- Prolog -

382 Words
Alexa melangkah masuk ke dalam kolam air hangat itu. Tubuhnya terasa sangat nyaman di dalam kolam, membuatnya lupa jika beberapa menit lalu ia tengah menjadi incaran seseorang. "Tuan Yama, mereka orang dari kelompok Yakuza," ujar seorang lelaki. "Apa kau memiliki masalah dengan Yakuza, Nona Alexa?" tanya Yama. "Tidak, bukan aku yang memiliki masalah dengan mereka, tetapi Mommy," jelas Alexa. Seorang lelaki mendekati Yama ,lalu membisikkan sesuatu padanya. Yama tersenyum saat mendengar penjelasan orangnya. "Kau anak pemimpin Camorra?" tanya Yama. Alexa terdiam sejenak lalu menjawab pertanyaan Yama, "ya, aku anak kedua dari Hunt dan Paula." "Pantas saja mereka mengejar dirimu." Alexa memilih untuk diam, dan menikmati hangatnya air di kolam. Saat melihat ke sisi kanan, Yama sudah berada di sana entah sejak kapan. Lelaki itu tersenyum menatap wajah cantik Alexa. "Si-siapa kau sebenarnya?" tanya alexa. "Aku? Aku adalah Akuma Yama ," ujar Yama memperkenalkan diri. Untuk beberapa saat Alexa memalingkan wajahnya melihat beberapa sudut ruangan itu. Dan saat ia kembali melihat Yama, ternyata lelaki itu sudah berada tepat di hadapannya. Karena terkejut hampir saja tubuh Alexa terjatuh kebelakang jika Yama tidak memegang pinggangnya. Perlahan Yama menarik tubuh Alexa hingga mereka saling berhadapan. Yama mencoba mendekatkan wajahnya, hingga bibir mereka saling bertemu. Lelaki itu melumat bibir Alexa perlahan, lalu melepaskannya dalam waktu beberapa detik. "Ternyata seperti ini rasanya berciuman dengan seorang wanita," gumam Yama. Alexa yang masih terkejut dengan ciuman itu hanya bisa mengerjapkan matanya beberapa kali, hingga mendapatkan kesadarannya. "Apa yang baru saja kau lakukan?" tanya Alexa. "Mencium bibirmu." Alexa terdiam dan memalingkan wajahnya. Ia memilih untuk keluar dari kolam, lalu mengenakan kembali pakaiannya. Yama yang melihat hal itu hanya tersenyum. Pria itu tidak ingin kehilangan kesempatan, ia mengikuti Alexa yang kini berjalan keluar dari pemandian itu. Yama menarik tangan Alexa sebelum berhasil keluar. Wajah keduanya saling berhadapan, sadar akan hal itu Alexa menundukkan kepalanya. "Kau mau kemana?" tanya Yama. "Aku akan kembali ke hotel," jawab Alexa. "Tidak perlu kembali ke sana, Yakuza pasti sudah mengobrak-abrik tempat itu." "Astaga! Lalu aku harus kemana?" "Jika kau tidak keberatan, kau bisa singgah untuk beberapa hari di tempatku," ujar Yama. Alexa nampak ragu, tetapi ia tidak bisa terus lari dan bersembunyi jika hanya seorang diri. Akhirnya Alexa memutuskan untuk menerima tawaran Yama.  "Baiklah, aku terima tawaranmu, Tuan." "Bagus, tunggu sebentar! Aku harus mengenakan pakaianku terlebih dahulu."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD