Chapter two : Deadly forest

2059 Words
   Dragon mendapatkan sebuah tugas dari seorang penyihir jahat bernama Stellan flaur, dia harus mencuri bola Aporion yang tersimpan di Istana Kerajaan Nexus, dengan kesepakatan jika Dragon berhasil maka dia akan mendapatkan informasi tentang keberadaan orang yang telah membunuh gurunya, sekaligus mendpat kebebasan dari batu peledak yang disimpan oleh Flaur di dalam tubuh Dragon. Rencananya bola Aporion itu akan digunakan oleh Flaur untuk membangkitkan Kaisar jahat Darkros. Namun meskipun begitu, Dragon tak punya pilihan lain selain harus menyelesaikan tugas tersebut.    Singkat cerita Dragon telah mendapatkan barang-barang miliknya kembali. Kantung yang berisikan seutas tali ajaib, serta pedang pemberian dari gurunya yang sangat berharga bagi Dragon. Dia terlihat sedang berdiri di luar Kastil milik Flaur, dengan raut wajah yang terlihat gusar, namun dia tetap bersiap untuk segera berangkat menuju ke Kerajaan Nexus. Sekali lagi dia memantapkan hatinya sebelum melaksanakan tugas berat tersebut. Bagaimanapun juga ini adalah satu-satunya cara bagi dirinya supaya bisa mengetahui tentang keberadaan Night crow.    Sambil berjalan di antara deretan pohon pinus, Dragon berbicara kepada dirinya sendiri. “Kenapa aku bisa terjebak dalam situasi yang seperti ini? Dia punya banyak anak buah, lalu kenapa harus aku yang diutus pergi? . . . Biar kupikirkan saja hal itu nanti, sekarang aku harus memeriksa jalur tercepat menuju ke Kerajaan Nexus.”    Lalu Dragon mengeluarkan sebuah peta dari dalam kantung yang terikat di pinggangnya. Setelah peta tersebut dibeberkan oleh kedua tangannya, dia langsung memperhatikan setiap gambar di peta tersebut dengan teliti, untuk melihat jalur mana yang harus dia tempuh serta tempat-tempat yang akan dia lewati dalam perjalanannya menuju ke Kerajaan Nexus.    Pertama-tama dia harus melewati Hutan kematian yang membentang luas mengelilingi tempatnya berada saat ini, karena jalan itulah yang terdekat untuk menuju ke arah Kerajaan Nexus. Setelah itu dia harus melewati sebuah gurun yang sangat besar dan luas yang bernama gurun Zuci. Selanjutnya dia akan sampai di sebuah Kota besar yang sudah masuk ke dalam wilayah Kerajaan Nexus, yang bernama Kota Togu, dan selanjutnya dia harus melewati lagi kawasan sungai besar, hingga akhirnya dia bisa benar-benar sampai di Kerajaan Nexus untuk menyusup serta mencuri bola Aporion dari dalam Istana Kerajaan.  Dan sekarang, tempat pertama yang harus dia lewati adalah Hutan kematian yang terbentang luas di hadapannya, tepat setelah dia selesai menuruni Tebing. Tak ada jalan lain baginya selain harus melewati Hutan tersebut, kecuali tebing yang kemarin Dragon panjat untuk bisa sampai Kastil Flaur, namun tempat itu berada di arah yang berlawanan dengan arah menuju ke Kerajaan Nexus.  Dari kejauhan, Dragon memperhatikan seluruh kawasan Hutan yang dijuluki sebagai Hutan kematian itu, dia merasakan keanehan saat berada di dekat tempat tersebut. Hal anehnya adalah, waktu itu hari masih siang, dan cuaca di atas langit terlihat sangat cerah, namun cuaca di atas Hutan kematian terlihat mendung dan gelap, seluruh kawasan Hutan itu tak tersentuh oleh sinar matahari sama sekali.  Perasaan Dragon saat itu benar-benar tidak enak, namun tanpa ragu-ragu, Dragon terus melangkah maju untuk masuk ke dalam Hutan tersebut, dia tidak takut pada bahaya apapun, saat ini yang harus dia lakukan hanyalah berjalan lurus melintasi Hutan kematian, supaya dirinya bisa terus melanjutkan perjalanan menuju ke Kerajaan Nexus.  Sebenarnya ini masih siang hari, namun di dalam Hutan itu terasa seperti sudah malam hari, dan hawanya sungguh dingin. Di dalam Hutan itu juga, banyak pepohonan mati serta semak belukar yang menambah suasana disana menjadi begitu gelap, banyak juga batang-batang dari pohon mati yang menghalangi jalan di hadapan Dragon.  Dia berbicara kepada dirinya sendiri, sambil terus melangkah maju. “Hanya untuk bisa bertemu dengan Night crow, aku harus menjadi seorang pencuri terlebih dahulu. Tapi tenang saja, perjalananku masih sangat panjang, sehingga aku masih punya banyak waktu untuk berpikir. Bagaimanapun juga aku harus menemukan cara supaya bisa terbebas dari semua ini ... Mungkin aku akan memberitahukan segala hal tentang Flaur kepada salah satu prajurit di Kerajaan Nexus.” Kata Dragon sedikit bergurau.  Lalu Dragon merasakan denyutan yang sangat menyakitkan dari dalam pundaknya, hal itu membuat Dragon berhenti sejenak sambil meringis kesakitan, “Aaaahk!!” Tampaknya benda yang ada di dalam pundak Dragon telah memberikannya sebuah peringatan, ketika Dragon menyebutkan nama Flaur dari mulutnya.  Beberapa saat kemudian, tanpa Dragon sadari, sorotan tajam dari sepasang mata sedang memperhatikan Dragon dari kejauhan, rupanya Dragon tidak hanya seorang diri disana. Ada mahluk lain yang sedang mengamati dan mendekat ke arahnya, tiba-tiba Dragon mendengar suara gemerisik dari semak-semak yang ada di belakangnya. Seketika itu Dragon langsung berbalik badan untuk melihat keadaan disekitarnya. Dia melihat-lihat ke sekeliling tempatnya berada, lalu setelah dia yakin bahwa tidak ada hal apapun yang mencurigakan, maka dia kembali melanjutkan langkahnya.  Tiba-tiba sesosok bayangan hitam melesat di antara pepohonan yang ada di samping Dragon, dan hal itu membuat Dragon sedikit terkejut untuk yang kedua kalinya, sehingga dengan spontan dia terlihat akan menarik pedang yang ada di punggungnya, namun dia sempat berpikir sejenak lalu mengurungkan niatnya untuk menarik pedang tersebut, kemudian Dragon kembali menurunkan tangannya ke bawah untuk merogoh kantung yang terikat pada pinggangnya. Dia memutuskan untuk menggunakan tali ajaib sebagai senjata, untuk menghadapi mahluk apapun yang saat ini sedang mengintai dirinya dari balik pepohonan dan semak belukar yang ada disekitarnya.  “Siapapun itu, keluarlah dan tunjukan dirimu! Aku tidak akan memberikan peringatan sebanyak dua kali.” Teriak Dragon sambil memperhatikan seluruh keadaan di sekelilingnya.  Setelah itu, Dragon mulai mendengar suara yang aneh, asalnya dari balik semak-semak yang ada disampingnya. Suara itu terdengar seperti seekor anjing yang sedang menggeram. Sepertinya bukan hanya seekor atau dua ekor, tapi jumlahnya cukup banyak, karena suara itu bermunculan dari berbagai arah. Kemudian Dragon bersiap untuk menghadapi mahluk apapun yang akan keluar dari balik semak-semak itu, dia sudah siap menerima kemungkinan terburuk.  Dan ternyata benar saja. Tiba-tiba keluarlah seekor mahluk yang langsung menerkam tubuh Dragon dari depan secara mengejutkan, hingga dia jatuh tersungkur ke belakang. Hal itu membuat Dragon menjadi sangat kaget sehingga dengan sigap dia langsung memberikan perlawanan, mahluk yang menerkamnya itu berusaha untuk menggigit wajah Dragon, tetapi dengan susah payah Dragon terus berusaha untuk menahan mulut dan tangan mahluk itu, supaya menjauh dari dirinya, lalu Dragon menendang perutnya hingga mahluk itu terpelanting cukup jauh.  Setelah itu Dragon segera berdiri untuk menatap mahluk yang barusan telah berusaha untuk memakan dirinya. Dragon berusaha untuk meyakinkan dirinya bahwa mahluk yang ada di hadapannya itu benar-benar seperti yang sedang dia pikirkan, walaupun dia belum bisa mempercayai apa yang sedang dilihatnya saat ini. Yaitu seekor Manusia serigala yang berukuran setara dengan tubuh manusia dewasa.  Dengan wajah yang sangat menyeramkan, gigi-gigi taring yang berliur, telinga lebar, cakar tajam, bulu yang lebat di sekujur tubuh, dan sorotan mata tajam yang terus menatap ke arah Dragon. Monster itu adalah mahluk buas paling ditakuti yang selama ini telah menghuni Hutan kematian.  Bukan hanya satu, tapi ternyata jumlahnya banyak sekali disana. Enam ekor lagi manusia serigala muncul dari balik semak-semak, dan langsung mengepung Dragon dari berbagai arah, sehingga Dragon benar-benar tidak mempunyai celah untuk pergi. Monster-monster itu terlihat sangat kelaparan, dan sangat senang karena mereka melihat adanya makanan yang siap untuk disantap di hadapan mereka.  “Oh... Ini adalah keberuntunganku yang lain untuk hari ini.” Ucap Dragon.  Tetapi Dragon tidak akan membuatnya mudah bagi mereka, tentu saja Dragon akan memberikan perlawanan yang cukup menyulitkan bagi mereka. Ketika ada seekor manusia serigala yang mulai menerkam Dragon dari belakang, Dragon segera menunduk sehingga dia tidak terkena oleh terkaman tersebut. Lalu Dragon melemparkan tali ajaib yang ada di tangannya hingga melilit leher salah satu manusia serigala yang ada disana, setelah itu Dragon menariknya sehingga tubuh monster tersebut terlempar dan menabrak tubuh monster lain yang sedang mendekat ke arah Dragon.  Kemudian Dragon kembali melilit sesuatu yang lain. Dia melilit sebuah batang kayu, lalu melemparkannya dan menghantam kepala dari manusia serigala lain yang akan menerkamnya lagi, sampai monster itu benar-benar terkapar. Dragon benar-benar sangat pandai menggunakan tali ajaibnya untuk menghadapi situasi berbahaya seperti itu, dia melilit dan menarik bagian tubuh monster-monster itu hingga mereka tersungkur dan terjatuh.  Mereka semua sepertinya sangat kewalahan menghadapi kelincahan serta kelihaian Dragon, yang terus memperhatikan keadaan di sekitarnya dengan seksama, karena mahluk-mahluk itu pantang menyerah, dan tanpa henti terus berusaha menerkam Dragon dari berbagai arah, sambil memberikan serangan-serangan yang sangat sulit untuk dihindari.  Lalu tiba-tiba seekor manusia serigala berhasil menghantam dan membuat Dragon jatuh tersungkur, dalam keadaan tersebut, Dragon menjadi sangat mudah untuk dijadikan santapan. Tapi Dragon segera melemparkan talinya ke atas hingga ujung tali tersebut melilit sebuah batang pohon. Lalu ketika tali itu kembali memendekkan dirinya sendiri, maka secara otomatis Dragon juga ikut terangkat ke atas dengan cepat hingga mencapai ke batang pohon tersebut. Maka dari itu Dragon bisa terhindar dari terkaman para manusia serigala yang akan memakannya secara bersamaan.  Kemudian Dragon segera melompat dan berayun ke tempat yang jaraknya cukup jauh dari para manusia serigala yang sedang berkerumun itu, sehingga akhirnya dia bisa terbebas dari kepungan mereka, lalu segera pergi untuk melarikan diri dari para manusia serigala yang ingin memakannya tersebut. Tapi seketika itu juga, para manusia serigala lapar itu langsung mengejar Dragon secara bersamaan dengan beringas, mereka berlarian layaknya kawanan predator yang sedang mengejar mangsanya. Dragon terus melaju menyusuri dan melewati banyak pepohonan supaya dapat segera keluar dari Hutan kematian itu, bersama para manusia serigala lapar yang sedang mengejarnya dari belakang.  “Ini tidak disebutkan di dalam kesepakatan!!” Kata Dragon sambil terus berlari.  Secepat apapun Dragon berlari, para manusia serigala itu tetap jauh lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan laju lari Dragon. tepat dibelakang Dragon sudah ada seekor manusia serigala yang sedang berusaha untuk menggapai punggungnya, sedangkan di samping kiri dan kanan Dragon, sudah ada dua ekor manusia serigala yang sedang berlari dengan posisi sejajar dengannya, mereka siap untuk menerkam Dragon dari kedua arah. Jadi itu artinya saat ini Dragon siap untuk diterkam dari tiga arah. Dari kanan, kiri, dan dari belakang tubuhnya.  Namun tiba-tiba tepat dihadapan Dragon ada sebuah batang kayu besar yang memalang sehingga menghalangi jalannya. Lalu tanpa berpikir panjang, Dragon langsung meluncurkan tubuhnya ke bawah melewati batang kayu tersebut, sehingga manusia serigala yang berada dibelakangnya langsung menabrak batang kayu itu, sedangkan kedua manusia serigala yang menerkamnya dari sisi kiri dan kanan, jadi saling berbenturan satu sama lain, karena mangsa mereka telah berhasil lolos dengan cara melewati batang kayu dari bagian bawah.  Setelah sekian lama Dragon bersusah payah untuk berlari sambil menghindari serangan-serangan dari para manusia serigala yang sedang mengejarnya, akhirnya Dragon dapat menemukan setitik cahaya dari kejauhan yang menandakan bahwa jalan keluar sudah sangat dekat. Maka dari itu Dragon terus berlari dengan sekuat tenaga, namun para manusia serigala itu tidak mau melepaskan mangsanya begitu saja, mereka juga terus menambah kecepatan hingga sedikit lagi tangan mereka akan dapat mencengkram tubuh Dragon.  Tetapi sebelum mereka dapat meraih mangsanya tersebut, tiba-tiba Dragon tersandung dan jatuh tersungkur ke depan, hingga keluar dari wilayah Hutan kematian itu. Dia terjatuh di atas tempat yang ditumbuhi rerumputan lebat. Lalu Dragon segera membalikan badannya dan bersiap untuk menahan serangan dari para manusia serigala yang akan berusaha untuk memakannya disana.  Namun ternyata tidak ada yang mencoba untuk menerkam Dragon sama sekali. Mereka semua tidak mengikuti Dragon sampai keluar dari wilayah Hutan kematian. Para manusia serigala berhenti berlari dan hanya memandangi Dragon dari dalam Hutan yang gelap itu. Salah satu mahluk tersebut mencoba untuk meraih Dragon dengan cara menjulurkan tangannya keluar dari batas wilayah Hutan kematian, tapi tiba-tiba tangannya langsung melepuh dan berasap.  Sepertinya tubuh para manusia serigala itu akan langsung terbakar jika mereka sampai keluar dari wilayah Hutan kematian, sehingga mereka semua tidak berani untuk keluar dari sana, bahkan untuk menerkam serta menangkap Dragon. Tidak ada yang berani maju.  Mereka semua terlihat sangat kecewa karena sang mangsa telah berhasil lolos dari sergapan mereka. Tentu saja begitu, karena yang mereka kejar itu adalah Dragon, dan jika yang mereka kejar adalah orang biasa, pasti mereka bisa makan enak pada hari itu. Namun sayang sekali, Dragon tidak ingin mati disana dan menjadi santapan bagi mereka, dia masih memiliki ambisi serta tujuan untuk membalaskan kematian gurunya, maka dari itu tekadnya untuk bisa bertahan hidup sangatlah tinggi untuk bisa selamat. Dia tidak ingin mati dan memupuskan harapannya di tempat itu.  Sambil melihat para manusia serigala yang hanya terdiam meratapi kegagalan mereka, Dragon berdiri lalu mengucapkan beberapa kata dengan mengangkat kedua tangannya, “Hey, aku disini. Apa yang sedang kalian lakukan? Hahahahah... Fyuuh.” Dragon meledek para manusia serigala itu, sambil sedikit tertawa, lalu dia menghembuskan nafas lega.  “Maaf ya, kalian yang mulai duluan... Sampai nanti.” Setelah meminta maaf kepada mereka semua, lalu Dragon melambaikan tangannya sambil segera pergi dari sana, meninggalkan para manusia serigala yang sedang kelaparan di belakangnya. Kemudian mereka semua membubarkan diri setelah melihat mangsanya berlalu pergi.  Tanpa pikir panjang, Dragon langsung pergi menjauh sejauh jauhnya dari Hutan yang sangat berbahaya itu, dengan perasaan yang lesu bercampur lega. Dia meneruskan perjalanannya kembali menuju ke Kerajaan Nexus, tempat dimana dia harus menjalankan misi dari Stellan flaur.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD