Bab 42 - Buah Memang Tidak Pernah Jatuh Jauh Dari Pohonnya

2407 Words

Vania segera menata kembali ekspresinya yang diselimuti emosi yang menggelegak. Ia memaksakan seulas senyuman di bibirnya. Perlahan ia menarik tangannya dari genggaman Galaksi dan berkata dengan menatap lekat wajah pria itu, “Aku harap kamu memang tidak akan mengecewakanku, Suamiku.” Kening Galaksi mengernyit. Entah kenapa ia merasa wanita itu sedang marah dan benci padanya. Padahal ia telah berbicara dengan tulus, tetapi sepertinya perasaannya tidak tersampaikan dengan baik. “Jangan lupa, Kakak Ipar. Biasanya buah tidak pernah jatuh jauh dari pohonnya,” sindir Nesya yang sengaja menambah bumbu pedas dalam situasi yang terlihat menyenangkan baginya. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada Vania, tetapi ia dapat merasakan kebencian wanita itu terhadap sebuah perselingkuhan. Gerakan Vania yan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD