Paket

1326 Words

"Hiks hiks!" Di sepanjang jalan gadis itu terisak-isak, menangis dan terus saja menangis. Tak sepatah kata pun keluar dari bibirnya. Gadis itu terhanyut dalam kesedihannya yang begitu mendalam. Pria itu membiarkannya, tak lagi menghibur atau menyuruh Lovi menghentikan tangisan. Erik tahu, seribu kata atau seribu kalimat penyemangat, kalimat penghibur, tidak akan bisa menghilangkan kesedihan gadis itu. Pria itu tahu, hanya waktulah yang dapat menyembuhkan hati Lovi. "Ambillah!" Entah yang ke berapa kalinya, Erik menarik helaian tisu dan menyerahkan pada Lovi. Menyuruh gadis itu menyeka air matanya. Gadis itu menerimanya, menyeka air mata yang terus menerus mengalir tanpa bisa ia hentikan. Begitu banyak tisu yang ia habiskan hingga tisu bekas air matanya bertebaran di sekitar kakinya. Er

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD