Prolog

398 Words
  Aku mendengar ada suara helikopter. Suara itu semakin mendekat. Kurasa mereka akan mendarat. Kutatap Reno dengan mata berbinar. Akhirnya.. Akhirnya kami segera ditemukan. Dengan sisa tenaga yang masih kupunya, sekalipun aku tahu jika aku sudah tidak memiliki tenaga sama sekali, aku mencoba untuk berdiri. Kembali berjuang untuk menyeret kakiku. Reno berjalan ke arahku. Mencoba membantu aku berjalan. "larilah, Reno! Aku berjalan di belakangmu.. Tolong segera temukan mereka!" Reno mengangguk. dia segera berjalan secepat mungkin. Kami harus menemukan mereka. Samar-samar aku masih melihat punggung Reno yang berjalan di depanku. Tapi.. Kemudian aku mendengar suara teriakan lalu Reno menghilang begitu saja. Kakiku bergerak secara cepat. Reno.. Ada apa dengan dia. Kutatap jurang yang berada di depanku. Apa Reno terjatuh?? Kugelengkan kepalaku. Kuharap tidak. Kami akan selamat setelah ini.. Jadi.. Kenapa seperti ini?? Aku menjerit ketika kurasakan kakiku kehilangan pijakan. Tanganku berusaha meraih apapun yang ada. Aku berhenti bergerak. Tanganku bisa menggapai akar berukuran besar. Ini tidak akan bertahan lama.. Aku mencoba menarik seluruh tubuhku. Kakiku lemas.. Aku tidak pernah bergelantungan di atas jurang dengan keadaan lengan terluka hampir membusuk dan kaki kanan yang tidak berfungsi sama sekali. Tapi aku menemukan satu pijakan yang bisa membuat diriku terangkat. Kuraih apapun yang kubisa agar aku dapat berdiri. Kaki kananku tidak membantu sama sekali, tapi aku masih punya kaki kiri. Dengan keyakinan yang mulai terkikis habis, aku mencoba untuk bisa kembali berdiri. Berhasil. Aku merebahkan diriku di tanah. Napasku masih tersenggal akibat rasa takut yang membuncah. Kugenggamkan kedua tanganku. Mencoba menenangkan getaran rasa takut. "Reno??" Panggilku sekeras mungkin. Aku mencoba bangkit berdiri. Pelan-pelan kutengokkan kepalaku ke arah bawah. Di mana dia?? Aku mendengar ada suara dedaunan kering yang terinjak. Entah apa yang terjadi di bawah sana. "Reno!?" Panggilku lagi. Sesaat kukira tetap tidak akan ada jawaban. Tapi kemudian aku mendengar suara rintihan Reno. Aku mencoba untuk semakin turun. Tempat ini berbahaya, jika aku salah sedikit saja, aku bisa terperosok seperti tadi. "Reno?" Panggilku lagi. "Meera??" Reno menjawab. Aku rasa masih ada sedikit harapan. "Reno?? Kamu baik-baik saja??" Tanyaku lagi. Lama tidak ada jawaban. Kuharap dia baik. "Reno?!" "tolong Meera.. Temukan bantuan lalu tolong aku. Aku tidak bisa bergerak.." Aku mencoba bangkit. Kukerahkan seluruh tenagaku. Kuseret kaki kananku sekuat mungkin, secepat mungkin. Aku menemukan mereka. Kulihat dari kejauhan orang-orang berseragam yang sedang menyusuri hutan. Aku menjerit, kupanggil mereka. Aku menemukan bantuan. Kami ditemukan. Setelah berhari-hari berjalan tanpa ada kepastian kami akhirnya bisa ditemukan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD