Kedua sudut bibir Vania perlahan terangkat sempurna. Ia mempertahankan senyuman kepada Galaksi yang sedang menatap ke arahnya. Meskipun cairan merah pekat telah mengalir dari telunjuknya, tetapi Vania tetap bersikap tak acuh dengan terus memperingatkan dirinya untuk tidak menampilkan sisinya yang buruk. Galaksi berjalan menghampiri Vania. Netranya melirik bagasi mobil Arsen yang dipenuhi dengan barang belanjaan wanita itu. “Kamu baru pulang?” tanyanya. Vania mengangguk kecil. “Kamu sendiri habis dari mana?” balasnya bertanya. Sebuah pertanyaan yang seharusnya tidak ia pertanyakan, tetapi ia tidak bisa menahan dirinya untuk mencari tahu hal tersebut. Vania melirik wanita di belakang Galaksi sekilas. Wanita itu memiliki kecantikan yang mampu menawan hati semua pria dan hal itu membuat hati