“Kurang ajar kamu, Kadek! Gayatri akan kujadikan permaisuri. Dia akan jadi milikku." Amarah sosok merah seketika berubah jadi empasan angin kencang menerpa tubuh Kadek Satya. Pria ini seketika jatuh terjengkang di lantai. “Bli Dek, ada apa?” “Entah, Sayang. Tiba-tiba ada angin kenceng. Kamu rasakan itu?” Gayatri menggelengkan kepala sambil mengulurkan tangan membantu kekasihnya berdiri. Setelah berhasil berdiri, Kadek Satya memindai sekeliling dan tak ada apa pun yang terdampak oleh angin barusan selain dirinya. Tampak Gayatri berdiri tak tersentuh angin. Gayatri merogoh anak kunci dari tas lalu mulai membuka pintu. Setelah di dalam, wanita berparas cantik khas Jawa ini mengunci kembali. Kadek Satya yang sudah tak tahan menahan hasrat seketika membopong tubuh kekasihnya masuk kam

