bc

8 Hari Menuju Kehidupan

book_age16+
396
FOLLOW
2.3K
READ
billionaire
family
billionairess
drama
tragedy
sweet
mxb
cruel
love at the first sight
surrender
like
intro-logo
Blurb

Dari aku, Almeera, di tahun 2020

Hari ini, ditempat aku duduk, kutatap langit yang berawan putih. Tidak pernah kusangka jika awan yang tampak bersahabat itu bisa dengan tega mencampakkan kami. Awan yang terlihat baik itu bisa marah sambil menampakkan deru petir yang mengerikan.

Awan putih itu kini semakin menghitam. Hujan akan turun membasahi bumi. Kembali menjatuhkan diri untuk diangkat ke atas lagi. Hujan memang selucu itu.

Aku sering mendengar, kebanyak orang akan mengingat kenangan manis bersama yang terkasih ketika hujan turun. Tapi tidak dengan aku.. Hujan hanya akan mengingatkan tentang kepedihan mendalam yang menusuk relung hati terdalam. Hujan hanya akan membasahi luka yang bahkan belum pernah kering hingga detik ini. Hujan hanya akan memperburuk tataan hatiku yang masih berantakan tanpa pernah kucoba bereskan.

Masa lalu begitu kuat mengikatku. Aku kadang ingin berlari, atau setidaknya terbang seperti pesawat. Tapi aku sadar, bagaimanapun, pesawat juga pernah jatuh, kan??

Hari ini, bersama hujan yang mulai menetesi bumi, sama seperti hari itu, aku akan membuka rasa sakit yang sama. Akan kuulangi setiap air mata yang pernah turun.

Sebab, kehilangan tidak pernah bisa menjelaskan kepergianmu. Ke tempat yang abadi, kukirimkan rindu yang mendalam.

Karena kehilangan seseorang yang kukira akan terus bersamaku sampai aku mati adalah luka terberat yang pernah aku dapat.

Ini tentang aku dan dia yang berjuang bertahan hidup setelah kecelakaan pesawat. Ini tentang kami yang berjalan menyusuri hutan tanpa ada satupun harapan, hingga akhirnya.. Sama seperti yang lain. Akhirnya cukup memuaskan, tapi kekecewaan tetap mengiringi setiap langkah.

Terimakasih sudah pernah hadir, akhirnya kamu memang sama seperti yang lain, kisah lama yang memilih pergi dan meninggalkam luka.

Lalu aku akan sendirian. Menatap sepi pada setiap keadaan.

***

"aku ingin kita menjadi abadi, Meera"

***

chap-preview
Free preview
Prolog
  Aku mendengar ada suara helikopter. Suara itu semakin mendekat. Kurasa mereka akan mendarat. Kutatap Reno dengan mata berbinar. Akhirnya.. Akhirnya kami segera ditemukan. Dengan sisa tenaga yang masih kupunya, sekalipun aku tahu jika aku sudah tidak memiliki tenaga sama sekali, aku mencoba untuk berdiri. Kembali berjuang untuk menyeret kakiku. Reno berjalan ke arahku. Mencoba membantu aku berjalan. "larilah, Reno! Aku berjalan di belakangmu.. Tolong segera temukan mereka!" Reno mengangguk. dia segera berjalan secepat mungkin. Kami harus menemukan mereka. Samar-samar aku masih melihat punggung Reno yang berjalan di depanku. Tapi.. Kemudian aku mendengar suara teriakan lalu Reno menghilang begitu saja. Kakiku bergerak secara cepat. Reno.. Ada apa dengan dia. Kutatap jurang yang berada di depanku. Apa Reno terjatuh?? Kugelengkan kepalaku. Kuharap tidak. Kami akan selamat setelah ini.. Jadi.. Kenapa seperti ini?? Aku menjerit ketika kurasakan kakiku kehilangan pijakan. Tanganku berusaha meraih apapun yang ada. Aku berhenti bergerak. Tanganku bisa menggapai akar berukuran besar. Ini tidak akan bertahan lama.. Aku mencoba menarik seluruh tubuhku. Kakiku lemas.. Aku tidak pernah bergelantungan di atas jurang dengan keadaan lengan terluka hampir membusuk dan kaki kanan yang tidak berfungsi sama sekali. Tapi aku menemukan satu pijakan yang bisa membuat diriku terangkat. Kuraih apapun yang kubisa agar aku dapat berdiri. Kaki kananku tidak membantu sama sekali, tapi aku masih punya kaki kiri. Dengan keyakinan yang mulai terkikis habis, aku mencoba untuk bisa kembali berdiri. Berhasil. Aku merebahkan diriku di tanah. Napasku masih tersenggal akibat rasa takut yang membuncah. Kugenggamkan kedua tanganku. Mencoba menenangkan getaran rasa takut. "Reno??" Panggilku sekeras mungkin. Aku mencoba bangkit berdiri. Pelan-pelan kutengokkan kepalaku ke arah bawah. Di mana dia?? Aku mendengar ada suara dedaunan kering yang terinjak. Entah apa yang terjadi di bawah sana. "Reno!?" Panggilku lagi. Sesaat kukira tetap tidak akan ada jawaban. Tapi kemudian aku mendengar suara rintihan Reno. Aku mencoba untuk semakin turun. Tempat ini berbahaya, jika aku salah sedikit saja, aku bisa terperosok seperti tadi. "Reno?" Panggilku lagi. "Meera??" Reno menjawab. Aku rasa masih ada sedikit harapan. "Reno?? Kamu baik-baik saja??" Tanyaku lagi. Lama tidak ada jawaban. Kuharap dia baik. "Reno?!" "tolong Meera.. Temukan bantuan lalu tolong aku. Aku tidak bisa bergerak.." Aku mencoba bangkit. Kukerahkan seluruh tenagaku. Kuseret kaki kananku sekuat mungkin, secepat mungkin. Aku menemukan mereka. Kulihat dari kejauhan orang-orang berseragam yang sedang menyusuri hutan. Aku menjerit, kupanggil mereka. Aku menemukan bantuan. Kami ditemukan. Setelah berhari-hari berjalan tanpa ada kepastian kami akhirnya bisa ditemukan.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Bastard My Ex Husband

read
383.1K
bc

Om Bule Suamiku

read
8.8M
bc

BRAVE HEART (Indonesia)

read
91.0K
bc

Marriage Agreement

read
590.9K
bc

Aksara untuk Elea (21+)

read
836.6K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.5K
bc

Love You My Secretary

read
242.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook