Binatang Buas Yang Terpojok

1354 Words

Mengingat Aufa kembali membuat Emran tenggelam dalam kesedihan. Gadis kecil itu tak pernah muncul lagi sejak terakhir kali berubah menjadi bola api—sebuah reaksi dari kekecewaan yang mendalam, karena Emran tak mampu berjanji akan menemukan jasadnya. Ia sangat menyesali pertemuan terakhir mereka yang diwarnai ketegangan dan kemarahan, jauh dari hangatnya perpisahan. Apakah Aufa masih marah padanya hingga enggan menampakkan diri lagi? Atau barangkali ada hal lain yang menghalangi? Mungkinkah ada aturan-aturan di dunia arwah—larangan untuk bersikap egois, atau kewajiban untuk melepaskan keterikatan? “Di daerah ini!” suara Irfan memecah lamunan, bersamaan dengan mobil yang melambat dan akhirnya berhenti. Ia segera mengeluarkan ponsel dan menelepon anak buahnya yang mengikut di belakang. “Kal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD