Saat ini Jihan tengah menunggu seseorang di sebuah kafe. Ia tidak sabar ingin segera bertemu dengan orang itu. Orang itu bisa membantunya membalaskan dendamnya pada Hana.
“Lama! Dia bakal dateng enggak, sih?” gumam Jihan sambil celingukan.
Tak berselang lama pintu kafe terbuka. Jihan melihat seorang perempuan cantik tengah berjalan ke arahnya.
“Maaf atas keterlambatan saya, Bu. Saya baru sampai di Jakarta satu jam yang lalu,” ucap perempuan itu.
Jihan tersenyum. “It’s okay. Saya tahu kamu sibuk, dan seharusnya saya yang meminta maaf karena telah mengganggu waktu istirahat kamu.”
“Tidak apa-apa, Bu. Kalau boleh tahu, Ibu ada keperluan apa ya ingin menemui saya?” tanya Mina. Ia tidak mengenal perempuan paruh baya yang terlihat masih cantik di hadapannya itu.
“Saya ingin menawarkan seb
