh pasukan Kerajaan Nexus. Selain itu, ada juga orang-orang seperti Gill, Zhoei, Master Big hit dan yang lainnya ... Mereka bukanlah orang-orang berjuluk Kesatria, namun kemampuan mereka tidak bisa diremehkan.”  “Ya, aku setuju.” Ucap Dragon.  “Hmm ... Dunia ini memang sangat luas, serta diisi oleh berbagai macam orang yang unik, dan ada juga orang-orang yang paling buruk diantara banyaknya orang di seluruh dunia ini.”  “Orang-orang yang paling buruk?” Dragon bertanya-tanya.  “Contohnya seperti Flaur, juga para anggota Emperors unity, yang hanya mementingkan tujuannya sendiri, dan tidak peduli terhadap orang-orang tak bersalah yang terkena imbas dari perbuatan jahat mereka.” Ucap Tatsui dengan nada yang terdengar emosi.  Dragon menelan ludah ketika mendengar Tatsui mengatakan hal tersebut, lalu dia bertanya. “Kau pasti sangat membenci Flaur ya?”  “Tentu saja, dia telah mengambil segalanya dari desaku. Kedamaian kami, kebahagiaan kami, kesejahteraan kami, dan ayahku ...” Kemudian Tatsui menundukan kepala sambil meneteskan air mata. Sedangkan Dragon hanya diam karena tidak tahu harus berkata apa. Dia payah dalam hal menenangkan perasaan seorang wanita.  Lalu Tatsui melanjutkan perkataannya, “Disaat dia menyerang desaku, tiada henti-hentinya aku berharap semoga pada waktu itu, seorang Kesatria datang lalu menolong kami semua, walau hanya satu saja Kesatria, baik Kesatria luar maupun Kesatria resmi. Tapi tidak ada yang datang sama sekali ... Para Kesatria luar yang ada di wilayah tempat desaku berada, harus dibayar terlebih dahulu jika kami membutuhkan perlindungan serta pertolongan mereka. Itulah sebabnya aku jadi tidak pernah percaya lagi pada orang-orang yang berjuluk Kesatria, maupun pada ucapan yang menyebut bahwa Kesatria adalah orang-orang yang mendedikasikan hidup mereka demi orang lain. Aku tidak percaya dengan itu semua.”  “A- aku bisa mengerti, tentang apa yang kau rasakan. Tapi tidak semua orang hanya mementingkan dirinya masing-masing kan?” Tanya Dragon.  “Memang tidak semuanya seperti itu, Ketika aku memulai perjalananku untuk pergi menuju ke Kota Togu, aku sama sekali tidak percaya pada orang lain, karena aku selalu berpikir bahwa diluar desaku, tidak ada seorangpun yang dapat dipercaya. Dan hal itu terus berlanjut di sepanjang perjalananku menuju kegurun Zuci ... Namun ketika aku bertemu dan menolong Nara serta Beppu, aku terkejut karena mereka tidak meninggalkan diriku yang sedang terluka parah, dan malah mengesampingkan urusan mereka demi berusaha untuk membalas pertolonganku ... Lalu ketika aku sudah kehilangan harapan terhadap Turnamen Kota Togu karena tubuhku mengalami luka yang cukup parah. Tiba-tiba aku disembuhkan oleh dirimu, orang yang baru kutemui dan tidak kukenal sama sekali. Kalian semua membantuku di sepanjang perjalanan dan tidak mengacuhkanku sama sekali ... Maka dari itu, kini aku telah sadar, bahwa tidak semua orang yang ada diluar desaku, hanya memikirkan kepentingannya sendiri.”  “Hmm.” Dragon tidak bisa berkata apa-apa, dan hanya tersenyum.  “Ma- maafkan aku, sepertinya aku sudah berbicara terlalu panjang. Kau harusnya segera beristirahat.”  “Tidak apa-apa, aku tidak mengantuk, aku hanya tidak bisa menggerakan tubuhku saja.”  “Ngomong-ngomong ada hal lain yang ingin kubicarakan lagi denganmu.” Ucap Tatsui.  “Tidak apa-apa, katakan saja.”  “Ini mengenai pertarunganku dengan Gill besok.” Kata Tatsui.  “Oh, ya ... Kau mau meminta saranku supaya dapat mengalahkan Gill?” Tanya Dragon.  “Bukan begitu.”  “Jangan bilang bahwa kau takut pada Gill.”  “Tidak. Aku tidak takut, sama sekali ... Hanya saja, Gill sudah, bukanlah orang asing bagi kita. Sama seperti diriku, dia juga memiliki tujuannya sendiri dalam mengikuti Turnamen ini. Sehingga saat ini aku memiliki banyak keraguan di dalam pikiranku. Aku benar-benar mencemaskan hari esok.” Kata Tatsui menjelaskan, dengan wajah yang diliputi rasa kebingungan.  “Jangan terlalu dipikirkan. Turnamen adalah sebuah kompetisi ... Setiap orang memiliki tujuannya masing-masing ... Peganglah teguh tujuanmu itu dan jangan dilepaskan. Besok kau harus bertarung dengan mengerahkan segala kemampuan yang kau miliki. Aku yakin Gill juga akan melakukan hal yang sama.” Ucap Dragon.  “Baiklah.” Ucap Tatsui sambil tersenyum, setelah mendengar hal tersebut dari Dragon.  (“Kenapa sepertinya aku jadi mengutip kata-kata dari Gill ya?”) Dragon bertanya-tanya di dalam benaknya.  Pada malam hari itu, semua peserta Turnamen sedang beristirahat di kamar penginapannya masing-masing, terkecuali Gill, entah dimana tempatnya menginap untuk menghabiskan waktu tidur di malam itu, dia memang sudah terbiasa tidur dimana saja, sama seperti Dragon. Hanya saja Dragon lebih beruntung karena dia mendapatkan uang yang cukup baginya untuk bisa tidur di sebuah kamar penginapan. Beberapa peserta ada yang masih meratapi kekalahan mereka, dan tidak bisa tidur sama sekali. Sedangkan bagi para peserta yang telah berhasil lolos ke babak selanjutnya, mereka semua sedang mempersiapkan diri mereka masing-masing untuk menghadapi pertarungan babak kedua yang akan dilangsungkan pada esok hari.  Sementara itu di Kastil Flaur, sang Penyihir yang telah menanamkan batu peledak ke dalam tubuh Dragon itu, terlihat sedang duduk di meja makan yang ukurannya cukup besar. Dia sedang dilayani oleh beberapa orang pelayan yang menuangkan air serta membawakan makanan-makanan yang lezat ke hadapannya.  Lalu ketika Flaur akan mulai memakan hidangan-hidangan tersebut, dia membuka topeng yang menutupi wajahnya secara perlahan, seketika itu juga semua pelayan yang sedang berada di ruangan tersebut langsung menundukkan kepala mereka, karena mereka sama sekali tidak diperbolehkan untuk melihat wajah asli Flaur.  Tak lama kemudian, setelah Flaur selesai menyantap makanannya, dia berbicara kepada dirinya sendiri. “Aku sudah memiliki segala hal yang kubutuhkan dalam hidupku ini ... Apalagi yang kuinginkan selanjutnya? Oh iya, satu-satunya hal yang menjadi hasrat terbesarku saat ini adalah menjadi anggota resmi dalam kelompok Emperors unity. Aku ingin seperti senior Gold one, Merliana, Heatless, Grim claw, Night crow, dan Hebi. Yang mendedikasikan hidup mereka demi membangkitkan Tuan Darkros. Lalu bersama-sama menghancurkan siapa saja yang berani melawan kami, setelah Tuan Darkros berhasil dibangkitkan, maka seluruh Negeri Azhuloth akan kami kuasai sepenuhnya ... Bukankah begitu, Tuan Darkros?” Tanya Flaur kepada dirinya sendiri.  “Ya.” Tiba-tiba ada suara misterius yang menjawab pertanyaan dari Flaur tersebut, sepertinya suara itu berasal dari dalam diri Flaur.  Itu adalah suara dari aura kegelapan Darkros yang bersemayam di dalam tubuh Flaur. Dahulu kala, ketika Darkros dikalahkan oleh Raja Velodros, dia mengeluarkan 8 aura kegelapan yang bertugas untuk bersemayam di dalam tubuh para anggota Emperors unity, serta memberikan keabadian bagi mereka, supaya mereka dapat terus melangsungkan hidup dan berusaha untuk membangkitkan Darkros kembali. Namun karena dua orang anggota emperors unity terdahulu telah meninggal, maka dua aura kegelapan itu harus mencari penggantinya, dan kini sepertinya semuanya sudah dapat. Kedelapan orang yang telah disemayami oleh aura-aura kegelapan tersebut diantaranya adalah Gold one, Merliana, Heatless, Grim claw, Hebi, Night crow, dan Flaur yang menggantikan posisi dari Centaurion, serta satu aura lagi bersemayam di tubuh Melinda sebagai pengganti dari Pandora. Melinda terkurung di dalam lempengan emas, yang saat ini selalu dibawa oleh Dragon kemanapun dia pergi.  Hal yang aneh dari diri Flaur adalah, para aura kegelapan Darkros seharusnya akan kehilangan kesadaran mereka jika sudah masuk dan bersemayam di dalam tubuh seseorang, namun aura kegelapan Darkros yang menghuni tubuh Flaur sepertinya masih bisa berkomunikasi dengan Flaur sesuka hatinya. Entah mengapa Flaur masih bisa berbicara dengan aura kegelapan yang seharusnya sudah berubah menjadi kekuatan keabadian, atau apakah Flaur menukar keabadian yang seharusnya dia terima dengan kekuatan lain yang lebih berguna baginya? Supaya dia bisa memiliki kekuatan sihir.  Seperti yang Flaur bilang tadi, hasrat terbesar bagi dirinya saat ini adalah menjadi anggota resmi dalam kelompok Emperors unity, dan untuk mewujudkan hal tersebut maka dia membutuhkan bola Aporion sebagai pembuktian bahwa dirinya sudah pantas menjadi salah satu anggota kelompok yang paling ditakuti di seluruh penjuru negeri Azhuloth tersebut. Dengan kekuatan yang dimilikinya, dia akan berusaha untuk mewujudkan hal itu. Dan sekarang ini, dia sudah mempraktekan kemampuan manipulasinya terhadap Dragon, yang sedang dia suruh untuk membawakan bola Aporion dari Kerajaan Nexus kepada dirinya. Dan supaya bisa menyusup ke Istana Nexus, Dragon harus bisa memenangkan Turnamen terlebih dahulu.  Saat ini, orang yang sedang mengemban misi darinya Flaur itu, sedang beristirahat supaya dapat memulihkan dirinya kembali, setelah sebelumnya Dragon telah menjalani sebuah pertarungan melawan Kesatria luar yang bernama Glauss. Seorang manusia setengah hewan, yang tubuhnya telah dicampur dengan DNA seekor naga. Pertarungan yang mereka berdua lakukan tadi siang telah benar-benar menguras tenaga mereka berdua.  ( Gill ) ( Tatsui ) ( M. Big hit ) ( Azter ) ( Zhoei ) ( Ajora ) ( Bernie Zarr ) ( Dragon )
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD