Prolog

262 Words
"KENANGA, kamu anak sulung di keluarga ini. Kamu harus mau menikahi orang-orang Gunawan itu agar perusahaan kita selamat dari kebangkrutan, Nak," jelas Mawar, ibunya dengan suara welas asih. Wanita dengan tubuh bak gitar spanyol itu menggeleng tegas. "Nggak, aku nggak akan nikah sama Pak Tua m***m dari keluarga Gunawan itu, jangan harap!" "Nak, mengertilah, perusahaan kita sedang diambang kebangkrutan, kalau kamu menolak menikah dengannya, bagaimana kita bisa hidup esok harinya? Pikirkan baik-baik, Nak. Ini demi masa depan kamu juga." "Masa depan apa, sih, Bu? Ibu kalau mau ngorbanin aku bilang aja, dong! Ibu mau aku nikah sama Pak-pak tua yang umurnya setara sama Bapak itu?" Kenanga meludah. "Cuih, mimpi saja! Lebih baik aku jatuh miskin daripada harus menikah dengannya!" jerit Kenanga yang lantas berlalu dari sana. Lilya sejak tadi hanya menyimak. Dia hanya anak pungut di keluarga itu, tapi dia tetap dihitung sebagai anggota keluarga mereka, walau setiap harinya dialah yang mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga. "Ada apa, Ibu?" tanyanya pada Mawar yang langsung memegangi bahu Lilya dan mencengkeramnya kuat. "Lilya, cuma kamu satu-satunya harapan Ibu." Lilya menatap Mawar tak mengerti, tapi begitu penjelasan panjang kali lebar itu ia terima, Lilya hanya bisa mengangguk pasrah dan menerima. "Lilya mau menikahi orang itu, kalau orang itu bisa membantu Bapak dan Ibu. Lilya bersedia, Bu." ____ Terima kasih sudah baca, jangan lupa vote, komen, save dilibrary! Ini cerita Evan dari cerita JSD, SMP, CP, dan otw CM juga. Saling berkaitan, bisa dibaca secara terpisah, tapi lebih afdol kalau dibaca semua. Pernah dipublikasi di KBM App+w*****d dengan nama pena Kaitani Hikari.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD