Kamu ke mana, Rik?

1042 Words

Arya mengangkat kepala, mencari-cari sosok yang biasanya duduk di ruangan sebelah. Namun, ruangan itu masih kosong tak berpenghuni meski waktu telah menunjukkan hampir pukul sembilan pagi. Briefing telah usai sejak setengah jam yang lalu. Bahkan para pekerja sudah sibuk menjalankan kewajiban sejak rapat pagi usai, akan tetapi Erik belum juga datang. Sungguh keterlaluan! Pria itu berdecak kesal. Di saat pekerjaan begitu banyak dan sangat urgent seperti itu, Erik justru datang terlambat. Entah berapa kali, Arya meneleponnya tetapi pria itu tidak mengangkat panggilan darinya. Entah berapa kali pula, ia mondar-mandir ke sana-kemari memastikan pria itu sudah datang apa belum dan Arya hanya mendapatkan hasil yang nihil. Batang hidung pria itu tidak kelihatan. Sebenarnya, ini adalah pertama ka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD