Terlambat

1059 Words

Dia berjalan menyusuri koridor dengan tergesa. Suasana kantor sangat sepi, dapat dipastikan bahwa semua pekerja telah bekerja karena waktu sudah menunjukkan pukul setengah sembilan pagi. Sudah satu jam ia terlambat datang, ia yakin sebentar lagi ia akan mendapatkan omelan dari sang papa. Karena ia berangkat dari bungalo, ia harus menempuh jarak yang cukup jauh. Apalagi, ia harus terjebak oleh kemacetan kota itu. Jadi, wajar saja jika ia terlambat cukup lama. "Ar!" Seseorang memanggilnya dan Arya mengenal betul suara itu. Pria itu menghentikan langkah kakinya, lalu berbalik menatap pria berwibawa yang membuat ia ada di dunia ini. Arya menepiskan senyumannya, meski ia tahu bahwa setelah ini ia akan mendapatkan omelan dari pria yang pernah tampan pada zamannya itu. "Ke ruangan Papa!" pe

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD