Pagi itu, Andini kembali menginjakkan kakinya di perusahaan yang harusnya memang adalah miliknya dulu. "Aku berjanji akan mengembalikan semuanya seperti semula," batin Andini.
Beberapa staff yang lalu lalang berpapasan dengan Andini dan Bram pun kian menunduk sopan. Andini mengangguk sebagai respon baiknya.
Staff tersebut saling colek. "Tuh lihat, istri sahnya aja cantik banget. Kok masih bisa selingkuh ya Pak Bram? Gak malu?"
"Tau tuh. Mana selingkuhannya adik ipar sendiri," bisik lainnya.
"Sayang, kamu langsung di ruang kantorku saja ya? Aku akan tunjukkan berkasnya," ucap Bram yang tengah sibuk melihat tabletnya seraya jalan menuju lift.
"Iya Mas." Andini memandang keseluruhan sudut lobby perusahaan dan lainnya.
"Mas... " ucap Andini membuat Bram kian menoleh.
"Iya?"
"Kena
