37. Ah, kamu jadi makin rapat jika begini!

1744 Words

"Apa kamu hanya menginginkan tubuhku?" Pertanyaan Lania, membuat segala tingkah liar Vino di atas tubuh Lania terhenti. Vino mendekap tubuh Lania, membiarkan masing-masing dari mereka saling mengenali detak jantung masing-masing. Menyamakan helaan napas dalam keheningan. Bagaikan terdorong pada jurang yang terjal, terjatuh pada rasa putus asa yang menantimu pada landasan yang akan berakhir tragis. Hancur, tanpa sedikitpun harapan untuk selamat. Lenyap dalam harapan yang jelas tak bisa diraih. Pelukan Vino begitu erat, seolah tak akan membiarkan Lania lepas begitu saja. Tapi, Lania tidak sanggup menahan dirinya. Air mata di pipinya nyaris tak terbendung. Sekali lagi, ia menanyakan hal yang sama pada Vino. "Vin, apa kamu hanya menginginkan tubuhku?" Berbeda dengan sebelumnya, kali i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD