Bab 12

1064 Words

Andini lantas berdiri tegap. Matanya menembus tajam ke arah Debora, yang dulunya adalah adik iparnya. "Cepat minta maaf!" tegas Andini. Debora yang masih kesakitan itu justru tetap kekeh dengan pendiriannya, anti minta maaf apapun. "Gak bakalan!" "Oh gak bakalan ya?" tanya Andini. Ia tersenyum tipis, "Kalau tidur di penjara, mau?" Mata Debora langsung mengerjab. "Kalau mau sih gapapa ya, aku tinggal lapor aja. Gampang kok lapornya," ucap Andini enteng. Memang dia sudah punya bukti lengkapnya. Debora tidak mungkin membantah apapun itu. Ia juga terlibat dalam rencana pembvnvhan suaminya dulu, Matthew. "Cepat!!" desak Andini. Akhirnya karena terus didesak oleh Andini, Debora pun mau tidak mau meminta maaf. "Sini bersimpuh padaku." "Gak!" "Ayo cepat! Aku kasih waktu 5 detik untuk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD