Pertemuan Yang Sangat Mengharukan

1246 Words

“Emran, kau serius? Itu… Aufa? Mengapa tiba-tiba aku bisa melihatnya?” tanya Irfan dengan nada bingung. Irfan dan Emran saling pandang, sama-sama tak memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi. Mungkinkah Irfan benar-benar bisa melihat Aufa sekarang? Ataukah Aufa sengaja memperlihatkan dirinya kepada ayahnya? Atau…. “Satu-satunya penjelasan yang masuk akal adalah… anak perempuan itu bukan Aufa, Mas,” ujar Emran dengan ragu. “Aku bahkan tidak mengenal Aufa, Emran. Kau yang pertama kali menyebut bahwa anak itu adalah Aufa.” “Itu memang Aufa, Mas. Aku serius. Hanya saja…” Emran kembali mengamati anak perempuan yang sedang bermain di teras rumah tersebut. Tubuhnya yang kurus, rambut panjangnya yang tergerai, dan wajah mungilnya yang berbentuk oval—semuanya sangat identik dengan Aufa. Kecu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD