Jingga sangat bersyukur masih bisa melihat Biru, ketika membuka mata pagi itu. Dia sempat berpikir pertemuan dengan pemuda iti hanya mimpi, dan dia tak akan mendapati sosok itu lagi esoknya. Jika ini memang mimpi, aku harap aku bisa tidur lebih lama. Gumam Jingga. Biru yang tengah membaca komik Detective Conan di depan meja belajar, membalikkan punggungnya. Pemuda itu tertegun ketika melihat tetes-tetes air yang mengalir melalui pelupuk mata Jingga. "Kamu ngapain? Pagi-pagi sudah melankolis gitu?" tanya Biru. Jingga mengusap air matanya cepat-cepat. "Ngantuk! Aku masih ngantuk!" Cewek itu berupaya mengalihkan pembicaraan sembari menepuk-nepuk wajahnya. "Oh iya, Jingga, apa hari ini kita bisa ketemu teman-teman kita yang lain? Aku pengen tahu kondisi mereka." Biru menunduk menatap lan

