Bab 24

1298 Words

Benar-benar pilihan yang sulit. Di satu sisi Bram masih mencintai Caca, tapi di sisi lain dia tidak ingin berada dalam jeruji besi. "Sayang... " "Ada apa ini?" tanya Debora ikut nimbrung. Andini yang sedari tadi melipat tangannya ke d**a pun hanya memandang Debora sebelah mata. Ia menatapnya dengan tajam dan sinis. "Tanya saja dengan suamimu sendiri," ujar Andini. Pandangan Debora tertuju pada suaminya yang raut wajahnya menujukkan kebingungan. "Ada apa ini Mas?" Bram juga terdiam. Melihat suaminya yang tidak respon, Debora ikutan gregetan. "Jawab dong Mas!" "Ini semua gara gara kamu juga," tegas Bram tiba-tiba menyalahkan istri keduanya itu. Mulut Debora menganga lebar, ia mengerjabkan matanya seolah tidak paham atas tuduhan apa suaminya berkata seperti itu. "Salah apalag

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD