Rasa

1359 Words

Setelah Krisna pergi, Jingga tak berani menghampiri Rosa. Dia mengelilingi minimarket untuk berbelanja kebutuhan bulanan. Setelah melihat Rosa mulai tenang, barulah gadis itu mendekatinya. "Hai, Rosa," sapa Jingga canggung. Rosa yang tengah mengusap matanya mencoba tersenyum ketika berhadapan sahabatnya itu. Benar apa kata Krisna, tenyata Rosa bersikap lebih lunak padanya. "Maaf ya, kamu jadi melihat hal yang nggak menyenangkan," kata Rosa. Jingga menggeleng cepat-cepat. "Aku bisa memahami masalah yang terjadi di antara kalian." Rosa menunduk. "Apa Krisna sudah menjelaskan segalanya kepadamu? Tentang perbuatan bejatnya?" tanya Rosa. "Hanya tersirat saja." Jingga mengawasi ekspresi sedih di wajah Rosa. Hatinya juga ikut sedih melihat sahabatnya itu yang dulu punya sejuta impian kini m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD