Prolog

141 Words
Kenyataannya tak ada persahabatan antara pria dan wanita. Yang ada hanyalah cinta. "Kenapa kalian nggak pacaran aja sih?" celetuk Gerry. "Apa!?" teriak Luna dan Lionel bersamaan. "Tuh kan, udah kompak begitu. Kurang apalagi coba?" lanjut Gerry bersemangat menjahili pasangan dihadapannya. "Mana mungkin gue mau sama dia! Udah galak, cerewetnya bukan main!" kilah Lionel. Alhasil kedua mata Luna membesar. Cari perkara si Lio! batinnya. "Lo denger baik-baik ya Ger, gue dan Lio nggak akan pernah jatuh cinta. Karena hubungan kita hanya sebatas teman. Dan teman tidak saling jatuh cinta!" Luna mengakhiri kalimatnya laksana Hakim yang mengetuk palunya tiga kali atau seperti cupid yang telah menemukan targetnya lalu melepaskan anak panahnya tanpa seorang pun menyadari keberadaannya. Namun, siapa yang dapat menebak jika empat belas tahun kemudian mereka dipertemukan kembali. Saat itulah keduanya tersadar jika mereka sudah terlambat menyadari perasaan mereka masing-masing. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD