"Kenapa Nay, dari tadi pegang bibir terus?" Kanaya yang sedang duduk di atas kasur, menoleh. Luna sudah menyelesaikan makan siangnya. "Lo gak apa di sini? Suami ganteng lo lagi ngapain?" tanya Luna. "La, lla-gi tti-dur," jawab Kanaya, gadis itu kembali melamun dan menyentuh bibirnya. "Kenapa sih, dari tadi gue perhatiin lo ngelamun terus?" tanya Luna semakin penasaran. "Mikirin dokter Raja apa dokter Andreas?" Kanaya kembali menatap pada Luna. Ia menggigit bibirnya. 'Kamu pernah ciuman?' tanya Kanaya dengan bahasa isyaratnya. Mata Luna langsung membulat, ia yang tengah mengikat rambut seketika dibuat penasaran, apalagi melihat pipi sahabatnya yang tiba-tiba merona. "Jangan bilang lo baru ciuman?" tanya Luna dan Kanaya mengangguk pelan. "Sama Raja?" tanya Luna lagi dan Kanaya

