Sepanjang perjalanan, berlalu dalam keheningan. Tak satu pun kata terucap dari bibirnya. Perasaannya saat ini tak terkata, antara sedih, bahagia, terharu tetapi merasa bersalah dalam waktu bersamaan. Yang gadis itu lakukan hanya merenung seraya menatap ke luar jendela. Lovi merasa dirinya terlalu serakah. Jika pria itu datang, ia tak dapat menolaknya. Meski ia sudah berkeras hati ingin menjauh, tetap saja hatinya akan mudah mencair seperti bongkahan es yang diletakkan di bawah terik matahari. Bahkan gadis itu merasa bahwa Arya adalah miliknya. Mungkin, ia akan menahan kepergian pria itu dan melupakan keberadaan Laras yang mungkin saja masih menunggu suaminya. Jika bertemu seperti ini, rasanya Lovi ingin terus mendekap pria itu. Memilikinya hanya untuk dirinya sendiri. Ingin rasanya, ia m