Berpapasan; 01.
"mahh, Lucy nanti abis pulang sekolah mau jajan dulu sama temen oke. Jadi bakal agak malem pulang nya" Kataku kepada mama melalui telfon yang ku genggam saat ini.
"Lucy, mama engga ngebo–" tutttt
Sebelum mamaku menyelesaikan omongannya, aku bergegas mematikan telfonnya. Aku yakin pasti mamaku tidak akan memperbolehkannya. Padahal saat ini aku sudah besar dan bukan anak kecil lagi.
Oiya aku ingin memperkenalkan diri kepada kalian, haii aku Lucy Watson. Aku adalah anak Blasteran Sunda – Rusia. mamaku adalah Rusia asli dan ayahku adalah Sunda. Tetapi jujur aku lebih suka tinggal di Bandung dari pada Rusia, padahal banyak temanku yang bilang bahwa Rusia lebih bagus ketimbang Bandung haha.
Saat ini aku berada di jenjang SMK akhir emm bisa di bilang kelas 12. Sebenarnya ayahku ingin memasukkanku ke SMA soalnya dia bilang anak SMK nakal - nakal. Tapi menurut ku anak SMK itu asik, mereka juga bukan nakal tetapi mereka pandai menikmati masa muda.
"Woi Lucy, ada yang nyariin tuh" Ujar teman sekelas ku.
"Siapa? Ngapain nyariin gua? kayaknya gua ga ada buang sampah sembarangan deh" jawabku bingung sambil beranjak ke tempat orang yang memanggilku, akhir akhir ini banyak anak yang di panggil oleh seksi kebersihan gara gara mereka buang sampah sembarangan.
"ehh kak rangga? ada apa ya manggil Lucy?" Tanyaku kaget.
orang yang memanggilku itu adalah Rangga, ketua OSIS sekolah kami. Sebenernya kami seangkatan tapi dia lahir tahun 2002 sedangkan aku 2003 jadi aku sering manggil dia dengan sebutan kak.
"Lu, ini coklat sama surat buat kamu dari aku. Sekarang kan tanggal 14 februari, berarti lagi valentine. Ini juga sebagai tanda kalau aku suka sama kamu. Diterima ya?" Jawab Rangga sambil memberikan coklat dan surat kepada ku.
"piwwittt"
"woii Lucy mau kawinnn"
"Lucy jan hamil dulu yee"
"traktir teh gelas weh"
teriakan para teman teman ku yang melihat Rangga memberikan coklat valentine kepada ku.
"maaf kak, aku Islam. Kata ayah orang islam ga boleh ngerayain valentine hehe. Sekarangkan juga lagi puasa rajab" jawabku sambil cengengesan dan lari dari hadapan Rangga.
Rangga yang mendengar itu hanya terdiam dan pergi sambil kebingungan, ditambah dia malu karena sudah ditolak di depan banyak orang. Apalagi dia adalah ketua OSIS, satu sekolah pasti kenal dengan dia.
.
/ / /
Aku berlari ke tempat teman temanku berada sambil ngos ngosan. Teman ku yang melihat ku hanya tertawa sampai sampai mereka mengeluarkan air mata sesekali.
"maaf kak aku islam, ahahhahaha" Ledek Laras teman sebangku ku sambil tertawa tanpa berhenti.
"woi ras diem, gua ngakak banget ahahahha" sambung Sindi teman ku yang satunya lagi dengan suara tawa yang tak kalah keras dari laras.
"btw ya cy, emang lu beneran lagi puasa rajab?" tanya Laras kepada lucy masih sambil tertawa dengan keras.
"Puasalah gua, emang nya elu. Kata bapak gua–" sebelum Lucy selesai biacara Laras memotongnya "Kata bapak gua mulu lu mah, kata emak lu ga ada apa?"
"mama gua sering bolos jadi ilmunya lebih dikit ketimbang bapak gua, canda mama muaChh" jawab Lucy sambil becanda kepada teman temannya.
"parah bet lu, yaudah pokoknya nanti abis pulang sekolah kita main sekalian nyariin si lucy buka puasa oke. lu buka puasa mau makan apa cuci mata cari cogan cy?" tanya Sindi dengan humor yang menurut Lucy garing.
"Buka puasa pake dua gua, mau juga lu?" Jawab Lucy dengan humor yang tak mau kalah garing.
Setelah bermain dan bercanda, tak lama lonceng masuk pun berbunyi. Sudah saat nya Lucy dan teman teman kembali menuntut ilmu untuk masa depan mereka.
.
/ / /
"Selamat siang pak, ini berkas yang tadi bapak minta"
"Simpan di situ aja, nanti akan saya lihat"
"Baik pak"
Suasana di perusahaan Legal of Company sangat tegang, soalnya mereka hampir kehilangan proyek yang sangat besar dan hampir merugikan perusahaan. Disisi lain terlihat lelaki tampan sedang menggendong anak kecil dan bermain bersama anak kecil tersebut.
"Kenapa kalian terlihat murung? Sekarang masalah sudah selesai. Saya juga sudah berbicara kepala klien dan juga proyek tersebut akan tetap di jalankan. Jadi tenang saja tidak usah murung begitu oke?" Ucap lelaki yang sedang bermain dengan anak kecil tadi kepada semua karyawan yang ada di perusahaan itu.
selang 15 menit lelaki tersebut berkata demikian, tiba tiba...
"maaf pak, ada telfon dari rumah sakit tempat istri ada di rawat" ucap salah satu karyawan
"uh? Baiklah saya akan kesana. Putri, tolong jaga anak saya Midea ya. Nanti kalau dia mau minum s**u tolong di buatin" suruh lelaki tersebut "Baik pak, Midea ayo sini sama bibi mainnya"
Lelaki tersebut pun pergi untuk mengangkat telfon dari istrinya. Istrinya sudah sekitar 4 bulan di rawat di rumah sakit karena suatu penyakit yang memang susah untuk di sembuhkan.
"Halo? dengan Bigas disini" ucap lelaki tersebut yang ternyata adalah Bigas, CEO dari perusahaan Legal of Company yaitu perusahaan investasi terbesar di Kalimantan. Sedangkan istrinya di rawat di Rumah sakit Bandung, yang memiliki fasilitas yang pas dengan penyakit yang di deritanya.
"Halo pak Bigas, ini saya Dokter Richard. Saya cuma ingin memberi tau bahwa istri anda dari kemaren berkata ingin bertemu dengan Midea" ucap dokter kepada Bigas.
Bigas yang mendengar itu hanya tersenyum sembari mengelap air yang tiba tiba jatuh dari matanya. Sudah lama istrinya tidak bisa berjumpa dengan anak mereka satu satunya.
"Dok, tolong bilang kepada istri saya kalau saya dan Midea akan kesana seminggu lagi. Soalnya di perusahaan masih ada proyek yang harus di selesaikan terlebih dahulu"
senang, cuma itu yang ingin Bigas katakan. Sudah lama dia ingin kumpul lagi bersama anaknya dan juga istrinya.
Bergegas Bigas beranjak ke tempat anaknya berada "Sayang kamu mau ketemu ibu kan?"
"ibwu ibwu, tayangg ibwuu" Ocehan Midea yang membuat Bigas semakin pecah dan tidak bisa menahan air matanya lagi.
.
/
Allahuakbar Allahuakbar
adzan berkumandang dengan indahnya di bawah langit Bandung yang sedikit mendung.
"Elsa, ambilin kakak minum" ucap lucy yang sedang memparodikan hal yang viral di t****k.
"Air putih kak?" Jawab Laras yang mengikuti candaan Lucy "Amer sayang" jawab Lucy kembali.
"Nih" dengan polosnya Sindi memberikan Lucy botol amer asli yang dia temukan di jalan.
Laras dan Lucy saling tatap tatapan sambil mengangguk dan pergi meninggalkan sindi dengan lenggak lenggok ala model asing, Sindi yang melihat itu bingung dan akhirnya membuang botol tersebut lalu ikut pergi sambil lenggak lenggok mengikuti Lucy dan Laras
.
.
.
Satu Minggu telah berlalu, sudah saatnya Midea dan juga Bigas pergi ke Bandung untuk menjumpai wanita yang sangat mereka berdua sayangi. Mereka yakin bahwa Bandung akan tetap menyelimuti wanita mereka dengan kehangatan sampai mereka tiba disana.
tringggg bunyi smartphone yang membuat Midea hampir terbangun dari tidurnya yang lelap di dalam mesin terbang antik ciptaan Bj habibie.
"Halo?"
"Halo pak Bigas, saya suster dari rumah sakit Bandung. Ada informasi penting tentang istri bapak yang harus di beritahukan. Pada jam 09:23 tiba tiba aja beliau mengalami sesak napas, dan denyut jantungnya begitu cepat. Menurut Dokter istri bapak mengalami gagal jantung" Ucap suster kepada Bigas yang hanya dapat terdiam saat mendengar kabar mendadak tersebut.
"halo pak?"
"pak?"
"my life is over" Bisik Bigas sambil menjatuhkan smartphone nya di ikuti dengan jatuhnya tetesan air mata yang tak terbendung kan seperti badai. Dia hanya bisa meminta maaf kepada Midea karena tidak bisa menjaga ibu nya dengan baik.
"Maafkan ayah, maaf" Ujar Bigas sambil menggendong Midea yang sedang tertidur lelap di pangkuan sang ayah.
"maaf"
.
.
RUMAH SAKIT BANDUNG, 12:30WIB.
"papw? ibwu bobo, ga mwu bangwun huwee" tangisan kecil dari anak kecil yang tak lain dan tak bukan adalah Midea. "Mama lagi tidur sayang, jangan cemas" sambil mengelus ngelus kepala Midea dan mengecup nya sesekali.
"Sayang kita jajan dulu yuk? Ibu mau tidur dulu katanya cape. Jadi Midea sama Ayah harus jajan dulu hm?" Bujuk Bigas kepada anaknya yang manis itu. Midea yang mendengar itu hanya mengangguk.
Bigas saat ini hanya bisa membuat senyum palsu agar senyuman Midea tidak luntur seperti dirinya. Sambil berjalan jalan santai, Midea terus saja terkagum kagum dengan keindahan Bandung yang dia lihat. Dia terus tersenyum tak terhenti. Disitu mereka melihat cafe dan mampir untuk makan.
Disana terlihat ada 3 wanita SMK yang sedang bermain, yang tak lain adalah Lucy, Laras dan juga Sindi. Disana mereka sedang bermain TOD.
"Lucy, lu pilih T apa D?" tanya Laras kepada Lucy karena sekarang adalah giliran Lucy bermain.
"D dong, kata bapak gua cuma anak bocah yang milih T xixixi" jawab Lucy angkuh
"Heleh, Ya udah kalau gitu lu samperin Om yang disana. itu sama anak kecil, terus lu bilang sama om nya 'om saya mau jadi mama dari anak om' gimna? berani ga lu?" tantang Laras kepada Lucy yang membuat Sindi sampai bertepuk tangan kagum kepada tantangan Laras.
Lucy yang mendengar itu langsung menggaruk garuk kepala "Oke gua berani, masa Lucy yang udah nolak ketua OSIS takut huhh"
"ya udah sana hus huss" usir sindi sembari tertawa cekikikan.
tok tokk, bunyi ketokan yang Lucy lakukan kepada meja Bigas dan juga Midea.
"Cari siapa ya?" tanya bigas sopan
"Om saya mau jadi mama dari anak om" Kata Lucy tegas yang membuat seisi cafe kaget dan tercengang.
"MAMAA" teriak Midea sambil meregangkan kedua tangannya seperti ingin di gendong oleh Lucy.
"HAHHH?" Kaget Bigas dan Lucy secara bersamaan