Bab 2
19 TAHUN KEMUDIAN
"Duar "!!
Suara petir terdengar begitu kuat, Rika tersentak terbangun dari tidurnya. dia menoleh kesamping, namun tak ada Billy di samping nya.
"Mas, Billy kemana? kenapa dia tidak pulang malam ini?" hati ku semakin khawatir saat Mas Billy tak berada di rumah.
Jam menunjukkan pukul 03:00 Wib, namun Billy tak berada di rumah saat ini.
Rika segera mengambil handphone nya lalu menekan nomor Billy, namun tak ada sahutan, Rika terus memanggil berkali kali, tapi tetap sama.
****
Di dalam sebuah hotel yang mewah, terdapat Billy sedang memadu kasih dengan seorang wanita yang seksi di dalam kamar.
Billy mencumbu wanita itu berkali-kali sangat b*******h. Dia menghabiskan malam bersama wanita itu sampai pagi, lalu kembali pulang menuju rumah nya.
"Dari mana kamu,Mas? aku menelpon kamu berkali-kali, namun kamu tidak angkat?" tanya Rika menyelidiki.
"Aku ada lembur sayang, aku ketiduran di kantor," jawab Billy menutupi kesalahannya.
"Jangan bohong kamu mas!"
"Kenapa aku harus bohong? aku berkata jujur pada mu, jangan marah-marah di pagi hari sayang ku, nanti cantik kamu luntur," ucap nya merayu ku.
"Kamu selalu seperti ini saat aku berbicara serius," cetus ku.
"Vita di mana sayang? kenapa dia tak terlihat?" ucap Billy melihat ke arah kamar Vita.
"Dia sudah pergi, dia ada les piano hari ini.
Kemungkinan dia akan pulang larut malam, kerena dia ada latihan untuk tanding," ucap ku memasang wajah cemberut.
"Yasudah badan ku terasa gatal, aku mandi dulu ya sayang, setelah itu aku akan berbicara pada mu ingat jangan memikirkan hal yang aneh-aneh," ucap nya lalu mencium kening ku.
Tapi berbeda dengan perasaan ku yang tak tenang. Aku seperti punya firasat buruk tentang tingkah laku Billy. tak biasa nya Billy pulang larut malam dan bertingkah aneh seperti ini.
Aku berjalan menyusul Billy ke kamar, aku mendengar dia sedang mandi di toilet, entah kenapa aku berniat untuk mengecek Handphone nya.Tapi aku tidak bisa membuka nya, kerena memakai kata sandi.Aku semakin curiga, kenapa dia mengunci handphone nya. biasa nya tak pernah seperti ini. Mata ku tertuju ke celana Billy yang terjulur kertas berwarna putih di dalam sudut saku celananya.Aku mengambil kertas itu, dan membaca isi kertas itu, tertera kertas pembelian kalung perhiasan,dan beberapa kertas pembayaran termasuk struk pembayaran di hotel.
Aku tetap berpikir positif dan berusaha tetap tenang.Tiba-tiba aku melihat notifikasi dari handphone Billy, kemudian aku melihat sebuah pesan dari nomor tak di kenal di dalam layar handphone nya.
"Terima kasih sayang, aku menyukai hadiah yang kau berikan.
Tangan ku bergetar membaca pesan itu, aku terdiam, aku merasa sangat marah. Tak berapa lama Billy keluar dengan bersiul-siul.
"Apa semua ini? kau berselingkuh dibelakang ku?" ucap ku menatap nya tajam.
Billy terkejut dengan semua tuduhan Rika, dia melihat Rika sedang memegang handphone nya, tapi dia mencoba seperti tidak terjadi apa-apa,"Tenang ini semua salah paham sayang, aku tidak berselingkuh di belakang mu."
"Jangan bercanda dengan ku,Mas! Ini semua sudah jelas, aku membaca pesan dari nomor tak dikenal, kau memberikan dia sebuah hadiah, bahkan kau tidak memberi ku hadiah mahal seperti itu," ucap ku dengan wajah yang memerah menahan marah.
"itu... punya karyawan ku, dia ingin memberikan kejutan untuk istrinya, jadi aku membelikan kalung perhiasan itu," ucap nya berdusta.
"kau pikir aku bodoh mas? kau mau bermain-main dengan ku? apakah istri teman mu memanggil mu dengan kata sayang? jangan katakan pada ku, jika teman istri mu salah mengirim pesan pada mu."
Billy yang sudah tidak mempunyai alibi lagi untuk mengelak, dia pun mengakui semua perbuatannya, bahwa dia sedang bersama wanita lain tadi malam di hotel.
"Aku tidak mempercayai mu lagi, Mas! kau sudah mengecewakan aku, aku tidak bisa lagi bersama mu, aku akan urus surat perceraian kita secepatnya." ucap Rika menangis di pinggir tempat tidur.
Billy shock mendengar ucapan Rika, dia tak menginginkan perceraian sama sekali, sampai kapanpun dia tak akan pernah melepaskan Rika walau apapun yang terjadi.
"Aku minta maaf Rika,Jangan tinggal kan aku! aku berjanji tidak akan mengulangi nya lagi." ucap Billy memohon dan bersujud di kaki Rika
"Cukup,Mas! bagaimana aku bisa memaafkan orang yang sudah menghancurkan kepercayaan ku, apa aku sudah tak cantik lagi? apa aku sekarang terlihat tua? aku tidak akan pernah bisa percaya pada mu lagi,Mas!"
"Percayalah pada ku Rika, aku akan meninggal kan wanita itu, aku tidak akan mengulangi nya lagi, aku akan setia kepada mu setelah ini, aku mohon! beri aku kesempatan kedua."
Rika tersentuh dengan perkataan Billy, di dalam hati nya, dia juga sangat menyayangi Billy, dia tak bisa membayangkan jika hidup tanpa suaminya. Dia juga tak ingin pelakor selalu menang, seperti cerita yang dia tonton di film, dia tak akan membiarkan pelakor itu merasa bangga merebut suaminya.
"Baik lah, aku akan memaafkan mu," Jawab ku memberi nya kesempatan.
Billy bangkit langsung memeluk ku, dia berjanji tak akan pernah mengkhianati ku ke depannya, segala ucapan yang manis dia lontarkan dari mulut nya untuk meluluhkan kan hati ku.
Apalah daya Rika sebagai wanita, dia akan luluh jika suaminya berjanji untuk berubah, dan tak akan pernah mengulangi kesalahan yang sama lagi.
Hari pun kembali berjalan normal seperti biasanya, Billy lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bersama ku, mengajak ku liburan bersama Vita putri tunggal kami setiap bulannya. benih-benih cinta kembali tumbuh di hati ku seperti semula. Aku merasa jika Billy benar-benar sudah berubah.
****
Sebulan kemudian Billy ada tugas di luar kota, dia terpaksa harus pergi untuk mengurus bisnis kami. ketakutan ku mulai timbul, saat dia berada jauh dari ku.
"Sayang papa, temani mama di rumah ya," ucap nya pada Vita.
"Iya papa," ucap Vita dengan manja.
Vita adalah gadis cantik yang mulai tumbuh dewasa, dia menempuh pendidikan nya di sebut universitas terkenal. dia tumbuh menjadi gadis yang pintar dan juga baik hati.
"Aku pergi dulu ya sayang, jaga diri mu di rumah," pamit Billy padaku.
""Iya mas, hati-hati ya disana, jangan ulangi kesalahan yang sama," ucap ku mencoba mengingatkan.
"Iya aku janji, jangan terlalu banyak berpikir, cukup pikirkan kebahagiaan kita saja," ucap nya sembari mencium kening ku.
Billy pun berjalan pergi keluar setelah pamit kepada mereka. Dia mengendarai mobil miliknya lalu segera pergi menempuh perjalanan ke luar kota.
Question :
Apakah Billy melakukan kesalahan yang sama lagi,dan menghancurkan keluarga bahagia nya ??
Tetap baca novel ini ya ? ?
Akan ada cerita yang lebih menarik selanjutnya.