XXX 6 Alan ~ Meet up Again

1114 Words
Aku keluar dari mobil Porsche hitam yang kubawa, menatap sekelilingku penuh dengan orang-orang yang ingin memasuki pintu utama salah satu klub malam terbesar di Jakarta. Malam minggu, malam dimana anak gaul ibukota mulai memperlihatkan taringnya. Terdengar hingat bingar dan gemerlap club ini menyambut saat aku memasukinya. Pandangan mataku mencari keberadaan kedua sahabatku. Aku tersenyum saat menemukan Andre, Reno dan beberapa teman sma kami lainnya sedang asyik menikmati hentakan musik disalah satu sudut Klub ini.. "Hey Bro,"  ucap Andre seraya berhigh five ala laki - laki jaman sekarang. "Lama banget sih, lo?" ucap Reno sambil merangkul bahuku mendekati beberapa teman kami yang terlihat satai dengan di temani dua gadis berpakaian kekurangan bahan. Kedua gadis itu mencoba menggodaku, namun tak ku tanggapi, bahkan salah satu gadis dengan pakaian layaknya kemben berwana merah dengan hot pant ketat bergerak mendekatiku. Aku berani bersumpah. Walaupun gadis itu telanjang di depan mukaku. Aku tak akan pernah tergoda. Parfum wanita ini sangat menyengat berbeda dengan Parfum gadis yang selalu datang dalam mimpiku.  Tak kuherankan gadis itu. Pertanyaan beberapa temanku pun hanya kujawab seadaanya. Keberadaan gadis-gadis itu yang menggerayangi teman-temanku membuatku gerah. Seperti yang aku duga sebelumnya, Klub malam sepeti ini bukan tempat favoriteku. Tempat ini terlalu bising. Kulangkahkan kakiku menjauhi teman-temanku menuju pagar pembatas lantai atas. Mataku mulai menyusuri sudut demi sudut klub ini. Banyak artis, pejabat bahkan eksekutif muda berbaur jadi satu menghabiskan malam untuk minudm, menari atau bahkan main perempuan. Pandangan mataku terhenti saat melihat ke arah lantai dansa. Mataku tanpa sengaja melihat sesuatu yang familiar. Kufokuskan pandanganku seraya menerjab beberapa kali, tak percaya dengan apa yang aku lihat. Gadis itu. Gadis yang selama ini memenuhi pikiranku kisni sedang asyik menari mengikuti irama musik ini dengan kedua gadis lainnya yang kuyakini sebagai sahabatnya. Ia terlihat berbeda malam ini. Make up natural yang ia kenakan saat kami pertama kali bertemu kini berganti dengan riasan malam yang menegaskan bagian mata sehingga membuatnya terlihat begitu cantik. Belum lagi, mini dress simple dipadu dengan high heels hitam yang dia gunakan membuatnya begitu mempesona.  Dress hitam itu melekat indah ditubuhnya yang berisi menutup dengan sempurna bagian tubuhnya yang terlihat berlebihan. Ia dan kedua temannya terlihat begitu menonjol diantara kerumunan orang yang ada di sana. Terlebih, dengan mini dress kembar yang mereka kenakan. Aku benar-benar terpana menatap gadis itu. "Lo liat apaan sih, sampe segitunya?" Tanya Reno mendekatiku. Matanya ikut memperhatikan apayang ku lihat lalu menerjab tak percaya.  "Loh, Bukannya mereka yang kita lihat di Cafe tempo hari?" tanya Reno memperhatikan ketiga gadis itu, "Ternyata satunya nggak segendut yang gue sangka,Do'i kelihatan seksi malam ini," lanjut  Reno. Pikiranku seakan hanya terfokus kepada gadis itu sehingga tidak merespon ucapannya tapi, di dalam hati aku membenarkan apa yang barusan ia katakan. Gadis ity malam ini terlihat ERR, menggugah selera, Dadaku berdegub kencang hanya karena melihat gadis itu. Tanganku mnengepal saat melihat gadis itu terlihat tak nyaman saat melihat beberapa laki-laki hidung belang mulai mendekatinya Aku tak rela melihat pria-p****************g itu mulai menggerayangi gadis ku. Langkah kakiku ingin mendatangi gads itu, namun terhenti saat melihatnya berbisik kepada kedua temannya lalu berjalan ke arah Bar. Senyumku tak dapat aku tutupi. Hari ini benar-benar hari keberuntunganku. Akhirnya aku dapat bertemu lagi dengan gadis yang telah mencuri perhatian dan membawa pergi separuh hatiku. Tak menyia-nyiakan kesempatan ini, aku berjalan mendekatinya, lalu duduk di kursi bar sampingnya. Wajahku sumringah melihat gadis ini sedang duduk sembari membenarkan bajunya yang sedikit terangkat.Mataku merenyit saat melihatnya meminum cocktail berwarna biru laut yang diberikan bartender. Keningnya berkerut saat merasakan minuman beralkohol itu menyapa indera pengecapnya."Hello, kita bertemu lagi," ucapku saat ia hendak meminum gelas keduanya membuatnya menoleh lalu memandangku kaget.Apa ia tidak ingat denganku?Aku berdoa dalam hati agar dia mengingat kejadian itu, kemudian berdehem kepadanya seraya menampilkan senyum paling menawanku."Kamu nggak ingat dengan saya?" Tanyaku formal mengingatkannya."Yang di mall bukan? Kita nggak sengaja tabrakan?" ucapnya. Hatiku rasanya bersorak gembira mendengar ia masih ingat tentang kejadian yang kami alami."Benar, Saya Dave,  kamu?" ucapku seraya mengajaknya bersalaman. Meemberikan nama kecilku, nama yang bahkan hanya kedua orang tuaku yang menggunakannyam Seolah ingin gadis ini menjadi seseorang yang special dihatiku, sehingga ia pantas memanggilku dengan nama itu."Aurora." Nama yang cantik, Nama yang diberikan para pendongeng untuk Sleeping beauty, sama seperti David, nama yang para pendongeng berikan ke salah satu pangeran negeri impian, Apakah ini Jodoh?"Sendirian?" ucapku basa - basi seraya meneguk whiskey yang diberikan oleh bartender."Nggak, bareng kedua sahabat saya tapi, mereka lagi turun," ucapnya menunjuk kedua orang gadis berpakaian sama dengan dirinya sedang asik menari."Kamu nggak turun?""No Gerah. Di sana banyak orang,"ucapnya terlihat tidak suka dengan laki - laki yang tadi mendekati mereka. That's My girl. Kami pun berbincang, aku terlihat sangat nyaman berbincang dengannya. Ia termasuk orang yang menutup rapat - rapat dengan kehidupan pribadinya, sama seperti aku yang jarang ke Klub, ia bahkan baru pertama kali ke klub malam seperti ini.Tiba - tiba ia turun dari kursinya dengan badan yang sempoyongan. Aku yakin ia sedikit mabuk akibat dari cocktail yang diminum, otomatis tanganku menahan tubuhnya yang oleng."Kamu nggak apa - apa?" Aroma parfum coklat yang sekarang jadi favoriteku menyeruak, begitu lembut dan menyenangkan sehingga membuatku ingin terus menghirup aroma ini."Nope. Aku tidak apa – apa," ucapnya seraya mengelengkan telunjuknya, mukanya sedikit memerah. Ia benar- benar sudah mabuk. Ia berjalan menjauhiku, aku yang binggung menahan tangannya."Kamu mau kemana?" ucapku khawatir."To... i... let" racaunya, tubuhnya terlihat sempoyongan.“Aku antar.”"Eh," ucapnya bingung."Kamu mau ke toilet, kan? Ya, sudah saya antar." Ucapku memeluk pinggangnya. Kurapatkan tubuhku kepadanya, aku tidak rela dalam perjalanan kami ketoilet ada pria yang menggangunya, ia benar - benar membangkitkan gairah sekarang.Aku mengantarnya sampai kedepan pintu toilet dan mengatakan aku akan menunggunya. Ia hanya menjawab dengan anggukan sebelum akhirnya masuk ke dalam toilet.Kusandarkan tubuhku pada dinding di depan toilet seraya menatap sekelilingku. Beberapa kali aku melihat beberapa pasangan yang sedang berbuat m***m di salah satu sudut. Ku tarik lengan jasku hingga kesiku, Aku gerah, wajahku memerah. Ini pasti efek dari Whiskey yang ku minum tadi.Tak seberapa lama, Gadis keluar dengan wajah yang sedikit lebih segar. Dengan langkah yang masih sempoyongan ia berjalan ke arahku. Tanpa sengaja, aku lihat seseorang mendorongnya, tubuhnya yang masih sempoyongan membuatnya hampir terjatuh, sontak aku tarik tangannya. De javu. Kejadian ini mengingatkanku dengan yang terjadi di mall tempo hari.Ia menunduk malu di pelukanku, aku dapat mencium aroma parfumnya memabukkan itu. " Terima kasih" ucapnya seraya mendongak kepadaku. aku melihatnya dengan tatapan mendamba. Entah setan apa yang menghampiriku membuatku berani meletakkan bibirku di bibirnya. HANGAT. itu yang kurasakan saat bibirku menyentuh bibirnya. Kuhitung dalam hati menunggu respon yang dia berikan, ia hanya diam terpaku. Merasakan tidak ada respon darinya, ku perdalam ciumanku, menggigiti bibir atas dan bawahnya secara bergantian. Aku merasakan mulutnya sedikit terbuka, tak menyia-nyiakan kesempatan kumasukan lidahku seraya mendorongnya ke tembok,mungkin akibat minuman yang baru kami minum, aku merasakan ia mengalungkan kedua tangannya keleherku dan mulai membalas ciumanku.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD