Rosa memijat pundaknya yang terasa pegal. Dia memandangi wajahnya yang terpantul dari balik kaca etalase toko. Lingkaran hitam menghiasi matanya. Semalam dia tidak bisa tidur karena Biru sakit. Syukurlah setelah meminum obat dari Kak Juna, bocah itu bisa tidur dengan nyenyak. Rosa tersenyum kecil. Miris sekali rasanya mengingat betapa dia menyayangi malaikat kecil itu sekarang. Padahal Rosa sempat berniat untuk menggugurkannya berkali-kali. Satu hal yang membuatnya urung melakukannya adalah Biru, karena pemuda itu berjanji akan bertanggung jawab. Namun akhirnya dia malah pergi begitu saja. Ketika Biru kecil lahir, Rosa sadar bahwa bayi itu memiliki banyak kemiripan dengan almarhum Biru. Seolah melihat Biru terlahir kembali hanya untuknya. Biru yang bisa dikuasainya sendiri seutuhnya. Na

