Aku Sudah Mengobatinya

1011 Words

"Lovi, menikahlah denganku. Agar Kamu tidak perlu memanggilku Tuan lagi. Agar Kamu bisa memanggilku Mas, Sayang, atau Hubby, terserah Kamu." Tiba-tiba saja pria itu melamar Lovi. Wajah pria itu semerah tomat. Jantungnya berdegup kencang, ia begitu gugup. Bahkan lebih gugup daripada ketika ia mengucapkan ijab kabul untuk menghalalkan Laras. Lovi mengedipkan matanya beberapa kali. Merasa jika semua ini hanya mimpi. Gadis itu tidak percaya, lelaki yang ada di hadapannya itu dengan caranya yang absurd tengah melamarnya. Entah mimpi apa ia semalam atau entah hidayah apa yang pria itu terima hingga ingin menikahinya. Pria yang telah menolak permintaannya untuk menikah. Kini tengah melamarnya. Tanpa cincin, tanpa bunga. Hanya kata-kata yang terdengar berbeda yang pria itu persembahkan untuk di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD