Part 5

1232 Words
Om-Om Jomblo penanti Ponaan Anda, Andi, Arka, Bima dan Ray Anda Assalamu'alaikum ,Alhamdulillah rasanya dunia gue lengkap Anak gue udah lahirrrr Laki-laki dirumah sakit ibu dan Anak Al-insani Syifa Arka Wa'alaikumsalam. Serius lo kaf????? Ponaan guee. Pokoknya balik gue balik Alhamdulillah, kirimin fotonya buruannnn Ray Wa'alaikumsalam Akhhh ponaan gue, otw otww. Gue bolos kuliah Andi Wa'alaikumsalam, Alhamdulillah Gue merasa udah tua jadinya hahaha Gue otw kesana. Bima Wa'alaikumsalam. Alhamdulillah. Gue antar laporan magang dulu kekampus baru otw ke RS Ray Si daddy ngilang aja dia haha, gak sabar gue liat dedek gemes hahaha Andi @Arka Yakin lo balik keRiau Ka, banyak duit lo @Ray Tunggui gue elah Bima Bener tu kata Andi, libur semester aja balik Ka. Ntar fotonya kami kirim kok. Ray @Andi Ogahh, udah dijalan gue. Ntar aja lo nyusul. kalau iya lo berangkat sekarang nyampeknya ntar malam juga. Babayyyy hahaha Anda Maaf guys, tadi gue ngazanin dulu Bersyukurlah om om kece kalian orang pertama yang gue kasih tau. Kasih tau yang lain ya, gue gak sempet buka hp lagi. Kalau mau datang langsung aja Bima Wokeeh Daddy hahaha #geli gue sumpah. Oh ya bagusnya anak Kahfi manggil kita ayah gak? Gimana gimana guys? Arka @Andi Gue balik juga sekalian ada acara nikahan sepupu haha @Bima kalau mau punya anak nikah Bim jangan anak orang anak kita hahaha. Tapi usul lo boleh juga tu. Keren sih dipanggil ayah Arka. Wkwkwkwk gak sabar gue. Ray gue setuju tu dipanggil ayah, wow diomelin mak-mak gue main hp di jalan wkwkwk. Udah dulu ya Andi Gue juga setuju kok, Ahh gak sabar gue liatnya. Mirip Fiyah atau Kahfi ya atau malah mirip gue kali wkwkwk Bima Kalau mirip lo, digebukin Kahfi ntar hahaha Arka Wkwkwkwk penerbangan gue malam ni. Ada yang mau jemput gak dibandara jam 12 malam lah? Andi Biar gue yang jemput, nginap mana kita, hotel jom? Haha malas gue dikosnya Ray, jorok. Rumah Bima boleh juga tu ketemu Maminya hahaha Arka Boleh, lo yang bayar ya. Katanya bisnis lo lancar hahaha Bima Maaf Anda siapa ya? Anda Manggil Ayah? Gak gue bolehin. Oiii dicuekin gue Ray udah sampai "Abang kok liatin anak gitu banget" heran Fiyah. Melahirkan adalah pengalaman yang luar biasa untuk Fiyah, dia tidak percaya bisa sampai ketitik ini. Disaat usianya masih 20 tahun Allah menganugrahkan seorang anak laki-laki untuk rumah tangganya. "Masih belum percaya lo Yang, malah mirip banget lagi sama abang" balas Kahfi. Matanya masih memandang anaknya. Anak yang masih memiliki wajah kemerahan tengah terlelap dengan nyaman di box bayi. "Sama Fiyah juga bang, Bisa gak ya Fiyah jadi ibu yang baik" Ketakutan yang dialami seorang ibu tentu sama, apakah dia bisa merawat dan membesarkan anaknya dengan baik atau tidak. "Bisa insya Allah sayang, kita belajar sama-sama ya" Kahfi sibuk memandangi wajah anaknya tanpa rasa bosan, malah sebaliknya Fiyah yang cemberut karena diacuhkan begitu saja. "Abang udah siapin nama apa belum" Fiyah memecahkan keheningan diantara mereka. "Apa yang" Apa suara Fiyah begitu merdunya hingga sang suami tidak mendengarkannya. "Abang ih bikin kesel ni" Fiyah memalingkan wajahnya keluar jendela. Dia pura-pura tidak menghiraukan suaminya yang mendekat. "Haha Umi kamu cemburu tu dek, liat tu bibirnya dimaju-majuin segala" Gelak tawa Kahfi keluar begitu saja melihat tingkah laku istrinya. "Sayang, hey sini liat abang dulu" Kahfi meletakkan tangannya didagu Fiyah dan menariknya agar segera melihatnya. "Ulu-ulu ngambek ni ceritanya, maaf deh yang. Abang terlalu gak percaya bahwa kita sampai diposisi ini" senyap lagi. Kahfi memberikan kecupan mesra pada istrinya. "Gilakk, mata guee" suara yang menghentikan aktifitas romantis keduannya. "Santai dong mata Lo Kaf haha, kalau mau m***m ntar aja dirumah jangan disini" Ray tanpa rasa bersalah masuk begitu saja. Memang dasar Ray tidak pernah bisa melihat Kahfi senang sedikit saja, ada-ada saja tingkah konyol dan unfaedahnya. "Bang malu" Fiyah menenggelamkan wajahnya yang sudah semerah tomat di d**a bidang Kahfi. Bagaimanapun tidak seharusnya aksi mereka diketahui orang lain. "Kalau masuk ucap salam dulu lah, masih untung istri gue pakai jilbab" kesal Kahfi dengan tatapan datar seperti biasanya. "Maaf deh, gue terlalu excited dapat kabar kalau ponaan gue udah brojol aja" Ray langsung berlari menuju kearah box bayi. "Ahh ponaan gue, kok mirip banget nak sama bapakmu. Asal perangai pas SMA nya jangan nurun ya nak"Ray mengusap-ngusap pipi kemerahan bayi mungil itu. "Jangan teriak gitulah Ray, heran gue. Yang lain mana kok lo sendiri" kahfi mengira bahwa teman-temannya yang lain juga ingin menjenguk. Anaknya mengalihkan dunia siapapun yang melihatnya, lihat saja Ray tidak menghiraukan ucapan Kahfi lagi. "Bang kaus kaki mana, Fiyah mau ke wc" sedari tadi kaki Fiyah ditutupi selimut sehingga auratnya tidak keliahatan. "Bentar ya sayang, ambil ditas dulu" Kahfi masih mendengus melihat Ray begitu asik menjebret anaknya. Kahfi memasangkan kaus kaki dengan telaten pada Fiyah. Pandangan Fiyah tidak berpaling sedikitpun dari wajah Kahfi. Laki- laki yang bener-bener dia cintai karena Allah. "Abang buat Fiyah tambah cinta tau gak" tanpa disangka malah kalimat berbahaya bagi kesehatan tubuh yang dikeluarkan oleh Fiyah. Jatung Kahfi berdetak sangat cepat, selama ini dia hanya merasakan jatung berpacu cepat pada saat lomba balapan sepeda saat kecil. Namun sekarang debaran itu berbeda karena menghasilkan rasa berbunga-bunga. "Wajah abang merah gitu" goda Fiyah. Sungguh peningkatan yang luar biasan karena Fiyah berani membalas menggodanya. "Udah-udah, ada Ray tu" Kahfi selesai memakaikan Fiyah kaus kaki. Dia menggendong Fiyah ke kursi roda dengan hati-hati karena takut jahitan bekas melahirkan Fiyah terbuka. "Ray titip jagoan dulu ya, bentar lagi Mama sama Papa kesini kok. Mau ngantar Fiyah ke wc dulu" "Iya, Tenang aja anak lo sama Ayahnya kok" Ray tertawa pelan memanggil dirinya sendiri ayah. "Gue gak setuju ya manggil kalian ayah" "Abang buruan,  udah kebelet ni" Kahfi mengantarkan Fiyah ke kamar mandi dengan punuh kelembutan.  Dia tidak merasa risih dengan darah yang kadang masih tembus. Setelah selesai mereka berdua keluar,  ternyata didalam ruangan sudah banyak orang yang menjenguk. Disana terlihat teman-teman kajian Fiyah.  "Assalamu'alaikum,  udah datang aja ukhy fillah hehe" Salam Fiyah.  Dia terlalu senang melihat begitu banyak yang menjenguknya. "Wa'alaikumsalam,  iya Ukh.  Kebetulan Umi juga ikut" "Masya Allah,  ada Umi, kok Fiyah gak  sadar.  Afwan afwan" perasaan bersalah muncul begitu saja.  Dia tidak terlalu memperhatikan terlalu intens. "Gak apa apa nak,  gimana keadaan baik-baik aja kan" "Alhamdulillah baik Mi.  Jazakumullah Umi udah menyempatkan untuk datang.  Afwan kalau tidak disambut dengan baik" "Gak apa-apa nak.  Sekalian juga sama Ustadz kesini tadi" Didalam ruangan sudah tidak ada laki-laki kecuali Kahfi.  Ray,  Bima dan Koko sudah diluar bersama Ustadz. Mereka tidak mau bercampur baur didalam ruangan. "Mirip banget sama ayahnya" hampir semua mengatakan itu.  Kahfi tentu tersenyum penuh kemenangan dengan kemiripan tersebut. . . . "Namanya udah ada bang" tanya Rahmi.  Suasana ruangan sudah sepi kembali.  Disana hanya ada Rahmi, Anjel,  Angga,  Ray, Bima dan Andi. "Udah Ma" balas Kahfi.  Dia tengah menggendong bayi munyil kembarannya.  "Siapa bang" "Nama jagoan Daddy sama Umi adalah Muhammad Al Faqih Qur'ani" "Masya Allah,  kok bisa kepikiran ngasih nama itu bang" Fiyah tentu penasaran dengan nama yang mengandung arti sangat bagus itu. "Hehe,  Nama anak itu kan doa Yang ya harus cari yang baik lah" "Emang artinya apa" "Anak yang diharapkan dapat berakhlak seperti Rasulullah dan paham dengan Al-Qur'an. Jadi anak yang sholeh ya nak cup" Kahfi mencium wajah imut anaknya. "Masya Allah" semua sangat terharu dengan tindakan Kahfi.  Sosok yang sudah bertransformasi menjadi seorang ayah. Om-Om Jomblo penanti Ponaan Anda, Andi, Arka, Bima dan Ray Ray Imut kan, Si Kahfi ngasih nama Muhammad Al Faqih Qur'ani.  Kalau gue sih manggil Alfa ganteng bat lagi.  Nyesel lo pada gak lihat langsung Arka Gilaakkk ganteng cuy,  imut sumpah Bima Buruan,  gue sama Ray lagi disini.  Ada Anjel lo ka Arka Hp gue mendadak buram Ray Hahaha dasar bucin lo Andi Gue masih dijalan oi,  wih mirip gue gitu Anda Makasih udah bilang ganteng,  secara gak langsung kalian akuin gue ganteng Ray Iya juga ya Bima No coment gue,  Arka Wkwkwkw Andi RayhainPutra Disukai oleh BimaAdiwangsa,  ukhAnjel, Andipangestu97, dan 9648 lainnya RaihanPutra Anak Ayah Lihat semua 109 komentar BimaAdiwangsa Ngaku-ngaku Andipangestu Ayah datang nak AshabulKahfi Gue belum setuju anak gue manggil kalian ayah ya RaihanPutra @AshabulKahfi Restuin napa daddy muda
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD