Bab 43

1144 Words

Baru saja Amelia hendak melangkah, beberapa ibu-ibu yang lainnya lebih duku datang, dan menghalangi jalannya. "Waduh, aku baru tahu kalau ternyata ada orang yang olah raga pake pakaian begituan. Ini saya yang norak, apa dia?" "Sudah pasti dia, Jeng. Namanya juga orang pinggiran." "Gak bisa mendapatkan banget, sih. Pinggiran boleh, tapi bodoh jangan," desisnya, lalu mereka tertawa bersama. Amelia menutupi wajahnya yang malu bukan main. Awas saja, akan aku adukan perbuatannya ini kepada Mas Yasa, pikirnya yang ternyata sudah ketebak sama Ibu. "Sudahlah teman-teman semua, aku takut nanti dia ngadu sama anakku, terus nanti aku dimarahin Yasa." Ibu memasang wajah sedih membuat teman-temannya merasa kasihan. "Sungguh anak dan menantu durhaka. Biarkan saja, Jeng, nanti kita kasih dia pelaja

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD