Jingga Pov. Lihat disana, seorang gadis tinggi semampai duduk dengan anggun sambil menyesap teh. Surainya yang nampak dicat pirang gelap, sangat cocok dengan kulitnya yang indah. Dia cantik, tidak ada kekurangan yang bisa aku temukan padanya dari segi fisik. Tidak mengenakkan jika Kevin kembali padanya dan tanpa ragu meninggalkanku. "Oh Jingga. Maafkan aku yang bertamu di jam segini. Aku takut terjebak macet," jelas Tiara. Dia bangkit dari sofa berbahan kulit lembut yang berada di ruang tengah. Langkahnya begitu anggun ketika mendekatiku. Percaya diri seolah dialah pusat perhatian. "Tidak, tidak. Aku yang seharusnya minta maaf karena membuatmu menunggu... Irvan tidak mengatakan jam berada kamu akan datang hari ini." "Oh, itu kesalahanku." Pertemuan antara aku dan juga Tiara menjadi se

