Kesempatan

1785 Words
kalau ada salah fakta tentang BTS atau V.. nanti aku edit ya.. Happy reading.. . On that desert He was so lonely That he sometimes walked backwards.. He wanted to see the footsteps In front of him -Goblin | Korean Drama- . "Kami pergi dulu, Taehyung ssi, Hyung-ssi." Ucap Thomas pada Taehyung dan Managernya. "Hati-hati dijalan. Sampai bertemu besok dibandara." Ucap manager Taehyung dan melambaikan tangannya. Begitu juga dengan Taehyung. Sangat tertera di wajah Taehyung, sekarang dia sungguh merasa sangat bahagia. Walau sempat terkejut tadi saat diberitahu soal project pemotretan yang akan ia lakukan 3 hari kedepan di pulau Jeju. Tapi pada akhirnya ia sangatlah merasa bersyukur dengan adanya pemotretan ini. Semoga... semoga ia bisa lebih dekat lagi dengan gadis yang nanti akan bersama dengannya di depan kamera di pulau Jeju. Ia sangat berharap tentang itu. Ia segera masuk kedalam mobil van setelah managernya. Memasang sabuk pengamannya, lalu mobil itu pun melaju pergi dari pelataran depan perusahaan majalah ternama W korea. =Taehyung's Love= "Kau sudah bawa pasportmu?" tanya Thomas pada Hana yang baru saja keluar dari mobil van yang mengantarkan mereka menuju bandara Incheon. "Nde. Ah..bisakah kau pengankan tas ku dulu, oppa?" Ucap Hana. Thomas pun segera meraih tas Hana. Kening Thoams berkerut. Ia bingung dengan apa yang sedang dilakukan Hana saat ini. "Hey, tidak biasanya kau memakai penyamaran?" "Hm?" Hana menoleh polos pada managernya. "A-aniyo. Aku hanya tidak ingin dipotert, aku sedang dalam keadaan buruk hari ini." Jawab Hana beralasan. Thomas mengangguk. "Arra. Terserah saja padamu. Sekalipun kau memakai penyamaran, tapi jika aku ada di dekatmu. Mereka akan tetap mengetahui itu adalah dirumu, Hana GIRL PROMISE." Hana menepuk jidatnya kuat. Ia lupa, bahkan fangirlnya pun sudah sangat hapal dengan wajah managernya ini. jika ada manager, pasti ada ada artisnya juga di dekatnya. Dan Hana akan percuma saja jika ingin menggunakan penyamaran. Haishhh...jinja??? batin Hana merutuki nasibnya kali ini. "Lalu aku harus bagaimana?" Tanya Hana meminta pendapat pada managernya itu. "Kau lepas saja penyamaranmu, itu malah tidak akan membuat penggemar atau media curiga. Kau ini selalu menampakan fashionmu di bandara, jadi jika kau bersembunyi dibalik penyamaranmu saat ini. Itu kan membuat mereka curiga, arra?" Jelas Thomas panjang lebar. Hana mengangguk pasrah. Lalu melepas topi dan masker, namun masih menyisakan kaca mata hitamnya. Ia merapikan rambutnya dan mengaca pada spion mobil van mereka. "Kajja." Ajak Thomas, dan mereka berjalan beriringan menuju ke dalam bandara. Suara blizt dari banyak kamera terdengar saat Hana dan managernya baru saja memasuki pintu masuk bandara. Hana tersenyum dan melambaikan tangannya pada penggemarnya yang terus saja meneriaki namanya dengan lantang di depan bandara itu. sungguh, ia sangat bangga dan bersyukur ketika banyak sekali cinta yang mengalir padanya. Terimakasih.... Batin Hana merasa haru. Hana menyerahkan paspportnya pada petugas. Dan saat itu juga ia langsung menoleh pada managernya yang juga terngah memeriksakan pasportnya di belakangnya. "Oppa?" Panggil Hana. "Nde?" "Bagaimana dengan Taehyung oppa dan manager oppa, apa mereka juga sudah datang kebandara? Pasti media akan curiga dengan kedatangan kami yang hanya berdua." Tanya Hana cemas. "Mereka sudah di dalam pesawat. Dan Taehyung juga managernya menggunakan penyamaran saat masuk kebandara, jadi baik media dan fans hanya mengetahui kau yang ada di bandara ini, arraseo?" Jawab Thomas. "Benarkah?" Thomas mengangguk. "Kami sudah mengaturnya." Hana tersenyum lega. "Gomapta, oppa." ucap Hana, menepuk lengan managernya. "kajja kita masuk." Ajak Thomas. "nde." =Taehyung's Love= "Kita sampai." Ucap Thomas ketika ia dan Hana keluar dari taksi yang mengantar mereka menuju hotel di pulau Jeju yang sudah dipesankan oleh pihak majalah W korea. "'Arghh...sungguh perjalanan yang melelahkan." Taehyung meregangkan tangannya ke atas saat ia keluar dari taksi yang berhenti di belakang taksi yang ditumpangi Hana dan managernya. Mereka berempat berjalan bersama masuk kedalam hotel yang cukup mewah ini. Karpet merah yang tergelar dilobi hotel menjadikan kesan itu semakin menguat. Taehyung menatap pada sekelilingnya, melihat ornamen-ornamen yang digunakan adalah warna kuning emas yang terlihat mewah. Lalu pandangannya berhenti pada Hana yang tengah sibuk dengan ponsel putihnya. Gadis itu terlihat simple namun anggun, menggunakan style yang sedikit feminim dari pada biasanya. Bahkan saat ini gadis itu menggunakan dress motif bunga-bunga berwarna-warni selutut yang dibalut juga degan blazer berwarna coklat. Dan tentu saja sepatu flatnya. Suatu hal yang berbanding terbalik dari seorang wanita pada umumnya. Hana, gadis ini mengaku dan mengikrarkan sepatu flat adalah harga dirinya. Mambuat Taehyung tersenyum menatap sepatu flat yang digunakan gadis itu saat ini. "Apa yang kau lihat, Taehyung-ah?" Tanya manager Taehyung. Dan menyadarkan Taehyung dari lamunanya, bukan, tapi keterpesonaannya dari Hana. "aniyo. Kajja kita kekamar, aku sudah lelah." "Okay!" Taehyung dan menagernya berjalan dibelakang Hana dan manager Thomas. Namun saat masuk kedalam lift. Gantian Taehyung yang berada di depan kedua orang itu. ia menoleh sebentar pada Hana yang berdiri tepat di belakangnya. Ia tersenyum pada gadis itu dan tak ia sangka Hana membalas senyuman itu. hatinya langsung terasa hangat saat melihat senyuman itu. Menyadari betapa ia sangat merindukan senyum itu dari jarak sedekat ini. =Taehyung's Love= "Hana, kau sudah siap?" teriak Thomas dari luar tenda yang dibangun di atas karang di tepi pantai pulau Jeju ini. Beberapa lampu dan benda-benda peralatan kamera lainnya juga suah disiapkan disana. "Nde, sebentar lagi. Kami sedang merapikan rambut Hana sekali lagi!" balas seorang sedari dalam tenda itu, namun bukan Hana, melainkan stylistnya. Dengan gugup Hana berjalan keluar dari tenda itu, kedua tangannya menyincing ekor gaun yang dikenakannya kali ini. Cukup panjang dan sedikit menyusahkan, apa lagi jalan yang dilewatinya cukup terjal, mengingat ini di atas karang. Thomas pun membantu Hana dengan menuntun dan menyincingkan lembrehan gaun biru muda yang digunakan Hana. Ia menuntunnya menuju tempat yang sudah disiapkan untuk pemotretan. Disana juga sudah berdiri Taehyung yang sedang dirapikan rambutnya oleh stylistnya juga. Taehyung sempat terpesona saat matanya itu menemukan Hana yang sedang berjalan menuju tempat yang sama dengannya berdiri. Gaun biru muda itu bergitu cocok membalut tubuh ramping Hana yang bak tokoh boneka Barbie di dunia nyata. Andai ia biasa menjadi Ken-nya. Batin Taehyung. "Aw!" pekik Hana saat kakinya terselip diantara karang. Dan membuat terhuyung. "gwenchana?" Hana kira yang menangkap dirinya saatia hampir terjatuh adalah managernya. Tapi ternyata bukan. "Ta-Taehyung oppa?" Mata mereka bertemu saat itu, dan dengan panik Hana kembali menegakkan tubuhnya. "go-gomawo." Ucap Hana stelahnya. "Kajja bantu aku kesana, Thomas oppa." pinta Hana pada menagernya. Tapi segera saja Taehyung mengambil alih lengan Hana dan dia lah yang menuntun Hana menuju tempat pemotretan. "Biar aku saja, Hyung." Ucap Taehyung pada Thomas. Dengan berat hati ia melepaskan tangan Hana yang berharap Thomas bisa menolak Taehyung untuk menuntunnya. "Oh, ne." Ucap Thomas mengizinkan Taehyung. Hana langsung merengut pasrah. Bahkan saat ini mereka sedang dilihat oleh semua kru yang ada ditempat itu. Presdir Park yang notabenya sebagai fotografer pemotretan kali ini sedang tersenyum-senyum senang melihat peristiwa yang cukup romantis tadi. Mereka hanya terlalu gengsi.. gumamnya dalam hati. "Kalian sudah siap?" teriak Presdir Park. Angin yang berhembus cukup Kencang ditempat itu mengharuskan setiap orang yang ingin berbicara harus mengeraskan suara untuk berkomunikasi. Hana dan Taehyung mengangguk ragu. Sungguh, saat mereka sudah sampai di mana mereka harus berdiri bersama untuk pemotretan, rasa gugup langsung menyerbu mereka. Mberdua ereka benar-benar bingung apa yang harus mereka lakukan. "Kalau begitu berposelah!" Seru Presdir Park. Baik Hana dan Taehyung, mereka sama-sama bingung harus berpose seperti apa. Mereka bahkan tak beranjak dari posisi mereka sebelumnya. Hingga membuat Presdir Park mendengaus kesal karena menunggu lama objeknya itu harus berpose. "Yah! Ada apa dengan kalian?" tanya Presdir Park kesal. Ia menghampiri Taehyung dan Hana. "Kalian ini kenapa? Berposelah." Akhirnya Presdir Park bergerak untuk menentukan pose yang akan dilakukan Taehyung dan Hana. "Pertahankan posisi kalian!" Perintah Presdir Park. Taehyung dan Hana pun hanya diam dalam posisi yang tadi diatur oleh Presdir Park sendiri. Taehyung dan Hana berdiri saling membelakangi, dan kepala mereka menatap kamera sayu. Laut dan langit yang menjadi Background mereka sangat cocok saat ini. Begitu segar. CKREK Satu pose sudah diabadikan oleh kamera yang digunakan Presdir Park, bahkan kamera itu adalah kamera pribadinya. Bukankah itu sungguh keistimewaan bagi Hana dan Taehyung, karena moment mereka terdokumentasi oleh kamera direktur majalah W Korea sendiri? Presdir Park kembali menghampiri Taehyung dan Hana. Percuma saja ia berteriak memerintah 2 manusia ini untuk berganti pose, tapi tetap saja 2 manusia ini tetap pada posisi pose sebelumnya. "Heisshhh..kalian ini..." Presdir Park menarik lengan Taehyung dan mendudukan Taehyung di atas karang. Lalu menarik Hana agak mendekat pada Taehyung. Mengatur lembrehan gaun yang digunakan Hana. Setelah itu ia berbicara tentang beberapa pose yang harus dilakukan Hana dan Taehyung setelah pose ini. Hana dan Taehyung mengangguk ragu. Tapi apa boleh buat, ini pekerjaan mereka. CKREK 2 foto. CKREK 3 foto. CKEK 4 foto. Setelah beristirahat untuk menunggu waktu saat sore tiba. Mereka kembali menata perlengkapan yang akan digunakan untuk pemotretan 3 pose lagi. Dan itu diambil dengan latar belakang matahari yang terbenam. Presdir Park tersenyum puas melihat hasil yang diabadikan dengan kameranya itu. ia kembali berjalan menghampiri Hana dan Taehyung untuk melakukan 3 pose lagi. Taehyung dan Hana juga sudah mengganti pakaian mereka masing-masing. Taehyung dengan setelah jas hitam, dan Hana dengan gaun merah maroon dan dengan rambut yang sama dengan sebelumnya, bergelombang. "Tinggal 3 pose lagi. Ini pose yang menjadi puncaknya." Tutur Presdir Park. "Pose puncak? Aku tak pernah mendengar istilah seperti itu." Ujar Taehyung. "Hahaha..maksudku. aku ingin melakukan hal lebih wow untuk pose kali ini." "Seperti?" tanya Hana. "Karena tadi sudah untuk berpegangan tangan, jadi ganti saja dengan pose lain yang menurut kalian lebih romantis apalagi ini adalah senja. Mungkin pose yang akan kalian lakukan seperti Taehyung yang mencium kening Hana mungkin?" "MWO?" Pekik Hana dan Taehyung kompak. "Presdir Park, kau yakin?" Presdir Park mengangguk mantap pada Taehyung. Membuat Taehyung dan Hana langsung menghela nafas mereka frustasi. "Bagaimana?" tanya Presdir Park. Lama Presdir Park menunggu jawaban Taehyung dan Hana. Hingga membuatnya berdecak kesal. "Aku anggap itu sebagai jawaban 'IYA'." Ucap Presdir Park, memutuskan. Meninggalkan Taehyung dan Hana yang memandang fotografer mereka itu tak percaya. Ini sungguh gila.. Batin Taehyung dan Hana. "Cepat, berposelah seperti yang kuperintahkan!" seru Presdir Park. Di belakangnya juga dengan cemas manager Taehyung dan Thomas berdiri, berdo'a semoga perintah yang diberikan oleh presdir yang sudah cukup mereka kenal ini tidak aneh-aneh. "Otthoke, oppa?" Hana berharap cemas. "Tapi aku tak mungkin menolaknya, Hana.. kita sudah menandatangai kontraknya." Timpal Taehyung. "oh..eottokhae? ku mohon, oppa, jangan lakukan..." pinta Hana. Taehyung menjadi semakin Bingung. "Tutup saja matamu." "Mwo? Kau tidak akan melakukannya, kan?" "Aniyo.. Tutup saja." "arraseo." Hana menutup matanya ragu. Berharap Taehyung tak akan melakukan pose yang diperintahkan oleh Presdir Park tadi. CHUP~ CKREK /// Segitu dolo.. jadi gimana cerita ini??? Instagram: gorjesso Purwokerto, 12 Juli 2019 Tertanda, Orang yang lagi suka sama variety show Korean Hostel In Spanyol :D
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD