part 2

1655 Words
“Haitsssss...aku benar-benar muak melihat segerombolan wanita-wanita tua yang berkumpul dan bergosip seperti mereka..”lana mendengus kesal saat melihat ibunya dan segerombolan temannya berpesta dirumahnya. Ia segera melangkahkan kakinya untuk menaiki anak tangga namun langkahanya terhenti saat mamanya memanggilnya. “lana...sayang..kemarilah...!!!mama akan memperkenalkanmu kepada teman-teman mama..” Meski malas lana tetap melangkah mendekati mamanya dan segerombolan ibu-ibu sosialita. “perkenalkan ini putriku abigail lana raya..!!”ucap minha kepada teman-temannya. Putri..??berhenti membual minha...ah..sial...sejak kapan menjadi putrimu... Gerutu lana dalam hati. “wah...cantiknya...!!”celetuk salah satu sahabat minha. “masih kuliah apa sudah bekerja min..?”tanya wanita paruh baya yang sangat cantik berdiri tepat disebelah mamanya. “masih kuliah...”jawab minha dengan tawa anggunnya. “kalau kau mau...bagaimana kalau lana aku ambil sebagai mantu min..”ucap wanita itu lagi dan mampu membuat lana ingin muntah mendengarnya. “maaf lana ingin mandi dulu tante-tante cantik...!!”ia segera membalikkan badannya setelah berpamitan kepada para sahabat mamanya. Wanita-wanita tua yang menjijikkan.. Gerutu lana saat melihat pergaulan mamanya yang seperti anak muda dan itu mampu membuat lana semakin tidak betah berada dirumahnya. Mabuk...bergosip,saling memamerkan kekayaan...usaha suami...lalu prestasi anak...apalagi cobak..mereka pikir keren apa...isthhh amit-amit...mak-mak jaman sekarang...kurang bergaul kali ya masa mudanya...huft...kenapa aku sirik...ah...lana...sudah jangan hiraukan mereka... Sambil terus menggerutu lana masuk kedalam kamarnya dan segera menyambar handuk dan masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan hati dan pikirannya,ah bukan hanya itu ia juga membersihkan badannya tentunya...!! ** “daniel..” Daniel menghentikan langkahnya saat mendengar namanya dipanggil,ia segera membalikkan badannya lalu menatap istrinya yang baru saja datang,daniel melirik jam ditangannya lalu kembali menatap istrinya. “apa kau mau berangkat bekerja..?”tanya selyna dengan senyum palsunya. “hem...”ia merasa malas untuk berbicara kepada istrinya,mungkin karena sikap selyna daniel merasa muak untuk melihat wajah istrinya. Ia segera membalikkan badannya untuk kembali melangkah keluar namun tangannya dicengkram kuat oleh selyna. “ouhhhh....kau berani tidak menghiraukanku..?”tanyanya sinis sambil mencibir kearah daniel. “bukankah kau lebih suka jika aku membiarkanmu..?”jawab daniel sambil menarik paksa tangannya.  “apa..?ah...aku tidak percaya kau berubah sedingin ini kepadaku...?apa kau mempunyai wanita lain..?”tanyanya sambil memicingkan matanya. Daniel tersenyum sinis sebelum berkata”seharusnya aku yang bertanya demikian..!!” “apa kau mau membalikkan fakta hah..?”tanya selyna semakin jengkel saat melihat wajah sinis daniel.  “tidak...”daniel berusaha tersenyum saat melihat rendra yang berjalan menghampirinya”lihatlah lehermu...begitu banyak tanda merah disana..!!dan kau bertanya aku punya wanita lain..??”daniel tersenyum sinis sambil berjalan kearah rendra dan menggendongnya,ia kembali berkata sebelum melangkah keluar”kau sangat menjijikkan...” Mendengar ucapan daniel selyna berteriak”b******k kau daniel..!!!” Daniel segera membekap kedua telinga rendra,ia tidak mau jika rendra mendengar ucapan kotor ibunya,meski mereka sudah berada didalam mobil daniel masih mendengar jelas teriakan selyna. “daddy...”rendra memanggil daniel yang sedang fokus mengemudi. Tanpa menoleh daniel menjawab panggilan rendra”ya..sayang...!!” “kenapa mammy tidak menyapaku tadi..?”tanyanya sambil memainkan seatbeltnya. “mungkin mammy capek sayang...!!”jawab daniel sambil mengusap kepalanya sendiri,kebiasaannya saat berbohong ia akan mengusap-ngusap kepalanya. “mammy kemana saja daddy..?” “mammy sibuk sayang..”jawab daniel kembali berbohong. “dad...minggu depan rendra sudah mulai masuk sekolah...!!siapa yang akan mengantar dan menjemputku daddy..?”tanya rendra yang masih tertunduk tidak berani menatap daddynya. “daddy akan menjemputmu...!!apa kau senang...?”tanya daniel sambil mengusap-ngusap rambut anaknya. “hem...”jawab rendra yang masih tidak mau memandang daddynya. “kau terlihat tidak suka sayang...” Rendra mendongak untuk menatap daniel”tidak dad...kau bekerja saja...biar aku pergi bersama grandma..” “tidak sayang...kau tudak boleh mengganggu grandma...!!kau tau sendiri jika grandma begitu sibuk..” “kau benar dad..!!carikan aku pengasuh saja dad..” “mungkin mammy bersedia untuk mengantarmu sayang..”daniel mencoba membujuk rendra agar tidak menyuruhnya untuk mencari pengasuh. “no dad...aku tidak mau jika mammy mengabtarku..” “kenapa sayang...?” “rendra ingin pengasuh daddy...” Daniel mendengus lalu menjawab dengan sedikit terpaksa”baiklah...” Ia segera memarkirkan mobilnya tepat didepan rumah mamanya,rendra segera keluar dari mobil daniel lalu menghampiri cristin yang sudah berdiri didepan rumah untuk menyambutnya.  “daddy kau berangkat saja...grandma sudah menunggu rendra..” Daniel tersenyum dan segera melajukan mobilnya. ** “jam berapa ini lana..?”tanya pedro saat melihat lanna yang baru saja turun dari kamarnya. “jam sembilan...why..?”tanyanya enteng tanpa melihat expresi ayahnya yang sudah mulai emosi. “sampai kapan kau akan berlaku seperti ini anak sialan...?jika kau selalu seperti ini sebaiknya kau pergi dari rumah...!!dasar anak tidak berguna...”ucap pedro dengan penuh kemarahan. Lana hanya mendengus lalu berdiri dari duduknya dan menatap tajam kearah minha”apa kau bahagia mama..?ahirnya aku diusir olehnya..?” “lana...jaga ucapanmu...!!dia mamamu..!!” “ah...benarkah..?seingat lana mama lana sudah tiada..” Pedro mencengkram kuat gelas yang ia pegang lalu melemparnya kearah lana dan beruntunglah lana bisa menghindar”jaga ucapanmu sialan..!!sekarang pergi dari rumah ini sekarang juga..”usir pedro dengan mata yang berapi-api menandakan jika ia benar-benar marah. “dengan senang hati tuan pedro...”lana segera menyambar tas dan kunci mobilnya,namun langkahnya kembali terhenti aaat pedro berkata dengan sangat sinis. “letakkan kunci mobil itu...dan serahkan semua kartu kreditmu...!!kau benar-benar anak yang tidak tau diuntung...!!seharusnya kau ikut mati bersama ibumu..!!kau tidak seperti adikmu vianka dan tidak seperti kakakmu..kau sangat menjijikkan..” Lana tersentmyum kecut kearah minha”sayangnya aku bukan robot pencetak uang seperti mereka tuan...!!ah ya nona...minha...sebaiknya kau bersiap-siap dileyapkan seperti ibuku oleh pria tak berotak seperti dia...”lana meletakkan kunci mobilnya dan juga meletakkan semua kartu kreditnya,sebelum melangkah pergi lana kembali berkata”ah...ya nona minha atau mama lana...bersiaplah dibuang..karena daddy sudah memiliki wanita lain diluar sana..”sambil terkikik lana melangkah keluar dari rumahnya. Saat ia berada diluar pintu gerbang rumahnya lana tersenyum masam pada dirinya sendiri”bagus lana...sekarang kau mau kemana...??ah...kampus...kali aja si tejo bisa kasi solusi..” Dasar lana bodoh...emosi selalu saja menyusahkanku... Gerutunya lagi.  Lana memutar bola matanya malas saat mendengar celoteh tejo yang selalu saja merayunya,mood nya kembali buruk saat melihat tejo yang benar-benar tidak bisa ia handalkan. Ia bergegas meninggalkan tejo yang terus berceloteh tidak jelas arahnya. “benarkan babe...lana..”tejo terkejut saat melihat lana yang sudah tidak berada disampingnya,ia segera berlari dan berteriak kepada lana yang berjalan meenjauhinya”babe...sayang...apa yang kau mau bicarakan padaku..” “tidak jadi....!!aku sudah bosan mendengarmu berbicara...”lana segera berlari menghindari tejo.  Oh...my..god...!!sepertinya aku salah memilihnya untuk membantuku... Gerutunya sambil terus berjalan mencari sahabatnya. Ia segera berlari saat melihat mira yang sedang berbicara dengan kekasihnya. “mira..aku ingin bicara kepadamu..”ucap lana namun ia tak berani menatap leo kekasih lana,ia masih ingat saat leo mencoba merayunya dan itu membuat lana muak menatap leo. “baiklah...sebentar...!!”mira segera memeluk leo dan berbisik kepada leo”aku akan menemuimu nanti malam. Saat mira memeluk erat leo,pria itu mengerdipkan sebelah matanya kearah lana dan itu membuat lana mengepalkan tangannya keudara mencoba mengancam leo. “baiklah sayang...aku tunggu diapartemenku..”leo segera berlaalu meninggalkan mira dan lana. Tak lupa ia bersalaman kepada lana mencuri kesempatan untuk membelai tangan lana,ia hanya meringis saat lana mencengkram kuat tangan leo. “ayo kita kekantin...dan bicarakan semuanya disana...”ajak mira. Dengan senaang hati lana melangkah mengikuti mira dari belakang dan tanpa ia sadari dua pasang mata sedang mengawasinya. “lana kau mau bicara apa..?”tanya mira saat mereka sudah duduk dikursi kantin kampus. “mira papa mengusirku....” “kau...diusir...yang benar  saja lana..?”tanya mira tak percaya. “itu benar mir...aku bingung sekarang harus kemana dan berbuat apa...!!bantu aku mir..” Mira tampak berfikir sebentar lalu mengeluarkan ponselnya saat ia ingat jika kakak iparnya sedang membutuhkan guru pengganti disekolah miliknya. “lana...apa kau mau bekerja sebagai guru pengganti disekolah milik keluargaku...” Lanna tersenyum bahagia,tidak apa dia bekerja karena ia harus menunjukkan kepada papanya jika ia bisa hidup tanpanya,bukan hanya itu ia juga ingin mendapatkan uang untuk biaya kuliah dan biaya makannya setiap hari”aku mau mir...emm..ada lagi..” “apa..?” “aku ingin meminjam uang kepadamu...buat cari kontarakan yabg murah buat aku tidur mir..”ucap lana ragu. “kenapa kau tidak tidur dirumahku saja..?” “tidak...aku sudah banyak merepotkanmu...aku juga ingin belajar mandiri...”lana menggenggam tangan mira mengharapkan belas kasihannya. “baiklah...pulang kuliah nanti aku akan mengantarmu mencari kontrakan...” Lana bersorak bahagia saat mendengar ucapan mira”terimakasih mira sayang...”lana segera mengecup pipi mira tanpa memperdulikan teman sekitarnya yang menatapnya dengan sinis. ** Lana mengedarkan pandangannya saat mendapatkan rumah minimalis yang akan ia tinggali,mira menarik tangan lana agar melihat isi didalamnya. Hanya ada ruang tamu keci,pantry minimalis dan satu kamar tidur juga kamar mandi yang ada didalamnya. “bagaimana apa kau suka..?”tanya mira. “hem...aku suka...disini juga sudah ada perabotannya...jadi aku tidak perlu repot-repot mengisinya...” “tapi rumah ini jauh lebih sederhana dibandingkan dengan-“ Lana segera memotong pembicaraan mira,ia tidak mau sahabatnya itu membahas tentang rumahnya”aku sudah nyaman dengan rumah ini..” “baiklah jika itu maumu..ah ya ini kuncinya,aku sudah mengurus uang sewanya..dan jangan lupa besok kau ditunggu kak vanya disekolahnya..” “hem...aku akan kesana besok pagi...dan aku titip absen dulu ya...” Mira hanya terseyum mendengar penuturan sahabatnya”aku sudah tau...!!ah ya...ini aku ada uang...kau pegang ya...!!buat biaya makan mu setiap hari..” “mir terimakasih kau sudah membantuku banyak...”ucap lana sambil memeluk mira. “hem...kita kan teman jadi wajar jika saling membantu...”ucapnya sambil membuka pelukan lanna. “kau mau kemana mir..?”tanya lana saat melihat mura yang akan keluar dari rumahnya. “ini sudah malam lan...besok aku akan kesini lagi...!!” “baiklah...aku akan mengantarmu...” Mira melambaikan tangannya meninggalkan lana dikontrakannya sendirian,meski ada rasa tidak tega mira harus membiarkan lana hidup dengan keinginannya. Ini baru awal lana...semangat...!! Lana segera masuk kedalam rumah barunya tanpa ia sadari ada sepasang mata yang masih memperhatikan gerak geriknya.   
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD