Prolog

317 Words
PENANTIAN panjang yang mendapat sambutan. Clara tak menyangka, pernyataan cintanya saat Ronald lulus SMA akhirnya mendapat jawaban setelah bertahun-tahun mereka tidak pernah berhubungan. Hari ini mereka berkencan untuk ke sekian kalinya. Ronald berencana membawanya ke suatu tempat. Clara tidak banyak bertanya ataupun berkomentar, karena biasanya dia hanya ikut saja. "Kenapa?" Ronald mendekatkan wajahnya hingga berada di depan wajah Clara. Clara menggeleng panik dengan wajah memerah malu. "Enggak apa-apa," balasnya cepat-cepat. "Kamu takut? Tenang saja, aku tinggal sendiri di sini." Ronald membukakan pintu apartemennya dan mendorong Clara agar masuk ke tempat tinggalnya selama ini. "Eh, kamu tinggal sendiri?" Clara menatapnya kaget. "Ya, orang tuaku menetap di luar negeri. Kakakku kuliah di tempat yang berbeda, jadi dia punya apartemen sendiri." Ronald mengedikkan bahunya santai. "Kamu mau minum sesuatu?" "Aku baru tahu, apa saja boleh." Clara tersenyum manis. "Aku memang tidak pernah mengatakannya pada siapa pun. Tunggu sebentar, ya?" Ronald menghilang ke sebuah lorong yang mengarah ke dapur. Clara berkeliling tempat besar itu. Ronald memang anak orang kaya, dia memang sudah mengetahuinya, tapi dia tidak menyangka jika laki-laki itu selama ini tinggal sendirian. Clara berhenti di sebuah pintu yang terasa seperti kamar pribadi. Gadis itu menelan ludahnya susah payah. Dia penasaran bagaimana rupa kamar kekasihnya, tapi dia takut masuk ke dalam sana. Dengan tangan gemetar, Clara mengulurkan tangan menuju kenop pintu. Dia ingin mengintip sedikit isi di dalam kamar itu, saat dia merasakan sebuah embusan napas di samping telinganya. "Mau masuk?" tawaran itu membuat Clara terlonjak terkejut. Ronald tersenyum manis sambil membawa nampan berisi minuman dingin. "Buka aja, nggak dikunci, kok." Clara menggeleng panik. "Enggak-enggak ...." "Nggak usah malu-malu, santai aja sama aku. Aku nggak akan berani macam-macam sama kamu," katanya sembari mendorong pintu kamarnya dengan satu tangan dan memaksa Clara masuk ke dalam. Awalnya malu-malu, tapi akhirnya semuanya menyatu. Tidak ada yang tahu, jika awal yang biasa saja bisa menjerumuskan seseorang ke dalam petaka yang menghancurkan masa muda mereka.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD