Alkisah dari pertemuan itu, Rio semakin gencar saja mengejar Yulia, setiap hari dengan rajin dan rutin selalu mengirim pesan sekedar memberi perhatian, yang kadang ditanggapi oleh Yulia dengan ogah ogahan, kemudian mulai berani bertandang ke rumah, mengajak dirinya keluar sekedar nonton atau makan.
Tentu saja hal ini membuat tante Irma senang, sehingga semakin antusias mendorong Yulia untuk menerima ajakan Rio
Kadang demi kesopanan, Yulia menerima dengan ajakan Rio seperti keluar makan, seperti hari ini
Karena Rio sudah muncul dirumah tanpa pemberitahuan,ditambah lagi mami yang berkoar bahwa Yulia hari ini tidak ada janji, alhasil Yulia terpaksa menerima ajakan untuk keluar makan.
“Padahal hari ini malam minggu pasti di kira gue terima ajakan kencan.” dumel kepala Yulia sambil membuang nafas
Yulia mengusulkan makan disebuah restoran Chinese food kesukaannya,dan Rio dengan bangga langsung mengiyakan, dia merasa Yulia sudah memberi lampu hijau atas usahanya sebulan ini.
Setelah memesan kwetiau goreng special kesukaanya dan juga beberapa camilan, Yulia pura pura mengalihkan perhatiannya ke HP, sambil sesekali melihat ke sekeliling restoran yang cukup ramai
Rio berusaha mengajak Yulia ngobrol, dia bercerita tentang dirinya dan pekerjaannya sebagai dokter gigi
Tiba tiba Yulia melihat sesosok pria yang dia kenal “Owin” sepertinya Owin datang bersama keluarganya, karena yulia melihat ada beberapa orang tua yang datang dan duduk berkumpul.
“Yulia abis makan kita nonton yuk, kita nonton yang jam 10 malam aja” ajak Rio sambil mencari jadwal film di hpnya
Yulia langsung memutar bola matanya “gila gue udah bosan banget ini mending gue dirumah nonton serial dech” ujarnya dalam hati
Yulia dengan cepat langsung mencari no. hp Owin dan mengirim pesan dengan cepat :
“Win, elu masih punya hutang sama gue, sekarang saatnya lu bayar!”
“Gue ngak mau tau gimana caranya, pokoknya keluarkan dan lepaskan gue dari cowok ini sekarang!!!.
“Terserah lu mau ngaku suami, pacar atau selingkuhan, yang penting berhasil. Dan hutang lu gue anggap lunas!”
Dengan ngaco dan lebay Yulia mengirim pesan dengan gemas.
Di meja Owin,
Owin hari ini dipaksa orang tuanya, terutama mama nya untuk menghadiri acara kumpul keluarga dengan keluarga mertua abangnya Darwin dan beberapa sepupunya yang sudah merit.
Dan tentu saja acara ini akan sangat menyusahkan dirinya. Segala pertanyaan yang hampir setiap tahun diajukan akan bermunculan bertubi tubi, sudah punya pacar belum? Jangan pilih pilih lagi, Sudah berumur, mau ngak tante jodohin ke anak si anu dan si anu …bla…bla..bla.
Owin sampai hapal semua pertanyaan para sepupu dan family nya, apalagi sekarang Oscar sudah tidak jomblo lagi, Owin tambah terpojok saja.
“Huhhhh” Owin mendesah kesal. Hp Owin berbunyi beberapa kali, menandakan ada pesan berturut turut yang masuk, Owin langsung meraih hpnya dan mengecek pesan tersebut
Begitu dia membaca pesan tersebut Owin langsung tersedak lumpia goreng nya.
“Owin apa apain sch, sudah gitu gede masih saja bisa tersedak” ujar mamanya sambil memberikan air ke dirinya.
Dengan cepat Owin menghabiskan air tersebut, kemudian dengan cepat dia mengedarkan pandanganya ke sekelilling retoran
Di bagian meja kecil dia melihat yulia dengan seorang pria, darah Owin langsung memacu kencang
Dia melihat siluet Yulia dengan rambut panjang nya yang tergerai, Memory Owin kembali mengingat sepenggal ingatan tangannya yang membelai dan membelit rambut itu.
Memang sejak kejadian malam itu, Owin selalu dihantui oleh ingatannya yang sepenggal-sepenggal dia berusaha meraih setiap inchi kenangannya, tetapi otaknya yang bebal tidak mau membuka pintu ingatannya.
Kembali melihat Yulia hari ini, Hati Owin berdesir, jantungnya berdebar debar, Owin langsung berdiri “Mau kemana Win?” tanya salah satu keluarganya, Owin sudah tidak sadar siapa yang bertanya di pikirannya sekarang hanya menghampiri Yulia dengan cepat.
Kembali ke tempat Yulia
“ Yul, kita nonton film ini aja yuk?” Ujar Rio menyodorkan hpnya sambil satu tangannya yang lain menarik tangan Yulia dan meremasnya.
Yulia langsung mendongkol, sial ini cowok berani amat dia cari kesempatan dan kesempitan, baru saja Yulia ingin menghentakan tangannya,tiba tiba sebuah tangan mengangkat tangan Rio dan menyingkirkan dengan cepat.
“Lepaskan tangan mu!” Ujar Owin dengan suara yang dalam dan experesi wajah mengancam, Owin mendominasi keadaan, dengan tinggi tubuhnya yang 180cm dan atletis Owin terlihat menakutkan.
Rio langsung berdiri “apa apain! Kamu siapa?”
Owin langsung memandang Rio dengan mata tajam dan mengancam “Dia Wanitaku!” serunya sambil menarik tangan Yulia, menarik dan menyentak dia untuk menginggalkan restoran itu, kejadian itu cukup menarik perhatian tamu disekitaranya, termasuk keluarga Owin, mereka terkejut dengan tindakan Owin yang menarik seorang wanita keluar dengan emosi.
“Tante itu pacarnya Owin ya?”
“Baru kali ini aku lihat Owin marah dan ngamuk loh, biasanya dia khan ramah dan selalu tertawa”
Bisik bisik dan pertanyaan langsung berdengung di meja itu.
Mama Owin kelihatan senang penuh harapan, Darwin abang Owin juga kelihatan penasaran, hanya ada 1 orang Gloria istri Darwin yang kelihatan tidak senang.
Kembali ke Owin
Dengan spontan dan beneran emosi dia menarik Yulia, sesampai di mobil, dia langsung mendorong Yulia masuk kemobilnya. Begitu mobil di berjalan keluar dari parkiran
Yulia langsung bertepuk tangan “Wow gue ngak nyangka elu punya bakat jadi actor.”
“Hebat! Benar benar menjiwai loh” sambung Yulia masih mengagumi tindakan Owin tadi
“Hahaha.. tadi lu lihat tampangnya si Rio yang bengong dan pucat ngak?” cerocos Yulia tidak sadar bahwa Owin dari tadi hanya diam saja
Owin sendiri shock dengan tindakannya, dia benar benar marah begitu melihat cowok sialan itu menyentuh tangan Yulia.
“laki laki kurang ajar kayak gitu juga lu goda dan layani, lu kalo butuh hiburan cari gue aja!” cetus owin mengelegar dan emosi
“Shits apa maksud lu hah?” cetus Yulia langsung emosi
“Stop Owin, gue bisa pulang sendiri!” ketus Yulia minta turun
Owin menyadari kekasarannya “huhffhh”
Menghembus nafasnya menenangkan diri “Sorry Yulia! aku salah, aku terlalu terbawa suasana”
“Yulia, please.. aku minta maaf ok, aku beneran tidak ada maksud menghina dirimu, aku hanya kesal banget lihat cowok sialan itu mencari kesempatan.
Yulia melihat ketulusan Owin, dia juga tadi terkejut melihat keberanian Rio, karena biasanya Rio selalu sopan.
“Elu harus mengkompensasi gue karena sudah berkata kasar! Seru Yulia
Owin langsung memandang gadis disampingnya, melihat lekuk lehernya dari samping, terbayang gambaran adegan bibirnya pernah menelusuri leher jenjang itu.
“Goshh what hell it’s! sadar Owin sadar sejak kapan lu jadi ngak bermoral” seru hatinya menghujat
“Ok kalo gitu kita nonton yuk?” ajak Owin
“Serius? Elu bukan lagi nyidir khan?” ketus Yulia memastikan
“Yup, kita nonton di puri aja ya”
“Ok pak dan hutang lunas ya” jawab Yulia tersenyum manis, lesung pipinya langsung terbentuk, membuat Owin gemas.
Owin Lumangga 36 tahun sepupu dari Oscar anak kedua dari Sisca dan Rudi Lumangga, Owin sangat ganteng bak actor korea dengan tinggi yang menjulang tubuhnya atletis.
Dia selalu ceria dan murah senyum. Sekilas Owin selalu kelihatan flamboyan dan playboy namun sesungguhnya itu hanya topeng yang dipakai Owin. Beberapa kali Owin sempat berusaha menjalin hubungan demi menyenangkan hati mamahnya tetapi semua segera kandas. sesungguhnya dia type cowok yang sangat setia dan tidak mudah jatuh cinta.sampai saat ini dia hanya pernah mencintai 1 orang wanita yang kini telah menjadi kakak iparnya.
***