3. BERTEMU KEMBALI

1280 Words
Hari, minggu, dan bulan terus berlalu. Tak terasa sudah hampir dua tahun Ega tinggal dan kuliah di Jakarta. Ega sudah bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan kota metropolitan yang keras ini. Tak banyak yang berubah dari diri Ega. Dia tetap seorang gadis sederhana yang selalu ceria. Namun kini Ega lebih dewasa dan mandiri. Ega mempunyai dua orang sahabat bernama Ayu dan Lesti. Mereka orang Jakarta asli. Ega berkenalan dengan mereka saat hari pertama kuliah. Sikap mereka yang baik dan humble membuat Ega nyaman berteman dengan keduanya. “Ga, hari Sabtu nanti kamu ikut ya. Kami mau lihat konser kak Irwan,” kata Lesti, saat mereka berada di kantin kampus sambil menunggu jam kuliah berikutnya. “Kak Irwan?” ulang Ega, memastikan. Hatinya tersentak mendengar nama itu. Bayangan seorang pria yang telah lama tak ditemuinya terbayang di benak Ega. Sosok pria tampan yang tak pernah menganggapnya ada. “Iya, Ga. Irwan Narendra, penyanyi muda yang sedang digilai para wanita saat ini,” jelas Ayu lebay. “Termasuk kamu?” sahut Ega, menatap Ayu dengan sebelah alis terangkat. Ya, kini Irwan sudah menjadi penyanyi terkenal di Indonesia. Suara merdu yang ditunjang dengan wajah tampannya membuat Irwan digemari banyak orang di seluruh Indonesia. Bahkan dia pernah diundang untuk mengisi acara di luar negeri. “Tentu saja, Ga. Siapa yang nggak tergila-gila sama kak Irwan coba? Wajahnya tampan, suaranya merdu, orangnya juga baik dan ramah. Uuhhh... Pokoknya idaman wanita banget deh,” ujar Ayu mendeskripsikan Irwan dengan antusias. Ega mencibir. ‘Baik dan ramah?’ Aaaahhh... andai kenyataannya memang seperti itu. Ega pasti tak akan merasakan sakit hati yang selalu menyiksanya. “Yupz... Benar banget, Yu. Udah lama banget aku ngefans sama kak Irwan,” timpal Lesti. “Akhirnya aku punya kesempatan untuk bertemu idolaku. Semoga kita bisa minta foto dan tanda tangannya ya.” “Amiin... Aku juga udah gak sabar ingin bertemu dengannya,” ujar Ayu. “Memang tempat konsernya di mana?” tanya Ega, menatap Ayu dan Lesti bergantian. Selama ini kedua sahabatnya memang sangat mengidolakan Irwan. Ega sering mendengar mereka membicarakan Irwan jika sedang berkumpul bersama. Namun baru kali ini ia mendengar mereka akan menonton konsernya. “Di daerah sini kok, di gedung Nirmala,” jawab Lesti.   oOo   Hari Sabtu yang dinantikan akhirnya tiba. Ega, Ayu dan Lesti datang ke gedung Nirmala untuk menonton konser Irwan. Ayu dan Lesti sangat antusias menyaksikan penampilan Irwan. Mereka tak henti-hentinya berteriak dan bernyanyi bersama penggemar Irwan yang lainnya selama konser berlangsung. Ega hanya diam saja melihat kehebohan di sekitarnya. Dia lebih tertarik memperhatikan Irwan di atas panggung. Tak banyak perubahan yang terlihat dari sosok Irwan yang diingatnya. Dia masih tetap tampan dan mempesona dengan wajah yang semakin dewasa. “Akhirnya kita bisa bertemu kak Irwan, Les,” Ayu berteriak histeris saat mereka mendapat kesempatan untuk bertemu Irwan di backstage. Konser Irwan sudah berakhir setengah jam yang lalu. Saat mereka akan pulang, Ayu bertemu dengan Alfin, asisten Irwan. Dia membujuk Alfin untuk bisa mempertemukan mereka dengan Irwan. Alfin yang tak tega melihat muka memelas Ayu akhirnya mengantarkan mereka bertiga ke backstge tempat Irwan istirahat. Irwan yang sedang mengobrol di ruang ganti tampak terkejut melihat kedatangan mereka. Pandangan matanya tertuju pada satu orang yang berdiri paling belakang di antara mereka. “Mereka penggemar kamu, Wan,” beri tahu Alfin sebelum pergi meninggalkan mereka bertiga bersama Irwan. Irwan menatap tiga orang gadis yang kini berdiri di hadapannya. Dua di antara mereka menatapnya dengan binar bahagia sedangkan seorang lainnya menatap Irwan dengan pandangan yang sulit diartikan. “Kami senang banget bisa ketemu sama kak Irwan. Kenalin, kak, nama aku Ayu. Ini Lesti dan yang berjilbab itu Ega,” kata Ayu, memperkenalkan diri dan teman-temannya. “Konser kak Irwan tadi keren banget,” tambahnya kemudian. “Hai... Makasih ya udah datang di konserku,” kata Irwan, tersenyum ramah. “Sejak dulu aku ngefans banget sama kak Irwan. Ini ada hadiah dari kami, semoga kakak suka,” kata Lesti, menyerahkan sekotak kado yang telah mereka persiapkan dari rumah. “Terima kasih,” ucap Irwan, menerima kotak kado itu. ‘Kenapa senyum itu tak pernah ada saat memandangku?’ batin Ega, memperhatikan Irwan, Lesti dan Ayu yang sedang asyik mengobrol. Sejak tadi Ega hanya diam saja menyimak pembicaraan mereka. Irwan dengan mudah tersenyum pada Lesti dan Ayu padahal mereka baru bertemu hari ini. Tatapan matanya juga tak sedatar saat menatap Ega. Dia merasa sedih menyadari hal itu. Bahkan setelah lama tak bertemu Irwan masih bersikap dingin dan menganggapnya tak ada. “Ga, kamu kok diam aja sih? Ngomong dong,” kata Ayu, menyenggol lengan Ega. “Eh...” Ega tersadar dari lamunannya. Matanya kemudian menangkap sosok wanita yang duduk tak jauh dari tempat mereka mengobrol. Wanita berwajah cantik dan bertubuh seksi dengan dress selututnya. Dia orang yang tadi mengobrol bersama Irwan saat Ega, Lesti dan Ayu masuk ke dalam ruang ganti. Kebersamaan dan keakraban mereka membuat hati Ega teriris perih. “Siapa dia?” tanya Ega, tanpa mengalihkan pandangannya pada sosok wanita itu. Irwan, Lesti dan Ayu bingung dengan pertanyaan Ega. Mereka menoleh kearah yang dituju Ega. “Ega, jangan tanya yang aneh-aneh deh,” bisik Lesti, setelah tahu siapa yang di maksud Ega. Ega tak mempedulikan omongan Lesti. Dia sangat penasaran ingin mendengar jawaban dari Irwan. “Siapa dia?” Ega kembali mengulang pertanyaannya sambil menatap Irwan. “Namanya Intan. Dia fashion stylist aku,” jawab Irwan, menatap Ega datar. “Benarkah?” tanya Ega, memicingkan mata tak percaya. Ayu dan Lesti membulatkan mata melihat reaksi Ega. Ayu menyenggol lengan Ega untuk memperingatkannya. “Ega,” geram Lesti, pelan. Dia takut Irwan tersinggung dengan ucapan sahabatnya. Irwan menatap Ega dengan tajam. “Jangan berpikir macam-macam. Dia hanya rekan kerjaku,” ujarnya, tegas. “Maafin teman kami, kak,” ucap Lesti, tak enak hati. Dia bisa menangkap nada ketidaksukaan dalam suara Irwan tadi. “Ega, ayo minta maaf,” bisik Ayu di telinga Ega. Ega hanya diam tak menanggapi ucapan Ayu. Hatinya masih ragu dengan jawaban Irwan. Ega tidak melihat kejujuran dari sorot mata tajam Irwan. “Ega,” panggil Ayu kembali menyenggol lengan Ega. Ega menoleh. Ayu memberi isyarat untuk meminta maaf pada Irwan. Ega menghela nafas panjang kemudian menatap Irwan. “Maaf,” ucapnya, setengah hati. “Tak masalah. Banyak orang yang salah paham dengan kedekatan kami,” sahut Irwan, tersenyum tipis. Ega mendengus. Tentu saja semua orang akan salah paham melihat kedekatan mereka. Irwan dan Intan tadi duduk berdua di pojok ruangan. Irwan terlihat menikmati obrolan mereka, bahkan dia membiarkan tangan Intan bergelayut di lengannya. Kedekatan mereka terlalu intim jika hanya sekedar rekan kerja.   oOo   Setengah jam kemudian, Ega, Lesti dan Ayu sudah keluar dari gedung Nirmala, tempat dilaksanakannya konser Irwan. Senyum manis terus mengembang dari bibir Lesti dan Ayu. Mereka berhasil mendapatkan tanda tangan dari Irwan dan beberapa foto dengannya. Lalu Ega?? Dia hanya sekali berfoto dengan Irwan. Suasana hatinya sedang buruk. Pikirannya juga kalut melihat kemesraan Irwan tadi. Mungkinkah dia cemburu? Entahlah... Dia juga masih bingung dengan perasaannya sendiri. Ega menghentikan langkahnya saat mendengar handphone miliknya berbunyi. Dia mengambil handphone di dalam tasnya dan membuka pesan yang masuk. ‘Temui aku di tangga darurat lantai 1 gedung ini,’ isi pesan yang dibaca Ega. Dia menghela nafas panjang saat membaca nama pengirimnya. “Kenapa berhenti, Ga?” tanya Ayu, menoleh memandang Ega. “Eh.... E-ega pingin ke toilet dulu, Yu. Sebentar ya,” pamit Ega, bergegas masuk kembali ke dalam gedung. Ayu geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu. “Kenapa nggak dari tadi sih?” ujarnya heran. “Biarkan saja, Yu. Perjalanan ke rumah kan lama, kasihan kalau Ega harus menahannya,” sahut Lesti. “Kita tunggu di sana yuk,” ajaknya, menunjuk teras gedung di sebelah kanan mereka. Ayu mengangguk dan berjalan mengikuti Lesti.   oOo
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD