Vania berhenti sejenak di depan pintu hotel tempat ia melihat posisi Cakra dan Arumi sebelumnya. Netranya berkeliling di sekitar area depan hotel, tetapi ia tidak menemukan sosok kedua makhluk hina tersebut. "Ck, ke mana mereka? Cepat sekali menghilang kayak kunti dan pocong aja," gerutu Vania. Padahal ia mau memergoki perilaku keduanya yang tidak beradab agar bisa mempermalukan mereka. Sayangnya, baik Cakra maupun Arumi tidak lagi terlihat batang hidung mereka. Vania pun berpikir keras untuk mencari bukti perselingkuhan yang dilakukan keduanya. Akhirnya ia melangkah masuk ke dalam gedung hotel mewah yang menjulang tinggi di depan matanya. Masih dengan napas tersengal-sengal, Vania berjalan menuju meja resepsionis. “Selamat pagi, Bu,” sapa seorang wanita berseragam formal menyambut keda

