Prolog

213 Words
"Aku gak mau mah. Lagipula kenapa harus anak gadis itu sih?" Suara kesal penolakan seorang lelaki terdengar. "Karena cuma dia yang dengan tulus mau mengurusi Eyang. Selama ini mana ada perempuan-perempuan yang kamu bawa yang mau merawat Eyang? Boro-boro merawat, mereka malah melihat Eyang dengan jijik." "Tapi mah..." "Tidak ada tapi-tapian. Gak ada Eyang, gak akan ada mama, dan kamu gak akan mungkin juga ada di dunia ini. Saatnya kita berbakti pada Eyang. Pokoknya Mama ingin dia jadi anggota keluarga kita." "Ya sudah gampang itu, jadi anak angkat saja sih mah, apa susahnya. Tinggal sahkan saja ke pengadilan. Beres kan?" Mamanya tersenyum sinis, "Mmm... ide bagus tuh. Dia akan mama jadikan anak angkat, dan 40% kekayaan Brotoasmoro akan menjadi haknya, 20% ke amal dan 40% kalian!" Si mama pun segera pergi meninggalkan putranya dengan hati kesal. "Haaa apaa? Gak bisa gitu dong mah... Mamah... tunggu... Kita bicara lagi." ~~~ Sesekali pingin bikin cerita alur mainstream . Tapi tetap dengan tokoh utama perempuan yang strong, berpendirian kuat. Tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan. Tentang sebuah pernikahan yang penuh keterpaksaan. Tentang pengkhianatan. Tentang kejujuran. Pada akhirnya semua itu mengajarkan bahwa ada hal yang tidak dapat dinilai dengan uang, ada hal yang harus dipertahankan. Dan hanya dibutuhkan satu kesalahan kecil saja untuk membuatmu menyesal kehilangan segalanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD