Masa Ujian Setiap Insan

825 Words

Hari masih pukul 4 pagi, alarm ponsel Mario berdering. Jam biasa Mario bangun pagi lalu bersiap untuk lari pagi. Namun sepertinya dia harus absen untuk melakukan rutinitasnya hari ini. Mario memiringkan tubuhnya walau ada bantal penghalang di tengah, dia bisa melihat dengan jelas disampingnya, Vanessa yang sedang tertidur lelap. Dia memang terpesona dengan wajah itu, wajah oval dengan dagu yang lancip, hidung yang memang tidak mancung dan bibir yang kecil namun pas di wajah itu serta matanya, dia memiliki mata yang menyejukkan hati. Andai saja, saat ini wanita di hadapannya belum menikah pasti dia sudah melamarnya untuk menjadi istrinya. "Aku tidak tahu apa yang sedang kamu alami? Andai kamu izinkan aku untuk membantumu, tentu akan ku lakukan." Mario membelai lembut rambut Vanessa, me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD