Gotong Royong

1224 Words
- Rumahtangga itu berjuang bersama untuk bahagia,bukan sendiri - sendiri lalu terluka.- LYMS " Ada undangan dari ketua RT nih bang," Afila memberikan selembaran kertas yang tadi terletak di depan rumah. " Undangan apa?" tanya Nanda sembari meletakkan jas kerjanya di bahu. " Gotong royong gitu,lucu ya sekarang abang udah jadi bapak-bapak." Tersenyum pelan Afila mengambil tas kerja Nanda. " biarin saja,memang udah jadi bapak - bapak mau di gimanain dong." Nanda membuka undangan yang ada di tangan," loh ada nama Fila juga nih,ikutan berarti besok." " Masa? boong deh pasti," Afila merebut kertas yang berada di tangan suaminya. " Iya lho ibu Afila Nandi Putri," ujar Nanda tertawa mengusili. Helaan nafas kesal terdengar," kenapa harus ikut juga sih,Afila belum mau gabung bareng ibu-ibu kompleks," "Kenapa? lagian juga enggak salahkan Afila berkenalan dengan ibu-ibu di sini." " Afila malu abang," " Apa yang Afila malu kan? Afila ada suami kok." Ucapan Nanda membuat Afila terdiam lama, mengingat percakapan singkat dengan tetangganya pagi tadi. " Malah bengong,masuk yuk ngapain berdiri di depan pintu." Nanda merangkul istrinya ke dalam rumah. Nanda mendudukkan diri di sofa,ia menghidupkan Tv sembari istirahat.Senyumnya hadir sembari memperhatikan Afila yang tengah membuka sepatu kerjanya tanpa di minta. " Padahal abang nggak ada minta di bantuin." " Ini tugas Afila sebagai istri abang," ujarnya duduk di samping Nanda setelah menyelesaikan kerjaannya. " Mau di buatin minum apa?" " Udah - udah,biar abang sendiri aja.Afila jangan capek-capek takutnya nanti sakit," balas Nanda menatap wajah bersih istrinya. " Gimana pekerjaan di kantor hari ini? baik-baik aja?" Nanda mengangguk," baik kok cuma ada masalah sedikit kerja sama dengan perusahaan Nesya.id grup, masih belum di luncurkan juga productnya,sedangkan perusahaan abang dalam waktu dekat udah harus launching." "Oh ada kerjasama dengan Nesya juga?" Afila tertawa pelan namun terlihat beda. " Hanya rekan kerja yang saling menguntungkan perusahaan,enggak ada yang lebih.Afila jangan takut abang bakal berpaling." " Nggaklah,kak Nesya juga udah punya suami kan?" " Nah itu tau,lagipula kita bukan anak kecil lagi yang harus sibuk dengan hal nggak penting,dapetin kamu aja susah banget masa ia abang mau melepaskan." Sahut Nanda menikmati siaran tv kembali. Afila tertawa pelan,menyandarkan kepalanya di bahu Nanda. Memang benar,hubungan yang di jalani dengan kedewasaan itu jauh lebih baik daripada mempermasalahkan sesuatu yang kekanakan. LYMS " Afila berangkat belakangan aja deh,lagi nggak enak badan juga nih." Afila duduk di kursi teras,wajahnya terlihat masih mengantuk bukan sakit. " Beneran nggak mau bareng abang aja?" tanya Nanda memastikan keadaan Afila. Afila menggeleng,Nanda tersenyum pelan.Ia mengusap kepala istrinya sebelum meninggalkan Afila sendirian di teras rumah. " Ayo pak Nanda kita berangkat," kata lelaki yang sudah membawa perlengkapan gotong royong. Nanda mengangguk dan mendekat pada sekumpulan bapak-bapak yang berada di depan pintu pagar. " Istrinya ya pak? kelihatan masih pengantin baru nih." Ujar lelaki berumur yang bernama Yono. " Iyapak Yono,tapi udah nggak pengantin baru lagi kok.Kita sudah menikah Empat bulan lalu,cuma pindah ke rumah ini baru Dua minggu." Lelaki itu mengangguk pada Nanda yang sudah ada di sebelahnya. " Lagi hamil muda pak istrinya? pak Nanda keliatan sedikit keberatan ninggalinnya." " Oh itu,belum pak,masih kita berdua dulu di rumah." Jawab Nanda salah tingkah. " Pak Nanda ini orang kantoran loh,jarang ketemu istri di rumah.Makanya belum di beri anak." Hanya senyuman yang Nanda berikan atas ucapan terima tersebut. Dirinya merasa sedang berada dengan ibu - ibu kompleks dan ikut bergosip,bahkan ia yang di jadikan bahan gosipan. " Denger-denger bulan depan sudah habis masa jabatan lurah di kompleks sini." Suara pak Yono terdengar kembali setelah mereka tiba di tempat tujuan. " Bahkan sudah ada yang mencalonkan lagi.hanya saja calon lurah ini karakternya nggak baik," sambung yang lain. " Memangnya tidak baik seperti apa pak?" Nanda memulai kegiatan gotong royong. " Suka bersikap semaunya sendiri,dia pernah menjadi ketua pemuda juga di kompleks sini,tapi hasilnya pada bubar semua karena nggak ada yang bagus sama pemikirannya dia." Jelas Yono sedikit kecewa. " Seharusnya tidak boleh seperti itu,jangan sampai merugikan oranglain.Pemimpin itu mengayomi dan memberikan kesejahteraan baik karyawan atau warganya." Ungkap Nanda serius. " Benar itu pak Nanda,kalau boleh tau bapak karyawan dimana?" " Saya tidak karyawan pak." " Pengusaha ya pak? keliatan dari wajah bapak kalau bapak ini pengusaha sukses." " Enggak juga pak,biasa saja kok.Saya hanya usaha apa saja yang terpenting bisa menafkahi istri dan anak-anak saya nanti." Bapak-bapak yang sedang berkumpul mengangguk setuju,sedangkan Nanda hanya tersenyum pelan. " Kalau begitu bapak Nanda kita calonkan sebagai lurah saja besok," Ucapan itu membuat Nanda menatap kaget pada lelaki yang berada di sampingnya. " Pak Yono nggak salah?" tanya Nanda dengan tatapan serius. Lelaki itu mengangguk mantap," dari wajah bapak aja sudah terlihat jiwa kepemimpinannya." Nanda tertawa pelan," saya ini masih muda pak,belum pantas rasanya jadi lurah,bahkan baru Dua minggu jadi warga sini." " Yang muda itu harus banyak berkarya pak,lagipula pak Nanda di calonkan langsung oleh pak Yono,dia sangat di hormati di kompleks kita." " Bukan begitu pak Alex,saya hanya tidak ingin pak Yono salah dalam memilih pemimpin di kompleks ini." "Jangan merendah diri pak,siapapun yang di calonkan pak Yono memang sangat membantu banyak perubahan di kompleks kita.Lurah yang lalu itu naik karena pak Yono juga yang mencalonkan." " Persiapkan saja berkas-berkas untuk ikut dalam pemilihan lurah besok ya pak Nanda,saya pamit melihat agenda ibu-ibu kompleks terlebih dulu." Nanda mengangguk dan terdiam lama hingga lelaki yang sudah berumur itu tidak berada di sampingnya lagi. " Percayalah,pak Nanda pasti bisa memberikan banyak perubahan untuk kompleks di sini." Tepukan di bahu Nanda membuat senyumnya mengembang,ia melanjutkan kegiatan baktinya kembali yang sempat tertunda. LYMS Dengan sangat terpaksa Afila bergabung dengan ibu - ibu yang berkumpul di ruangan,bahkan senyumnya terpaksa hadir karena ia tidak ingin terlihat sombong di mata manusia paruh baya. "Mbak Afila yang baru pindah di kompleks sini?" " Iya bu,baru Dua minggu lalu saya ikut suami." "Sebelumnya tinggal dimana mbak?" " Saya ikut mama di Australia dan baru kembali di Indonesia setelah menikah dengan suami saya." Afila tersenyum kikuk. " Suami mbak yang mas-mas ganteng di sebelah sana ya?" tunjuk wanita yang dapat di taksir berusia kepala Tiga,namun masih terlihat cantik. Duh elah mak - maknya rempong bener. Lelaki berkaos putih dan celana pendek abu-abu tengah asik bekerja di sertai obrolan bersama orang sekitar. Afila mengangguk." Iya,dia suami saya." " Berarti mbak Afila calon ibu lurah,tadi saya ketemu dengan pak Yono dan di sampein suami mbak akan menjadi salah satu calon lurah saat pemilihan bulan depan.Ibu-ibu kompleks sudah harus mengenal calon lurahnya yang akan naik atas pilihan pak Yono." Afila melongo kaget akan ucapan yang barusan di dengar," hah?" " Waduh selamat mbak Afila suaminya di pilih langsung loh sama pak Yono," ujar ibu RT yang berada di sebelahnya,hanya tawa tanpa ekspresi yang bisa Afila.berikan. "apa-apaan sih abang,jangankan jadi ibu lurah buat ikut acara gini aja gue udah males." Batin Afila kesal. " Aduh ibu-ibu ini,kan masih calon belum tentu terpilih,saya aja nggak percaya diri kok suami saya bakal menang,lagian kita baru dan belum banyak di kenal warga." " mbak Afila jangan khawatir kalau sudah di calonkan pak Yono langsung,bisa di jamin suami mbak terpilih." Afila terdiam dengan perasaan kesalnya yang belum juga hilang,ia menatap lama pada lelaki yang tengah tertawa pada sekumpulan bapak-bapak di seberang sana,bahkan suaminya itu ikut menikmati kopi yang di sediakan oleh ibu-ibu kompleks tadi. "Lihat aja nanti dirumah ya bang," ungkap Afila menahan kesal. Afila kembali membantu menyiapkan rangkaian bunga yang di bentuk dari sisa-sisa kain sudah tidak terpakai.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD