BAB 1 - Pernikahanmu adalah bencana dihidupku

1128 Words
Playing - Can’t help falling in love Terdengar alunan musik merdu nan romantis mengiringi sepasang kekasih yang kini sudah resmi menjadi suami dan istri berjalan menuju ke pelaminan. Pengantin pria menggunakan setelan jas berwarna hitam dengan bunga disakunya dan pengantin wanita menggunakan model bowl gown berwarna putih dengan rok megah menjuntai dilantai bak putri raja yang menampilkan punggungnya yang mulus. Terlihat senyum bahagia keduanya, bahkan semua orang didalam ruangan itu juga terhanyut dengan suasana romantis yang tercipta. Tidak... tidak semua orang yang bahagia.. Ada satu orang yang ternyata menahan mati - matian perasaan patah hati di dalam hatinya. Sambil terus berpura - pura tersenyum bahagia dan tetap tegar tentunya. Masih berada di satu ruangan ballroom besar sebuah hotel mewah, seorang gadis cantik sedang memperhatikan pasangan suami istri di atas pelaminan itu dengan tatapan sinis. Segelas champagne ditangannya ingin sekali dia siramkan ke wajah pengantin wanita yang terlihat sangat bahagia disana. Sambil terus tersenyum sinis di pojok ruangan gadis itu menertawakan hidupnya. Menertawakan nasib yang membuatnya menjadi penonton di pernikahan pria yang dia cintai. Hingga membuatnya sangat malas harus berbaur di tengah kerumunan yang sebenarnya tidak asing untuknya. Dia terlalu malas harus bersikap baik - baik saja. Padahal hidupnya sudah sangat hancur sejak beberapa hari yang lalu. Hari itu adalah yang terburuk dalam hidupnya, karena saat itu dia mengetahui bahwa pria yang sudah berhasil merebut hatinya ternyata menjatuhkan pilihannya untuk menikahi wanita lain. Bukan dirinya. Bastian alendra, seorang pria yang merupakan kakak kelas faradhea putri atau biasa dipanggil dee semasa duduk di bangku kuliah dulu. Pria itu berhasil merebut hati dee. Bahkan berhasil memenuhi hidup dan hati gadis berwajah manis itu. Saat itu dee memiliki misi menjadi mak comblang antara bastian dan olivia, hanya saja sahabatnya itu terlalu setia kepada kekasihnya. Dan akhirnya dee dan bastian terjebak dalam hubungan yang nyaman tanpa status. Atau friendzone. Hingga beberapa bulan yang lalu mereka saling menjauh, karena alasan yang tidak jelas. Lalu, tiba - tiba saja dee menerima sebuah undangan pernikahan bastian dengan kekasihnya. Dia yang saat itu sedang menemani sahabatnya olivia yang bersembunyi dari suaminya untuk sementara. Seharusnya menghibur olivia yang sedang hamil dan patah hati. Tapi, dee malah menerima berita yang tak pernah di sangkanya disaat yang tidak tepat. Dan tidak ada kesiapan dalam dirinya untuk menghadapi situasi semacam ini. Dee masih menunggu bastian. Menunggu pria itu menjelaskan alasan kenapa dirinya pergi meninggalkan dee saat itu tanpa penjelasan apapun. Setelah kejadian yang seharusnya tidak pernah terjadi di antara mereka. ‘Kenapa ?’ Saat kejadian itu sampai di telinga dee, dia langsung mengambil ponselnya dan menelfon bobby. Baginya hanya pria itu satu - satunya yang terlintas di pikirannya saat itu. Tidak mungkin dalam kondisi seperti ini dee menceritakannya semuanya pada olivia. Sahabatnya itu sudah cukup banyak menerima cobaan akhir - akhir ini. Bagaimana bisa dia menambahkan dengan kisah patah hatinya ? Bahkan seharusnya sekarang bobby menemaninya menghadapi bastian. Tapi dee justru menolak karena dia merasa sanggup menghadapinya sendiri. Dengan sengaja dia berdandan habis - habisan malam ini. Menggunakan flounce dress sepanjang mata kakinya yang berwarna merah. Di lengkapi dandanan yang naturan tapi tetap menunjukkan sisi sensual dee yang terpendam. Aksesoris anting dan kalung berlian yang sangat simple tapi sukses menambah pesona dee malam itu. Dia ingin menjadi ratu untuk dirinya sendiri malam itu didepan bastian. Menunjukkan bahwa tanpa bastian, dee akan sangat pantas untuk pria lain yang lebih baik darinya. Tanpa dia sadari dari kejauhan ada seseorang yang menatapnya. Memperhatikan gerak - gerik dee selama berada di ruangan itu. Dee meneguk champagne di gelasnya dalam sekali tegukan. Lalu, meletakkan gelasnya secara kasar dimeja. “Waktunya pertunjukkan.” Kata dee. Yang tiba - tiba berjalan menuju arah pelaminan. Seseorang yang menatapnya sejak tadi menyadari bahwa gadis itu sedang memulai sandiwaranya. Langsung saja dia mengikuti kemana arah dee pergi. Beberapa antrian untuk menyalami pengantin di pelaminan sudah tinggal beberapa orang saja, dee mulai merasa gugup. Tangannya mulai dingin hingga dia memilih untuk menggosok - gosokkannya. Tiba - tiba... ada sebuah telapak tangan yang lebih besar dari ukuran telapak tangan dee menggenggamnya. Dee sangat terkejut. Langsung dia menolehkan kepalanya ke arah tangannya dan melihat siapa orang yang berani melakukan ini kepadanya. Wangi ini dee sangat mengenalnya, bahkan warna kulit dan sebuah gelang tangan sederhana ini juga dia kenali. “Bang..” panggil dee. Dia melotot karena terkejut melihat keberadaan bobby sekarang. Bagaimana bisa pria ini sekarang berada disebelahnya sambil menggenggam tangannya ? Bobby hanya tersenyum ceria seperti biasanya. Entah kenapa senyuman ini cukup menyentuh dan menghangatkan hati dee yang terlanjur beku karena bastian. “Hai... butuh bantuan ?” Kata bobby sambil masih menampilkan senyumannya. “Ngapain bang ? Aku bisa sendiri.” Bobby menggelengkan kepalanya mendengar perkataan dee. “Kamu butuh bantuan, dee. Ayo hadapi bersamaku.” Genggaman tangan bobby terasa lebih erat, seperti sedang menyalurkan sebuah semangat. Tanpa mereka sadari keduanya saling menatap dan tersenyum. Hingga tanpa sadar jika mereka sudah berada di atas pelaminan. Sekarang adalah giliran bobby dan dee untuk memberikan selamat kepada kedua mempelai. “Selamat, kak.” Kata dee sambil menampilkan senyuman yang terlihat sangat tulus. “Makasih, dee.” Balas bastian yang tiba - tiba berubah raut wajahnya. Saat dee akan bergeser ke arah pengantin wanita, bastian menahan tangannya. “Siapa cowok yang dateng sama kamu?” Tanyanya menuntut. Dee menyentak tangan bastian kasar, lalu menatapnya tajam. Dia beralih untuk menyalami istri bastian. “Selamat.” Kata dee singkat saat mengucapkan kepada najwa, istri bastian. Tangan bastian yang masih menggantung setelah dihempaskan dee tadi langsung saja dijabat oleh bobby. “Selamat. Gua bobby, kekasih dee.” Jelasnya lalu langsung berlalu menyalami penganti wanita dan segera turun. Setelah kejadian itu dee langsung meninggalkan gedung resepsi pernikahan bastian dan najwa. Dia merasa sangat kesal. Bastian masih seperti yang dulu saat bersamanya, melarangnya berdekatan dengan pria lain tapi lihatlah dia justru menikahi wanita lain. “b******k!!” Umpat dee. Sungguh dia sangat kesal. Bobby yang berada di belakang dee terus saja berjalan membuntuti tanpa mau menyusulnya. Baginya dee sudah sangat berani menghadapi penyebab sakit hatinya. Jika dia kesal itu wajar dan pasti itu beralasan. Mengingat dia sendiri melihat bagaimana sikap pria itu kepada dee, bahkan di depan istrinya. Tidak seperti dirinya. Bobby masih selalu ingin berdekatan dengan wanita yang selalu menolaknya. Menelan pahitnya mencintai tanpa bisa memiliki. Cukup dengan masih bisa dekat dan melindunginya sebagai seorang teman. Memang kisah mereka berdua terlalu tragis. Sama - sama mencintai tanpa mendapatkan balasan. Karena cinta tidak bisa memilih kepada siapa dia akan berlabu. Dan mereka juga tidak tau bahwa nasib percintaannya akan seperti ini. Bobby menyukai yuna yang merupakan kakak dari sahabatnya, juna. Mereka tumbuh bersama sejak kecil. Sejak saat itulah perasaanya sangat lain terhadap yuna. Padahal selain yuna ada juga gadis tapi perasannya lebih bergetar saat bersama dengan yuna. Dia selalu ingin bersama dengan yuna. Dan dunia mereka pun berputar bersama di dalam satu rotasi. Mereka selalu berhubungan entah untuk urusan pekerjaan ataupun saat mereka hanya nongkrong bersama sebagai seorang teman. Selalu ada alasan yang dimiliki bobby untuk menemui dan menghubungi yuna. ‘Cinta tak pernah salah dalam memilih.’ **
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD