bab 1 di anggap sebagai pembantu dan tulang punggung
Bab 1
• “Saya Terima nikah nya dewi prameswari binti bapak suseno dengan mas kawin tersebut tunai”. begitulah peristiwa bersejarah bagi ku dan mas doni , setelah menikah kami tinggal dirumah mas doni, disana aku tinggal bersama ibu mertua dan adik ipar, semoga tidak ada kata mertua jahat dan ipar julid.
Mas, aku berangkat kerja dulu ya, ucap ku pada mas doni
Ya, hati hati dijalan ya sayang, kata mas doni
“Don, kapan kamu kasih uang ibu, ibu kan mau shopping udah lama ibu nggak shopping” Rengek sang mama pada anak laki laki nya
“Nanti sore mah, aku gajian aku kasih mama buat shopping serta jatah mama”ucap doni
Gitu dong, jangan mau uang mu dikuasai istri seharus nya bagian mama yang paling banyak karena anak laki-laki itu milik ibu nya bukan milik istrinya. Kata kata itu yang selalu diucapkan oleh sang mama pada doni anak laki laki nya, hanya uang uang dan uang yang selalu terlintas dipikiran sang ibu dan sang adik.
Sore hari waktu nya dewi pulang kerja, rumah terlihat sepi dewi masuk sang mertua duduk di sofa ruang tamu sambil main handphone.
Heh dewi, rumah masih kotor cucian piring menggunung sana bersihkan dulu, kamu disini itu numpang sadar diri dong. Cepat bersihkan! Ucap sang mertua dengan galak nya
Dengan patuh dewi pun segera menyapu, ngepel, cuci piring ketika selesai semua dewi hendak pergi dari dapur mertua nya pun berkata “dewi masak sana, masak yang enak awas kalau tidak enak, kuminta anak ku untuk mengembalikan mu ke orang tua mu” lagi lagi kata yang tidak enak itu keluar begitu saja
Ya bu, aku akan masak segera. Dengan lihai dewi segera mengiris sayuran dan memotong motong ayam, hari ini dewi akan masak tumis kangkung dan ayam goreng, setelah tumis kangkung nya siap, segera digoreng nya ayam sampe ke coklatan tak lupa juga tempe dan sambel tomat.
Adzan magrib pun berkumandang, bersamaan dengan selesai nya kegiatan dewi memasak dan mencuci wadah bekas masak tadi segera dewi ke kamar untuk mandi dan melaksanakan sholat magrib
Bu, masak apa hari ini? Tanya doni yang baru pulang kerja
Ayam goreng, oseng kangkung, tempe goreng dan sambal tomat Don, sini kamu cepetan makan nya. Ucap sang ibu sambil memanggil anak perempuan nya
Din, dina bangun anak perawan jam segini masih bangun. Ucap sang ibu sambil mengedor gedor pintu kamar dina yang masih terlelap tidur
Apa sih bu gangu orang tidur aja, masak apa hari ini bu aku lapar, kata dina, sambil menuju ruang makan
Setelah semua selesai makan dewi pun keluar dari kamar, dewi memang tidak diizinkan makan 1 meja dengan doni dan keluarganya, karena itu permintaan ibu mertua nya yang mendapat izin dari sang anak, dewi hanya di sisakan tempe goreng tumis kangkung sedikit dan sambal tomat karena tidak ada yang suka tempe dalam keluarga ini, dewi pun segera makan dengan lahap nya bagi nya ini sudah termasuk mewah kadang dewi hanya disisakan sayur sedikit saja untuk makan, padahal uang belanja itu pakai gaji dewi dari konveksi bukan pakai uang doni, dewi tidak pernah mendapatkan uang belanja dari doni
“mas, aku boleh minta uang nggak buat belanja”ucap dewi dengan sangat lirih
“nggak ada wi, kalau mau belanja pakai uang mu, uang ku aku berikan pada ibu dan Sinta adik ku.
Tapi kan mas, aku juga berhak atas gaji mu karena aku ini istri mu
Kurang ajar kamu plak plak!. Tangan doni melayang dimuka dewi, tanda merah dipipi itu terlihat jelas
Ada apa sih Don? Tanya sang ibu, pada doni
Itu apa lagi kalau tidak dewi minta uang buat belanja sayur, ucap doni
Jangan diberikan, mending uang nya buat ibu sama Sinta shopping Don sini mana uang mu,pinta ibu pada sang anak
Ini bu 5juta gaji doni bulan ini, terserah ibu mau gunakan buat apa jangan lupa ditabung juga, kata doni pada sang ibu, ya sudah bu, aku mau keluar nongkrong sama temen-temen pamit doni pada sang ibu
Bu, aku minta uang buat beli skincare sama buat kuliah,kata sinta pada sang ibu
Ini uang 1 juta 500 buat kamu digunakan baik baik jangan boros
Ah ibu pelit, kata sinta segera masuk kedalam kamar, keluarga nya tak tahu kalau sinta diluar sana jarang kuliah kerja nya hanya nongkrong dan jadi sugar baby dari om om tajir
Adzan subuh pun berkumandang segera bergegas dewi ke kamar mandi wudhu dan melaksanakan sholat subuh, di pagi hari banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Segera dewi menyalakan mesin cuci dan segera mencuci baju mengunakan mesin cuci, karena ini mesin cuci otomatis, dewi segera menyapu dan mengepel lantai rumah setelah lantai rumah bersih dewi segera menjemur baju di belakang.
Dewi, dewi!! Teriak ibuk mertua dengan sangat keras, dewi tidak mendengar karena tengah menjemur baju, dengan wajah penuh emosi dicari nya dewi ke seluruh rumah sampai lah dibelakang rumah,
“he budeg, kamu dipanggil dari tadi nggak denger emang nya kamu punya telingga nggak sih”ucap ibu mertua masih penuh dengan emosi
“Maaf Bu, dewi tidak mendengar dewi sedang menjemur baju, ada yang bisa dewi bantu? Tanya dewi pada ibu mertua nya
“cepat masak kan makanan yang enak, dan harus bergizi ya”.
Tapi bu mas donu tidak memberikan uang belanja
Ya pakai uang kamu lah, kamu kan kerja dapat uang, masa begitu saja harus pakai uang anak ku, terus apa gunanya kamu disini , sudah numpang tidak mau keluar uang
Dewi hanya bisa diam setiap kali mendapatkan kata kata yang menyakitkan ataupun perlakuan suami yang main tangan pada nya, karena dia tidak punya siapa pun lagi didunia ini selain mereka.
Dewi akhirnya masak menu simpel nasi goreng untuk sarapan dan telur balado dan tempe goreng untuk makan siang, setelah masak dewi akan menyisihkan telur balado 2 butir untuk dia sarapan dan bekal makan siang dikonveksi. Menu makanan pun sudah siap dewi segera ke kamar dan langsung mandi karena waktu sudah menunjukan pukul 07:00, dengan tergesa-gesa dewi segera mandi dan ganti baju dia tidak sempat sarapan, jam segini orang rumah nya masih pada tidur dengan tergesa-gesa dewi segera memasukkan nasi dan telur balado tadi ke kotak bekal nya agar bisa dimakan nanti waktu kerja, tanpa pamitan pada orang rumah dewi segera berangkat kerja naik kendaraan umum, jangan tanya apa dewi tidak punya motor jawaban nya tidak, karena waktu dewi mau beli motor second dilarang oleh sang suami