Bab 16

1015 Words

Bibir Debora seketika itu langsung manyun mendapati suaminya justru mengejeknya. "Udah ayo berangkat Mas, nanti telat," ujar Andini. "Iya Sayang." Andini dan Bram melangkah lebih awal daripada Debora yang masih berdiam di tempat. "Tunggu!" "Aku yang depan!" seru Debora menyingkirkan Andini. Andini pun tidak masalah mengenai itu. Yang terpenting dialah yang bersinar malam ini. Perjalanan dari mansionnya menuju ke lokasi sekitar 20 menit. "Kenapa dress kamu begitu jelek, hmm?" "Jelek katamu, Mas? Ini mahal harga sewanya Mas." Andini yang duduk di belakang hanya tersebut tipis. "Dasar gundik miskin," lirihnya. ******** Tidak terasa, akhirnya 20 menit terlampaui dengan cepat. Andini melangkah keluar dari mobil hitam mewah yang baru saja berhenti di depan ballroom hotel mewah di pu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD