36. Saat Julia menyentuh dasi dan lehermu.

2095 Words

Tak ada yang berbeda dari hari biasanya. Pagi itu Vino sarapan dengan tenang sampai ia menyadari sesuatu hal ganjil di menu sarapannya itu. "Kenapa semua menu ada sosisnya?" tanyanya heran. "Itu karena aku sangat ingin memotong sosis!" Gleeeek ... ucapan Lania membuat Vino menelan ludahnya kasar. Perutnya terasa menegang dengan ususnya yang mungkin sudah lurus. Tegang, karena Vino seolah menangkap maksud lain dari apa yang Lania ucapkan. Tidak sedikit trauma yang Vino alami tentang sosis tersebut. Walau tak bisa dipungkiri jika sosis juga memiliki kenangan indahnya tersendiri. Tapi, rasa ngilu tentang sosis lebih melekat di benak Vino. "Kenapa? kamu tidak mau makan sosis? atau mau telur mata sapi saja?" tanya Lania dengan senyuman sadisnya. Tatapan tajam Lania terasa menusuk jantu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD