Pria itu menatap nyalang ke arah pemuda yang baru saja keluar dari kamar mandi dan semakin berjalan mendekatinya. Kekesalan tampak menggunung di dadanya. Sungguh, ia ingin sekali mencekik leher asisten pribadinya itu. Atau paling tidak, ia ingin melayangkan sebuah tinju, untuk menyalurkan amarahnya. "Loh, Tuan. Tuan ada di sini?" tanya Erik yang belum sadar akan situasinya, saat melihat Arya ada di ruangannya. Dengan langkah yang cepat Arya menghampiri Erik, lantas pria itu menarik kerah pria itu, hampir mencekiknya. Erik yang baru saja menuntaskan hajatnya, jadi terkejut dan bingung dibuatnya. Apa salahnya, hingga tiba-tiba Arya mengamuk seperti itu. "Ada apa ini, Tuan?" tanya Erik seraya berusaha melepaskan diri. Pria itu kesulitan untuk bernapas akibat cengkeraman Arya. "Kamu masih